Kisah Nabi Isa dan 3 Orang yang Serakah, Hikmah agar Tidak Cinta Dunia

Kisah Nabi Isa dan 3 Orang yang Serakah, Hikmah agar Tidak Cinta Dunia

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 06 Feb 2025 05:00 WIB
Ilustrasi Nabi Isa.
Ilustrasi kisah Nabi. Foto: Freepik
Jakarta -

Sifat serakah merupakan salah satu sifat yang sangat dibenci oleh Allah. Sifat ini dapat mendatangkan keburukan kepada diri seseorang, baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لَابْتَغَى وَادِيًا ثَالِثًا، وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika anak Adam memiliki dua lembah harta, ia pasti ingin memiliki lembah ketiga. Dan tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam kecuali tanah (kematian). Dan Allah akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh sebab itu, sepatutnyalah setiap orang menghindari sifat tamak dan serakah.

ADVERTISEMENT

Berikut ini kisah Nabi Isa dan tiga orang serakah yang dikutip dari kitab Qashash al-Anbiya', karya al-Tsa'labi yang terdapat dalam buku Kumpulan Kisah Teladan susunan Prof. Dr. H.M. Hasballah Thaib, MA. Semoga dapat menjadi pengingat agar menjauhkan diri dari sifat buruk tersebut.

Kisah Nabi Isa dan Orang Serakah

Pada suatu waktu, seorang lelaki mendatangi Nabi Isa a.s. dengan niat untuk bersahabat dengannya.

Ia berkata, "Aku ingin sekali bersahabat denganmu ke mana saja engkau pergi."

Nabi Isa pun mengabulkan permintaan itu dan berkata, "Baiklah, jika itu yang engkau inginkan."

Suatu hari, mereka berjalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti sebagai bekal. Nabi Isa memakan satu potong, lelaki itu memakan satu potong, dan satu potong sisanya diletakkan. Ketika Nabi Isa pergi ke sungai untuk minum, ia kembali dan mendapati roti yang tersisa telah hilang.

Beliau bertanya kepada pemuda tersebut, "Siapakah yang mengambil sepotong roti itu?"

Lelaki itu menjawab, "Aku tidak tahu."

Nabi Isa tidak memperpanjang pertanyaan dan mereka melanjutkan perjalanan.

Di perjalanan, mereka bertemu seekor rusa dengan dua anaknya. Nabi Isa memanggil salah satu anak rusa itu, lalu menyembelih dan memanggangnya untuk dimakan bersama. Setelah selesai makan, Nabi Isa memohon kepada Allah agar anak rusa yang telah disembelih itu hidup kembali. Dengan izin Allah, anak rusa itu hidup kembali.

Nabi Isa kembali bertanya, "Demi Allah, yang memperlihatkan kekuasaan-Nya ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?"

Namun, lelaki itu tetap bersikeras menjawab, "Aku tidak tahu."

Mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di tepi sungai. Nabi Isa menggenggam tangan pemuda itu dan membawanya berjalan di atas air hingga mereka sampai ke seberang.

Nabi Isa kemudian bertanya sekali lagi, "Demi Allah, yang memperlihatkan bukti kebesaran-Nya ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?"

Lagi-lagi, lelaki itu menjawab, "Aku tidak tahu."

Ketika mereka tiba di sebuah hutan, Nabi Isa mengambil segumpal tanah dan kerikil, lalu berdoa kepada Allah agar benda itu berubah menjadi emas. Dengan izin Allah, tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas.

Nabi Isa membaginya menjadi tiga bagian dan berkata, "Sepertiga untukku, sepertiga untukmu, dan sepertiga untuk orang yang mengambil roti itu."

Mendengar hal itu, lelaki itu akhirnya mengaku, "Akulah yang mengambil roti itu."

Nabi Isa lalu berkata, "Jika begitu, ambillah semua bagian ini untukmu."

Setelah itu, Nabi Isa meninggalkan lelaki tersebut.

Lelaki itu kemudian didatangi dua orang yang ingin merampas hartanya. Ia mengusulkan agar harta itu dibagi bertiga. Mereka pun sepakat, dan salah satu dari mereka pergi ke pasar untuk membeli makanan.

Namun, orang yang pergi ke pasar berniat licik. Ia berpikir, "Lebih baik makanan ini aku racuni, agar mereka mati, dan aku bisa mengambil seluruh harta."

Sementara itu, dua orang yang menunggu di hutan juga memiliki niat jahat. Mereka merencanakan untuk membunuh orang yang pergi ke pasar, agar harta itu dapat dibagi berdua.

Ketika orang yang membeli makanan kembali, ia segera dibunuh oleh dua orang lainnya. Setelah itu, mereka memakan makanan yang telah diracuni tanpa tahu bahwa itu berbahaya. Akhirnya, keduanya tewas seketika, dan harta itu tetap berada di hutan tanpa pemilik, sementara mereka semua mati di sekitarnya.

Kemudian ketika Nabi Isa berjalan di hutan dan melihat kejadian tersebut, beliau memberi nasihat kepada para pengikutnya.

Beliau berkata, "Inilah gambaran dunia. Berhati-hatilah terhadap tipu daya dunia, karena ia dapat menjerumuskan manusia dalam kehancuran."

Wallahu a'lam.




(inf/lus)

Hide Ads