Nabi Muhammad SAW menjadi manusia paling mulia yang diutus oleh Allah SWT sebagai penutup para nabi. Salah satu hal penting dalam sejarah Islam adalah mengetahui kapan Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan catatan sejarah, tetapi juga menjadi dasar peringatan hari besar Islam, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia yang ditulis Rizem Aizid, Nabi Muhammad SAW lahir pada Tahun Gajah. Tahun ini dikenal dengan peristiwa besar, yaitu serangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, gubernur Yaman di bawah kekuasaan Kerajaan Habasyah (Abyssinia).
Menurut pendapat masyhur, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal. Beliau adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib dan Amiah binti Wahab. Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah 53 tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim:
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab:
"Itulah hari aku dilahirkan, dan pada hari itu pula aku diutus atau diturunkan wahyu kepadaku." (HR Muslim)
Dalam buku Sejarah Agama Manusia karya Mohammad Zazuli, Nabi Muhammad SAW lahir sebagai yatim karena sang ayah meninggal dunia 7 bulan sebelum beliau lahir.
Dua tahun pertama, Nabi Muhammad SAW tinggal dengan ibu susuannya, Halimah As-Sa'diyah dalam keluarga Badui di padang gurun sesuai dengan tradisi kala itu.
Pada usia 6 tahun ibu kandung beliau yang bernama Siti Aminah meninggal sehingga Nabi Muhammad SAW menghabiskan masa kecilnya sebagai anak yatim piatu. Muhammad kecil kemudian diasuh oleh sang kakek, Abdul Muthalib.
Peristiwa Menakjubkan saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejumlah catatan ulama dan riwayat menuliskan beberapa peristiwa menakjubkan yang terjadi menjelang dan saat Rasulullah SAW lahir ke dunia. Dirangkum dari arsip detikHikmah, berikut peristiwa jelang kelahiran Nabi Muhammad SAW:
1. Siti Aminah Mimpi Bertemu Malaikat
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, ibunda beliau, Siti Aminah binti Wahab, mengalami sebuah mimpi yang agung. Dalam tidurnya, ia melihat malaikat turun dari langit ketika ia menengadahkan tangan.
Seperti kapas putih, malaikat itu berkata:
"Kabar bahagia untukmu, wahai ibu seorang Nabi. Putramu itu akan menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad."
Secara bahasa, kata Muhammad berasal dari isim maf'ul dari kata hamdun yang berarti pujian. Nama ini sebenarnya cukup dikenal di kalangan masyarakat Arab kala itu. Namun anehnya, tidak ada seorang pun yang menamai anaknya dengan nama Muhammad. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menjadi manusia pertama yang menyandang nama tersebut.
2. Padamnya Api Sesembahan Majusi
Majusi merupakan agama kuno yang ada sebelum Islam, dengan keyakinan bahwa api adalah sesuatu yang sakral. Api dianggap memiliki kekuatan melindungi, memberikan berkah, dan kesejahteraan. Konon, api sesembahan mereka tidak pernah padam selama ribuan tahun.
Namun, ketika Nabi Muhammad SAW lahir, api itu padam. Peristiwa ini tercatat dalam riwayat Imam al-Baihaqi:
لما كانت الليلة التي ولد فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتجس إيوان كسرى، وسقط منه أربع عشرة شرفة، وخمدت نار الفرس، ولم تَخمُد قبل ذلك بألف عام، وغاضت بحيرة سَاوة
Artinya: "Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1.000 tahun, dan Gereja Bahira ambles ke tanah."
3. Lahir dalam Keadaan Sujud
Umumnya, bayi yang baru lahir menangis dan belum mampu melakukan gerakan apa pun. Akan tetapi, berbeda dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau dilahirkan dalam posisi sujud, bahkan mengangkat kedua tangannya seperti orang yang sedang berdoa.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Khasaishul Kubra (2017: 82).
4. Lahir dalam Keadaan Sudah Khitan
Khitan merupakan kewajiban bagi setiap laki-laki muslim setelah mencapai usia balig. Namun, Rasulullah SAW lahir dalam keadaan sudah dikhitan.
Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam Hasyiyah al-Bujairami 'alal Khatib menjelaskan peristiwa serupa tidak hanya dialami Rasulullah SAW, melainkan juga 14 nabi lainnya. Mereka adalah Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Luth, Nabi Syu'aib, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Handzalah bin Shafwan.
5. Ditutupnya Akses Langit bagi Iblis
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, iblis kerap mencuri kabar dari langit tentang takdir manusia. Berita itu kemudian disampaikan kepada para dukun, meski sering dipelintir.
Namun, sejak Nabi Muhammad SAW lahir, akses iblis ke langit tertutup rapat. Para setan pun dilempari bintang-bintang sehingga tidak bisa lagi mencuri kabar dari langit. Hal ini disebutkan oleh As-Suhaili dalam Ar-Raudhul Unf:
رُوِيَ فِي مَأْثُورِ الْأَخْبَارِ أن إبليس كان يخترق السّماوات قَبْلَ عِيسَى، فَلَمّا بُعِثَ عِيسَى، أَوْ وُلِدَ حجب عن ثلاث سماوات، فَلَمّا وُلِدَ مُحَمّدٌ حُجِبَ عَنْهَا كُلّهَا، وَقُذِفَتْ الشّيَاطِينُ بِالنّجُومِ
Artinya: "Diriwayatkan dalam beberapa hadits yang ma'tsur, iblis bisa mencuri dengar di langit sebelum Nabi Isa diutus. Setelah Isa diutus atau dilahirkan, tertutup tiga lapis langit. Hingga Nabi Muhammad lahir, iblis tidak bisa lagi mencuri dengar sama sekali, sebab setan-setan sudah dilempari dengan bintang-bintang." (Abul Qasim as-Suhaili, ar-Raudhul Unf, juz II).
Wallahu a'lam.
Baca juga: 10 Mukjizat Nabi Muhammad SAW |
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Negara Arab Kompak Katakan Israel Lakukan Genosida di Gaza