Ketika seseorang sakit, ia berada dalam kondisi lemah baik secara fisik maupun batin. Pada saat seperti inilah kehadiran keluarga, sahabat, atau saudara muslim yang menjenguk dapat menjadi sumber semangat dan penguat hati.
Rasulullah SAW pun mencontohkan pentingnya menjenguk orang sakit dengan penuh kasih sayang. Beliau tidak hanya hadir untuk menghibur, tetapi juga membacakan doa-doa penuh makna agar Allah SWT memberikan kesembuhan kepada yang sedang diuji dengan sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Nabi Muhammad Menjenguk Sahabat
Menukil Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, dijelaskan beberapa riwayat yang menceritakan Rasulullah SAW saat menjenguk sahabat yang sedang sakit.
Saat menjenguk, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu memberikan dorongan semangat dan menanamkan rasa optimistis kepada orang yang sakit. Beliau mengingatkan bahwa penyakit bukanlah musibah yang menakutkan, melainkan terdapat hikmah dan rahasia Ilahi di baliknya.
Dengan pemahaman ini, orang yang sakit akan lebih tenang, tidak mengeluh terhadap takdir, serta tidak mencela penyakit yang dideritanya. Bahkan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menegur seseorang yang mencaci penyakit demam (al-humma).
لَا تَسُبِّي الْحُمَّى
Artinya: "Janganlah engkau cela demam itu..." (HR Muslim, 2575)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut bahwa sakit yang menimpa seorang muslim merupakan thahûr (pembersih dosa) atau kaffârah (penghapus dosa). Inilah ungkapan yang beliau sampaikan ketika menjenguk orang yang sedang sakit:
لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya: "Tidak masalah, ia (penyakit ini) menjadi pembersih (dosa) insyaallah." (HR al-Bukhari, 5656)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan penghiburan dan menguatkan hati Ummu 'Alâ, bibi dari Hizâm bin Hakîm al-Anshâri yang tengah sakit, dengan sabdanya:
"Bergembiralah, wahai Ummu 'Alâ. Sesungguhnya Allah akan menggugurkan dosa-dosa orang yang sakit dengan penyakitnya, sebagaimana api menghilangkan kotoran-kotoran dari biji besi". (Hadits hasan riwayat Abu Dawud, Shahîh at-Targhîb, 3438)
Ketika menjenguk orang sakit, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa duduk di dekat bagian kepala si sakit. Beliau meletakkan tangannya di kening, wajah, lalu mengusap dada dan perutnya dengan penuh kelembutan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga menanyakan keadaan yang dirasakan, bahkan menanyakan apa yang diinginkan oleh si sakit. Jika permintaannya bukan sesuatu yang membahayakan, beliau pun meminta seseorang untuk membawakan apa yang diinginkannya.
Doa Menjenguk Orang Sakit
Terdapat sejumlah doa yang diajarkan dan dibacakan Rasulullah SAW sebagai permohonan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Arab latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā'an lā yughādiru saqaman.
Artinya, "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri."
Menurut riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membacakan doa berikut sebanyak tujuh kali di hadapan orang sakit. Dengan lantunan doa ini, diharapkan Allah SWT berkenan mengangkat penyakit yang tengah dialaminya.
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Arab latin: As'alullāhal azhīma rabbal 'arsyil 'azhīmi an yassfiyaka.
Artinya, "Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu."
Doa tersebut bisa dibacakan dengan menyebut langsung nama orang yang sedang sakit. Rasulullah SAW sendiri pernah melakukannya ketika menjenguk Sa'ad bin Abi Waqqash, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini.
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Arab Latin: Allāhummasyfi Sa'dan. Allāhummasyfi Sa'dan. Allāhummasyfi Sa'dan.
Artinya, "Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad,"
Nama Sa'ad dalam doa tersebut dapat diganti sesuai dengan nama orang yang sedang sakit. Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah membacakan doa ketika menjenguk seorang badui yang terserang demam, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.
لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Lā ba'sa thahūrun insyā'allāhu.
Artinya: "(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah."
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Kisah Jemaah Umrah Mandiri Tanpa Agen Travel: Lebih Fleksibel, Hemat