Kehidupan Utsman bin Affan Bersama Al-Qur'an sampai Akhir Hayat

Kehidupan Utsman bin Affan Bersama Al-Qur'an sampai Akhir Hayat

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Jumat, 09 Agu 2024 05:00 WIB
A young man holding the Quran at a mosque in Lebanon
Foto: Getty Images/iStockphoto/Joel Carillet
Jakarta -

Kecintaan Utsman bin Affan pada Al-Qur'an berawal ketika ia mendengar Rasulullah SAW membacanya. Ayat-ayat Al-Qur'an tersebut telah menyucikan kalbu Utsman bin Affan.

Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya Biografi Utsman bin Affan menjelaskan bahwa Abu Abdirrahman As-Sulami meriwayatkan, dia berkata, "Orang-orang yang membaca Al-Qur'an kepada kami- seperti Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas'ud dan selainnya- bercerita kepada kami bahwa ketika mereka belajar Al-Qur'an kepada Nabi SAW sepuluh ayat, mereka tidak melanjutkannya ke ayat berikutnya kecuali mereka telah mempelajari kandungannya dari ilmu dan praktiknya.

Mereka berkata, "Karena faktor inilah, mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menghafal satu surat dalam Al-Qur'an."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 29:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "(Al-Qur'an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."

Utsman bin Affan adalah manusia yang senantiasa memelihara Kitab Allah (Al-Qur'an) dengan membacanya. Ketika sedang di kamar, dia hampir tidak lepas dari mushaf Al-Qur'an. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, maka Utsman menjawab, "Sesungguhnya Al-Qur'an itu penuh berkah dan ia datang banyak membawa berkah."

Dikisahkan bahwa Utsman bin Affan membaca Al-Qur'an pada suatu malam dalam satu rakaat, dia tidak salat selain salat itu. Dalam kasus ini, telah terbukti apa yang difirmankan Allah SWT, dalam surah Az-Zumar ayat 9:

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Artinya: "(Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), "Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?" Sesungguhnya hanya ulul albab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran."

Sesungguhnya Al-Qur'an telah mengakar kuat dalam jiwa Utsman, karena ia telah menimba Al-Qur'an secara langsung dari Rasulullah SAW. Dan dari Al-Qur'an inilah Utsman mengetahui siapakah Tuhan yang sebenarnya wajib disembah.

Detik-detik wafatnya Utsman bin Affan juga diceritakan dalam Kisah 10 Pahlawan Surga oleh Abu Zein, suatu hari terjadi fitnah pada masa pemerintahan Utsman. Fitnah ini menyebabkan lelaki Yahudi berpura-pura masuk Islam, padahal ia membencinya.

Lelaki tersebut bernama Abdullah bin Saba. Akhirnya para pemberontak terpengaruh dengan fitnah dan rumah Utsman dikepung. Pengepungan terjadi selama 40 hari hingga akhirnya penyusup berhasil masuk ke rumah Utsman.

Utsman pun tetap membaca Al-Qur'an dan tidak menghiraukan si penyusup. Hal ini menyebabkan seseorang memukul Utsman hingga terjatuh dan wafat.




(lus/lus)

Hide Ads