Sosok Zaid bin Haritsah, Sahabat Nabi SAW yang Wafat di Perang Mu'tah

Sosok Zaid bin Haritsah, Sahabat Nabi SAW yang Wafat di Perang Mu'tah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 29 Jun 2025 05:00 WIB
Ilustrasi perang, sahabat nabi, pasukan berkuda.
Ilustrasi sahabat nabi (Foto: Vector_Corp/Freepik)
Jakarta -

Zaid bin Haritsah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Sosoknya bahkan disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an, tepatnya pada surah Al Ahzab ayat 37.

Allah SWT berfirman,

وَاِذْ تَقُوْلُ لِلَّذِيْٓ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَاَنْعَمْتَ عَلَيْهِ اَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللّٰهَ وَتُخْفِيْ فِيْ نَفْسِكَ مَا اللّٰهُ مُبْدِيْهِ وَتَخْشَى النَّاسَۚ وَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشٰىهُ ۗ فَلَمَّا قَضٰى زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًاۗ زَوَّجْنٰكَهَا لِكَيْ لَا يَكُوْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ حَرَجٌ فِيْٓ اَزْوَاجِ اَدْعِيَاۤىِٕهِمْ اِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًاۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا ٣٧

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.

Menurut buku Para Panglima Perang Islam yang disusun Rizem Aizid, Zaid bin Haritsah merupakan anak dari pasangan Su'da binti Tsalabah dan Haritsah. Ia berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana dan bukan bangsawan.

ADVERTISEMENT

Zaid tinggal di bani Kalb di bagian utara Jazirah Arab. Semasa kecilnya, Zaid pernah ditangkap oleh penjahat dan dijual sebagai budak.

Kemudian, keponakan Khadijah yang bernama Hukaim bin Hisyam membeli Zaid. Karena sifatnya yang baik, Khadijah lantas memberikan Zaid kepada Rasulullah SAW dan beliau memerdekakan Zaid.

Zaid bin Haritsah juga tergolong sebagai sahabat yang paling awal memeluk Islam dari golongan hamba sahaya. Sebab, sejak kecil Zaid dijadikan anak asuh oleh Rasulullah SAW.

Kedekatan Zaid dengan Rasulullah SAW sangat lekat. Saking dekatnya, ia menjadi orang kepercayaan sang rasul terutama dalam memegang rahasia beliau. Hal inilah yang menyebabkan Zaid memiliki julukan Sang Pemegang Rahasia Rasulullah SAW.

Zaid bin Haritsah Merupakan Prajurit yang Tangguh

Zaid merupakan seorang prajurit yang tangguh dan pemberani. Selain itu, ia juga menjadi panglima perang yang banyak mengikuti pertempuran Islam pada masanya.

Karena sosoknya yang dikenal sebagai prajurit tangguh itu, Zaid sangat berjasa besar terhadap Rasulullah SAW di Perang Uhud. Kala itu, ia menjadi tameng sang nabi

Wafatnya Zaid bin Hairitsah

Dikisahkan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X susunan H Abu Achmadi dan Sungarso, Zaid bin Haritsah meninggal dunia saat mengikuti Perang Mu'tah. Peperangan ini terjadi pada Jumadil Ula tahun 8 H atau 629 M.

Kala itu, Zaid ditunjuk sebagai salah satu komandan perang. Bersama Ja'far bin Abu thalib dan Abdullah bin Rawahah, mereka mengemban amanah untuk saling bergantian menjadi komandan apabila salah satunya gugur.

Zaid bin Haritsah menjadi panglima pertama yang ditunjuk sang rasul untuk membawa pasukan ke Mu'tah. Dua pasukan berhadapan dengan sengit, Zaid lalu menebasi anak panah musuh hingga akhirnya tewas.

Kematian Zaid membuat Rasulullah SAW sangat sedih. Dari Aisyah RA berkata,

"Setiap Rasulallah SAW mengirimkan suatu pasukan yang disertai Zaid, ia selalu diangkat Nabi jadi pemimpinnya. Seandainya ia masih hidup sesudah Rasulullah SAW, tentulah ia akan diangkatnya sebagai Khalifah."




(aeb/lus)

Hide Ads