Air Zamzam yang Tak Pernah Kering Sejak Zaman Nabi Ibrahim AS

Air Zamzam yang Tak Pernah Kering Sejak Zaman Nabi Ibrahim AS

Tim detikHikmah - detikHikmah
Senin, 28 Okt 2024 05:45 WIB
Air zamzam di Masjid Nabawi
Foto: Saudi Press Agency
Jakarta -

Salah satu keistimewaan air zamzam adalah adanya kenyataan bahwa air zamzam tidak pernah kering dan terus ada airnya tanpa pernah henti, meski ia telah berusia ribuan tahun, serta telah diambil dan dikonsumsi oleh jutaan manusia dari seluruh penjuru dunia.

Mengutip buku berjudul Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam yang ditulis Badiatul Muchlisin Asti menuliskan kisah ketika Hajar melihat malaikat berdiri di sebuah tempat (di dekat sumur zamzam sekarang), terlihat malaikat itu tengah menggali tanah dengan sayapnya, hingga air pun menyembur deras dari tempat itu.

Hajar kemudian membuat lubang seperti baskom dengan tangannya dan mengisi kantong kulitnya dengan air yang menyembur deras dari tempat itu. Air itu terus menyembur deras meskipun telah ia bendung sebagian darinya. Sehingga bila bukan karena kasih sayang Allah, maka air itu akan menjadi arus deras yang meliputi permukaan bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nabi Muhammad SAW ketika menceritakan kisah Hajar dan Nabi Ismail, beliau bersabda,

ADVERTISEMENT

ΩŠΩŽΨ±Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ£ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ₯ΩΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§ΨΉΩΩŠΩ„ΩŽ ، Ω„ΩŽΩˆΩ’ ΨͺΩŽΨ±ΩŽΩƒΩŽΨͺΩ’ Ψ²ΩŽΩ…Ω’Ψ²ΩŽΩ…ΩŽ -- Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: Ω„ΩŽΩˆΩ’ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨΊΩ’Ψ±ΩΩΩ’ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω - Ω„ΩŽΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽΨͺΩ’ Ψ²ΩŽΩ…Ω’Ψ²ΩŽΩ…Ω ΨΉΩŽΩŠΩ’Ω†Ω‹Ψ§ Ω…ΩŽΨΉΩΩŠΩ’Ω†Ω‹Ψ§

Artinya: "Semoga Allah melimpahkan Kasih-Nya kepada Ibu Ismail. Jika saja ia membiarkan zamzam (terus menyemburkan air tanpa mengendali- kannya atau kalau ia tidak mengambil air darinya), zamzam akan menjadi arus deras yang meliputi permukaan bumi". (HR. Bukhari)

Kisah di atas menunjukkan tidak akan pernah keringnya mata air zamzam sepanjang masa. Air zamzam tidak akan pernah kering dan airnya tak akan pernah habis. Ibnu Abbas berkata, "Seandainya ia (Hajar) tetap meninggalkannya, maka pasti air itu tetap akan ada."

Ibnu Al-Jauzi berkata, "Keberadaan air zamzam adalah nikmat Allah tanpa usaha manusia. Maka tatkala dibendung oleh Hajar, masuklah usaha manusia, lalu nikmat itu dikurangkan".

Kisah lainnya yang menunjukkan tidak akan pernah keringnya air zamzam adalah kisah Abdul Muthalib ketika bermimpi mendapatkan perintah menggali mata air zamzam. Ketika itu, untuk ketiga kalinya, Abdul Muthalib bermimpi, dalam mimpinya ada seseorang yang menghampirinya dan berkata, "Galilah olehmu Zam- zam!", maka Abdul Muthalib bertanya, "Apa itu Zamzam?".

Orang itu berkata, "la (Zamzam) adalah mata air yang tidak akan kering selamanya. Ia akan melayani minum para haji yang berjubel. la berada di antara kotoran dan darah. la terletak di tempat berkumpulnya burung-burung elang dan berada di dekat lubang semut."

Ad-Dahhak bin Muzahim berkata, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat air tawar sebelum hari kiamat, dan semua air akan meresap selain air zamzam. Bumi akan terurai isinya, termasuk emas dan perak, kemudian seseorang akan datang membawa karung penuh emas dan perak seraya berkata, 'Siapakah yang mau menerima barang ini dariku?'. Kemudian seseorang berkata, 'Seandainya engkau bawakan kemarin, tentu aku akan menerimanya'."

Lebih dari itu, fakta nyata yang tak bisa dibantah oleh siapa pun adalah sejak zaman Nabi Ismail hingga sekarang, air zamzam tidak pernah habis sekalipun jutaan orang telah mengambilnya, terutama pada bulan Ramadhan dan bulan Haji. Orang yang melihat sumur zamzam akan mendapatkan kenyataan bahwa permukaan airnya tidak pernah berubah, tidak berkurang, sekalipun telah di- ambil. la juga tidak memancar banyak sehingga mengalir di muka bumi, juga tidak berkurang, dalam arti tidak tersisa sama sekali.

Abdul Basit bin Abdul Rahman dalam buku Makkah al-Mu- karramah Fadhaa'iluha wa Tarikhuha (Makkah al-Mukarramah, Kelebih- an dan Sejarahnya) menyebutkan, bahwa sumur zamzam sudah berumur hampir 5000 tahun, persisnya 4946 tahun, sejak Nabi Ibrahim hingga sekarang.

Syahruddin El-Fikri mengutip artikel anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari menyebutkan bahwa dalam sebuah uji pemompaan sumur zamzam mampu mengalirkan air sebanyak 11-18,5 liter per detik atau mencapai 660 liter per menit. Uji pemompaan ini dilakukan sebelum 1950-an.

Berikutnya, dibangunlah pompa air pada 1953 yang menyalurkan air dari sumur zamzam ke bak penampungan dan keran-keran. Ketika dilakukan pengujian, pada pemompaan 8.000 liter per detik selama 24 jam, air dalam sumur zamzam mengalami penyusutan sedalam 3,23 meter. Ketika pemompaan dihentikan, permukaan sumur kembali ke asalnya hanya dalam waktu 11 menit. Hal ini menimbulkan pertanyaan. Dari mana sumber air sumur zamzam yang begitu cepat berkumpul kembali tersebut?

Rovicky menjelaskan bahwa terdapat banyak celah atau rekahan bebatuan di sekitar sumur zamzam. Salah satu rekahan memanjang ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 sentimeter dan ketinggian 30 sentimeter.

Adapun beberapa celah kecil memanjang ke arah Safa dan Marwa. Keterangan geometris lain menyebutkan keberadaan celah sumur di bawah tempat tawaf. Celah-celah inilah yang kemudian memasok air ke sumur zamzam.

Wallahu'alam




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads