Ada suatu kisah tentang pembagian warisan Rasulullah SAW di sebuah masjid. Orang-orang di pasar sampai berbondong-bondong usai mendengar kabar tersebut.
Kisah ini diceritakan Imam al-Ghazali dalam salah satu kitabnya, Mukasyafatul Qulub, yang diterjemahkan Jamaludin. Diriwayatkan, Abu Hurairah RA masuk pasar dan berkata, "Aku melihat kalian di sini, sedangkan warisan Rasulullah sedang dibagi-bagikan di dalam masjid."
Orang-orang kemudian berangkat ke masjid dan meninggalkan pasar. Lalu, mereka berkata, "Wahai Abu Hurairah, aku tidak melihat ada warisan sedang dibagi-bagikan di masjid."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Hurairah berkata, "Lalu kalian melihat apa?"
Mereka menjawab, "Kami melihat kaum yang sedang berzikir kepada Allah SWT dan membaca Al-Qur'an."
Abu Hurairah menjawab, "Itulah warisan Rasulullah SAW."
Imam al-Ghazali dalam kitabnya juga memaparkan sejumlah riwayat tentang keutamaan berzikir kepada Allah SWT. Para malaikat yang berjalan di bumi disebut akan mendatangi majelis zikir dan mengajak yang lain berkumpul di sana.
Jika mereka menemukan suatu kaum yang berzikir kepada Allah SWT, mereka saling berteriak, "Ayo ke sini, ini tujuan kalian." Maka malaikat pun berdatangan dan mengelilingi mereka hingga ke langit.
Terkait bacaan zikir yang utama sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda, "Apa yang paling utama, yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah 'Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya'."
Bacaan yang dimaksud sebagai berikut:
ΩΨ§Ω Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨΩΨ―ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩ
Laa ilaahaillallah wahdahu laa syariikalahu
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya."
Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha mengatakan, dianjurkan memperbanyak zikir dan doa tersebut. Zikir ini juga dianjurkan dibaca pada hari Arafah.
Rasulullah Tidak Meninggalkan Warisan Harta
Warisan Rasulullah SAW bukan berupa harta. Begitu pula para nabi, mereka disebut tidak mewariskan harta. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyah karya Imam at-Tirmidzi yang tahqiq Syekh Maher Yasin Fahl dan diterjemahkan Rusdianto.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan Siti Fatimah RA pernah mendatangi Abu Bakar, dan berkata, "Siapakah yang akan mendapatkan warisan darimu?" Abu Bakar menjawab, "Keluargaku dan keturunanku." Siti Fatimah RA berkata, "Mengapa aku tidak mendapatkan warisan dari ayahku?" Abu Bakar menjawab, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kami (para nabi) tidak meninggalkan warisan.' Tetapi aku akan menanggung kehidupan orang-orang yang ditanggung oleh Rasulullah SAW dan aku akan memberikan nafkah untuk orang-orang yang diberikan nafkah oleh Rasulullah SAW."
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!