Para sahabat Rasulullah SAW memiliki perannya masing-masing. Meski demikian, mereka memiliki satu tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan agama Islam.
Qais bin Sa'ad RA adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berperan besar. Ia terkenal dengan sifatnya yang dermawan. Berikut sosok Qais bin Sa'ad RA beserta perannya.
Mengenal Qais bin Sa'ad, Pemuda yang Dermawan
Dirangkum dari buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi oleh Muhammad Raji Hasan Kinas, Qais bin Sa'ad bin Ubadah adalah sahabat Nabi SAW yang berasal dari kalangan Anshar keturunan suku Khazraj. Qais bin Sa'ad tumbuh besar di keluarga yang harmonis, santun, dan mulia.
Dalam pertumbuhannya, Qais bin Sa'ad menjadi seorang yang cerdik dan waspada, seperti anak singa yang beranjak dewasa. Sebab ayah dan kakeknya merupakan orang yang sangat dermawan, ia juga mendapatkan warisan kedermawanan tersebut.
Keluarga Qais bin Sa'ad merupakan keluarga yang terpandang. Mereka menjadi penolong-penolong agama Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Dirangkum dari buku The Great Sahaba oleh Rizem Aizid, terdapat beberapa cerita mengenai kedermawanan Qais bin Sa'ad. Salah satunya yaitu ketika Umar RA dan Abu Bakar RA yang membicarakan kedermawanan Qais.
Salah satu dari mereka berkata, "Kalau kita biarkan pemuda ini dengan kemurahan hatinya, niscaya harta ayahnya akan habis tidak tersisa." Saad bin Ubadah yang tidak jauh dari mereka mendengar percakapan mereka. Kemudian, Sa'ad bin Ubadah berkata kepada mereka dengan tegas, "Siapakah yang dapat membela diriku terhadap Abu Bakar dan Umar? Mereka mengajarkan kekikiran kepada anakku dengan memperalat namaku."
Peran Qais bin Sa'ad RA
Dirangkum dari sumber sebelumnya, Qais bin Sa'ad merupakan orang yang sangat dermawan. Selain terkenal dengan sifatnya yang dermawan, Qais bin Sa'ad juga terkenal dengan keberanian dan keperwiraannya.
Qais bin Sa'ad mengikuti berbagai peperangan bersama Rasulullah SAW dan tidak pernah absen dalam berjihad di jalan Allah SWT. Qais bin Sa'ad juga menjadi pengawal yang menemani Rasulullah SAW dimana pun dan kapan pun beliau berada.
Bahkan, setelah Rasulullah SAW wafat, Qais bin Sa'ad tetap senantiasa berjihad di jalan Allah SWT. Ia mengutamakan keberanian yang berlandaskan kebenaran dan kejujuran serta tidak pernah bermain curang apalagi licik.
Ketika tiga peperangan (Perang Shiffin, Jamal, dan Nahrawan) di masa Ali bin Abi Thalib terjadi, Qais menjadi salah satu pahlawan yang berperang tanpa takut dan mati. Sebagai balasan aas jasanya, Ali bin Abi Thalib RA mengangkat Qais bin Sa'ad menjadi Gubernur Mesir.
Setelah Ali bin Abi Thalib RA wafat, Qais memandang Hasan sebagai tokoh yang cocok menurut syariat untuk menjadi Amirul Mukminin. Qais pun berbaiat kepadanya dan berdiri di sampingny sebagai pembela.
Peristiwa pembaiatan tersebut terjadi pada bulan Ramadhan tahun 40 H. Sejak saat itu, Hasan menjadi khalifah dan Qais bin Sa'ad menjadi Amir di wilayah Azerbaijan dengan mengomando 40.000 pasukan.
Wafatnya Qais bin Sa'ad
Dirangkum dari sumber sebelumnya, Qais bin Sa'ad wafat pada 59 H di Madinah karena pembunuhan. Saat itu, Qais sedang bertempur di pihak Hasan melawan Mu'awiyah.
Qais mendapat perintah dari Hasan bin Ali agar berada di barisan terdepan dengan memimpin 12.000 pasukan. Ketika Qais berangkat ke Syam, tiba-tiba ada teriakan lantang yang mengatakan bahwa Qais bin Sa'ad telah terbunuh.
Hal tersebut membuat Hasan dan pasukannya panik dan segera mengemas perbekalan mereka. Mereka juga membongkar dan mengemas tenda yang ditempati Hasan.
Demikianlah akhir hidup dari Qais bin Sa'ad. Semoga Allah SWT senantiasa mengaruniakan rahmat kepadanya. Amin.
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
(dvs/dvs)