Kisah Rabi' bin Khaitsam, Pemuda Saleh yang Tetap Teguh walau Digoda Wanita

Kisah Rabi' bin Khaitsam, Pemuda Saleh yang Tetap Teguh walau Digoda Wanita

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 05 Feb 2025 05:00 WIB
Ilustrasi sahabat nabi yang paling miskin tapi bahagia.
Ilustrasi sahabat Nabi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Mahfud2015
Jakarta -

Rabi' bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah dan tidak mau mendekati tempat maksiat sedikit pun. Jika berjalan pandangannya teduh tertunduk.

Ia adalah seorang tabiin yang kesalehannya sering dijadikan teladan. Selain alim ibadah, Rabi' juga ramah. Wajahnya tenang dan murah senyum kepada sesama.

Namun tidak semua orang suka dengan Rabi'. Sekelompok ahli maksiat yang tidak suka dengan keuzhudan Rabi' selalu berusaha menjebak Rabi' dalam kenistaan. Salah satunya dengan mendatangkan seorang wanita untuk menggodanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak kisahnya berikut ini yang dikutip dari buku Kumpulan Kisah Teladan yang menukil kitab Siyar Alam an-Nubala, karya Az-Zahabi.

Kisah Rabi' bin Khaitsam saat Digoda Seorang Wanita

Sebagaimana telah dijelaskan, Rabi' bin Khaitsam adalah seorang pemuda saleh yang sering menjadi teladan dalam ibadah. Namun, ada sekelompok ahli maksiat yang tidak menyukai keteguhan iman Rabi'.

ADVERTISEMENT

Mereka berencana menghancurkan reputasinya melalui tipu daya. Dua kelompok ini bersatu menyewa seorang wanita cantik dengan tubuh molek dan kulit mempesona, berharap kecantikan wanita itu dapat membuat Rabi' tergoda.

Wanita tersebut berdandan seindah mungkin dengan pakaian sutra terbaik dan wewangian memikat. Malam itu, ia mendatangi rumah Rabi' dan menunggu di depan pintu hingga Rabi' pulang dari masjid. Saat Rabi' tiba, wanita itu meminta setetes air untuk minum.

Dengan tenang, Rabi' mengambilkan air dan memberikannya. Wanita itu kemudian meminta izin masuk untuk duduk sambil minum, yang akhirnya diizinkan oleh Rabi'. Setelah masuk, ia menutup pintu, melepas cadar dan kain hitamnya, lalu mulai merayu Rabi'.

Rabi' terkejut, tetapi dengan keteguhan iman, ia berkata, "Wahai saudari, Allah berfirman, 'Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.' Allah menciptakanmu dalam bentuk terbaik. Apakah kau ingin dilemparkan ke neraka?"

Rabi' juga mengingatkan wanita itu tentang kengerian jika penyakit kusta menimpa, atau jika malaikat maut datang menjemput dalam keadaan dosa. Perkataan itu menusuk hati wanita tersebut hingga membuatnya gemetar ketakutan. Ia menangis, memakai kembali cadarnya, dan meninggalkan rumah Rabi'.

Sejak malam itu, wanita tersebut bertobat dengan sungguh-sungguh, menjadi ahli ibadah yang tekun. Orang-orang yang merencanakan fitnah terhadap Rabi' justru terkejut mendengar bahwa wanita itu bertobat karena nasihat Rabi'. Mereka berkata, "Kita ingin menjatuhkan Rabi', tapi justru dia yang membuat wanita itu bertobat!"

Wanita itu terus bertaubat, mengisi harinya dengan salat, zikir, dan puasa. Hingga akhirnya, ia wafat dalam keadaan sujud menghadap Allah SWT, dengan tubuh yang kurus kering seperti batang kurma di tengah padang pasir.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads