Kisah 6 Hewan Kesayangan Nabi Muhammad SAW, Ada Kucing dan Kuda

Kisah 6 Hewan Kesayangan Nabi Muhammad SAW, Ada Kucing dan Kuda

Indah Fitrah - detikHikmah
Sabtu, 04 Okt 2025 05:00 WIB
Nomad on camel near pyramids in egyptian desert
Ilustrasi Nabi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Givaga)
Jakarta -

Kasih sayang Nabi Muhammad SAW tidak hanya tercermin dalam sikap beliau terhadap sesama manusia, tetapi juga kepada hewan-hewan yang hidup di sekitarnya. Sikap lembut ini menjadi teladan yang menunjukkan bahwa Islam mengajarkan kebaikan secara menyeluruh, termasuk dalam memperlakukan makhluk Allah SWT yang lain.

Dalam buku Seri Adab Rasulullah #6: Menyayangi Hewan karya Sri Haryati, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

"Barang siapa yang tidak menyayangi, maka tidak disayangi (oleh Allah)."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sabda Nabi ini menegaskan bahwa kasih sayang kepada makhluk Allah SWT adalah bagian dari ajaran Islam. Hewan pun termasuk makhluk Allah SWT yang patut dijaga dan diperlakukan dengan baik. Jika seseorang berbuat kasar kepada hewan, perbuatan itu tidak disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Hal tersebut sejalan dengan kisah yang tercatat dalam buku Nabi Sang Penyayang karya Dr. Raghib As-Sirjani. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW melihat seekor unta yang kurus. Beliau lalu mengingatkan:

ADVERTISEMENT

"Bertakwalah kepada Allah untuk binatang-binatang yang asing ini. Tunggangilah ia dengan cara yang baik, dan makanlah dagingnya dengan cara yang baik."

Perhatian Rasulullah SAW terhadap hewan tidak berhenti pada anjuran semata, beliau juga menerapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sepanjang hidupnya, Nabi memiliki beberapa hewan peliharaan yang dirawat dengan penuh kasih sayang. Dari unta, kuda, hingga kucing, semuanya menjadi bagian dari kisah yang memperlihatkan kelembutan hati beliau.

6 Hewan Kesayangan Nabi Muhammad SAW

Berikut enam hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW yang kisahnya banyak diceritakan dalam literatur Islam.

1. Unta yang Bernama Qiswa

Dalam buku Rumah Cinta Rasul karya Dewi Ambarsari, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memelihara seekor unta betina bernama Qiswa. Unta ini memiliki tubuh besar dan punuk yang khas, serta menjadi tunggangan utama Rasulullah SAW.

Qiswa ikut serta dalam perjalanan dakwah ke Habasyah dan Thaif. Tidak hanya sebagai hewan tunggangan, Qiswa menjadi saksi perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi perlawanan kaum Quraisy saat penaklukan Makkah. Unta ini setia menemani Nabi dari masa awal kenabian hingga hijrah beliau ke Madinah.

2. Kuda-kuda yang Memiliki Ciri Khas

Dalam buku Muhammad The Messenger karya Samih Athif Az-Zain, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki tujuh ekor kuda dengan keistimewaan masing-masing. Salah satunya adalah As-Sakbah, kuda betina berwarna pirang hitam kemerahan yang memiliki kecepatan luar biasa bak aliran air deras. Selain itu ada Al-Murtajaz, kuda berwarna putih yang namanya diambil dari pola irama dalam syair karena ringkikannya yang merdu.

Adapun kuda lainnya meliputi Al-Lahif, Al-Lizaz, Azh-Zharif, Al-Ward, dan Sabhah, yang masing-masing memiliki ciri khas luar biasa dan menjadi bagian dari perjalanan Rasulullah SAW.

3. Keledai Salah Satu Warisan Rasulullah

Selain unta dan kuda, Rasulullah SAW juga memiliki keledai yang menjadi bagian dari warisan beliau. Dalam buku Rumah Cinta Rasul, Amr bin Al-Harits RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak meninggalkan pusaka kecuali sebilah pedang, seekor keledai, dan sebidang kebun yang disedekahkan.

Keledai tersebut menjadi contoh dari kepedulian Rasulullah terhadap seluruh makhluk hidup. Beliau tidak memandang besar atau kecilnya hewan, melainkan memberi perhatian yang sama terhadap semua. Perhatian ini tercermin dari bagaimana beliau menjaga keledai dengan baik, memberi makan, memastikan kenyamanannya, dan memperlakukan hewan itu dengan penuh kasih.

4. Kucing yang Bernama Mueeza

Rasulullah SAW juga dikenal memiliki kasih sayang yang besar terhadap kucing. Dalam buku Rasulullah Sang Sufi Agung karya Muhammad Zulian Alfarizi, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW membukakan pintu rumahnya untuk seekor kucing yang sedang berlindung. Kucing ini kemudian diberi nama Mueeza dan dirawat dengan penuh perhatian.

Mueeza menjadi salah satu hewan kesayangan beliau. Suatu hari, Nabi Muhammad SAW hendak mengambil jubahnya, namun melihat Mueeza sedang terlelap tidur di atasnya. Beliau tidak ingin mengganggu tidur hewan kecil itu. Dengan penuh kelembutan, beliau memotong bagian lengan jubah yang dipakai Mueeza sebagai alas tidur.

Ketika beliau kembali, Mueeza bangun dan merunduk seakan memberi hormat kepada pemiliknya. Nabi Muhammad SAW kemudian membalas kasih sayang itu dengan mengelus tubuh kucing tersebut. Kisah ini menjadi bukti bahwa Rasulullah SAW memperlakukan hewan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

5. Bagal yang Bernama Duldul

Dalam buku Anak-anak dalam Pangkuan Rasulullah karya Dr. Muhammad Abdullah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga memiliki seekor bagal, yaitu hewan hasil persilangan antara kuda dan keledai. Bagal ini bernama Duldul dan sering digunakan Rasulullah SAW ketika berperang.

Duldul merupakan hadiah dari Raja Mesir Al-Muqauqis. Kehadiran hewan ini menambah daftar hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW yang memiliki peran penting dalam kehidupannya, terutama pada masa peperangan.

6. Domba-domba Hadiah dari Duel

Selain unta, kuda, keledai, kucing, dan bagal, Nabi Muhammad SAW juga memiliki domba. Dalam buku 101 Akhlak Nabi Muhammad SAW karya Bunda Maghfira, diceritakan sebuah kisah yang melibatkan seorang ahli olahraga bernama Yazid bin Rukanah.

Yazid datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa 300 ekor domba. Ia menantang Rasulullah SAW untuk bergulat. Nabi menerima tantangan itu dengan syarat bahwa jika beliau menang, Yazid harus memberikan sejumlah domba kepadanya.

Dalam duel pertama, Yazid menawarkan 100 ekor domba. Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkannya. Yazid kemudian merasa penasaran dan meminta diulang. Pada duel kedua dan ketiga, ia kembali menawarkan 100 ekor domba setiap kali kalah. Rasulullah SAW tetap keluar sebagai pemenang, sehingga semua 300 ekor domba akhirnya menjadi miliknya.

Kekalahan tersebut membuat Yazid terkesan. Ia berkata bahwa sebelumnya tidak pernah ada yang bisa mengalahkannya, dan awalnya ia sangat membenci Nabi Muhammad SAW. Namun, setelah menyaksikan langsung keunggulan beliau, Yazid pun mengakui kebenaran dan menyatakan keimanannya.




(inf/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads