Terdapat kisah mengenai seorang pemuda yang bisa masuk surga hanya karena satu amal saleh. Kisah ini tercantum pada hadits Bukhari dalam kitab Ahadisil Anbiya' dari Hudzaifah.
Dilansir dari buku Kisah-kisah Shahih dalam Al-Qur'an dan Sunnah (Edisi Indonesia terjemahan Tim Pustaka ELBA) yang disusun Umar Sulaiman Al Asyqar, suatu ketika Hudzaifah mendengar Rasulullah SAW bersabda Terdapat laki-laki dari umat terdahulu yang didatangi oleh malaikat maut untuk mencabut nyawanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, laki-laki tersebut ditanya terkait amalan yang diperbuat semasa hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dia ditanya, 'Adakah kebaikan yang kamu lakukan?' Dia menjawab, 'Tidak tahu.' Dikatakan kepadanya, 'Lihatlah.' Dia menjawab, 'Aku tidak mengetahui apa pun. Hanya saja di dunia aku berjual-beli dengan orang-orang dan membalas mereka. Lalu aku memberi kesempatan kepada orang yang mampu dan memaafkan orang yang kesulitan.' Maka Allah memasukkannya ke surga."
Kemudian, dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Buyu' ada riwayat Hudzaifah yang berkata, "Para malaikat menerima roh seorang laki-laki dari kalangan umat sebelum kalian. Mereka bertanya, 'Apakah kamu melakukan suatu kebaikan?' Dia menjawab, 'Aku memerintahkan para pegawaiku agar memberi kesempatan kepada orang yang mampu dan memaafkan orang yang tidak mampu.' Maka mereka memaafkannya."
Selain itu, Abu Hurairah juga meriwayatkan redaksi sedikit berbeda. Dia berkata, "Ada seorang saudagar yang memberi utang kepada orang-orang. Jika dia melihat seseorang dalam kesulitan, dia berkata kepada pegawainya, 'Maafkanlah dia, mudah-mudahan Allah memaafkan kita.' Maka Allah memaafkannya."
Umar Sulaiman Al Asqyar mengatakan pelajaran yang bisa diambil dari kisah itu adalah luasnya rahmat Allah SWT. Hanya dengan amal yang sedikit, seorang hamba bisa mendapatkan pahala besar. Laki-laki tersebut menjadi bukti pengampunan dari Allah SWT meski amalan yang diperbuat kecil.
Ulama tersebut juga menjelaskan seorang mukmin tidak dikafirkan hanya karena dosa besar. Berdasarkan kisah laki-laki itu, dia tidak melakukan kebaikan selain amal dalam muamalahnya. Walau dia meninggalkan kewajiban-kewajiban namun Allah SWT mengampuni dosa dan memaafkannya hingga dia bisa masuk surga.
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
Daftar Besaran Biaya Haji Reguler 2026 Tiap Embarkasi Daerah