Seluruh perbuatan manusia selama di dunia menjadi penentu mereka di akhirat kelak. Mereka yang rugi dan banyak berbuat buruk akan diganjar siksa kubur.
Dalil tentang siksa kubur tercantum dalam Al-Qur'an, salah satunya pada surah Al An'am ayat 93:
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ ٩٣
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepadaku," padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, "Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah." Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
Berkaitan dengan siksa akhirat, ada sebuah kisah yang didasarkan dari riwayat Imam Ahmad yang berasal dari Abu Dharir, dari Hammad bin Salamah, dari Atha' bin As-Sa'ib, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas. Dikutip dari Karamat Al-Auliya' susunan Abul Fida' Abdurraqib bin Ali bin Hasan Al-Ibi yang diterjemahkan oleh Abdurrosyad Shidiq, diceritakan Rasulullah pada malam Isra mencium aroma harum.
Bertanyalah dia kepada Malaikat Jibril, "Wahai Jibril, aroma apakah ini?"
"Itu adalah aroma wanita yang menyisir putri Fir'aun dan anak-anaknya," jawab Jibril.
Mendengar hal itu, sang rasul kembali bertanya, "Apa yang terjadi padanya?"
Malaikat Jibril lalu menceritakan, "Pada suatu hari ketika Masyithah sedang menyisir putri Fir'aun, sisirnya jatuh dari tangannya. Lalu, secara spontan ia berkata, 'Dengan nama Allah'.
Putri Fir'aun bertanya, 'Itu ayahku?'
Sang wanita lalu menjawab, 'Bukan. Tetapi Tuhanku dan Tuhan ayahmu. Dialah Allah.'
Putri Fir'aun kembali bertanya, 'Bolehkah aku memberitahukan hal ini kepada ayahku?'
Tanpa ragu, wanita tersebut mengiyakan pertanyaan sang putri Fir'aun itu. Setelahnya, wanita tersebut dipanggil oleh Fir'aun dan ditanyai, 'Hai pelayan, apakah kamu punya Tuhan selain aku?'
'Punya. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.'
Kemudian, Fir'aun menyuruh mengambilkan sebuah wajan besar. Setelah diisi dengan air mendidih, wanita tersebut beserta anak-anaknya dilemparkan ke dalamnya.
Sebelum dilempar, wanita itu berkata, 'Aku punya satu permintaan kepadamu,'
'Apa permintaanmu?' tanya Fir'aun.
'Aku ingin kamu mengumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku pada selembar kain, lalu kamu kubur kami dalam satu liang lahat.' jawabnya.
Fir'aun mengiyakan permintaan sang wanita. Ia lalu menggiring wanita tersebut dan anaknya satu per satu ke dekat wajan.
Ketika tiba giliran seorang ibu dan bayinya yang masih menyusu, bayi itu lalu melihat ke arah ibunya yang seakan-akan ragu untuk memasuki bejana. Sang bayi secara tiba-tiba berkata, 'Hai ibu, masuklah. Sesungguhnya siksa dunia itu lebih ringan daripada siksa akhirat.'
Lalu, wanita itu memasukinya."
Cara Berlindung dari Siksa Kubur
Sebagaimana yang diketahui, siksa kubur menjadi sesuatu yang menakutkan bagi setiap orang. Meski demikian, ada sejumlah cara untuk berlindung dari siksa kubur.
Mengutip dari buku 1001 Siksa Kubur oleh Abdul Rahman, berikut beberapa caranya.
- Rutin berdzikir
- Membaca surah Al Mulk
- Memperbarui taubatnya
- Menjauhi sebab yang menjerumuskan ke dalam azab kubur
- Mengevaluasi diri sendiri atas apa yang telah dilakukan, baik perkara yang dirugikan maupun perkara yang menguntungkan
- Ada juga doa dari siksa kubur yang dapat dipanjatkan,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Arab latin: Allaahumma innii 'auudzu bika min 'adzaabi al-qabri wa min 'adzaabi jahannama wa min fitnati al-mahyaa wa al-mamaati wa min syarri fitnati al-masiihi ad-dajjaali.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal." (HR Bukhari & Muslim)
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana