Nabi Yusuf AS diberi ilmu berupa kemampuan menafsirkan mimpi. Ilmu ini termasuk ke dalam mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
Yusuf AS adalah anak dari Yaqub AS yang juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS, dari anaknya yaitu Ishaq AS. Dirinya diperintahkan berdakwah untuk bangsa Kan'an dan Firaun di Mesir, kisah mengenai Nabi Yusuf AS tercantum dalam surat Yusuf.
Mengutip dari buku Takdir dan Mukjizat Manusia Tertampan Yusuf Alaihi Salam oleh Sulistyawati Khairu, dakwah Nabi Yusuf AS kali pertamanya terjadi di dalam penjara. Penyebab sang nabi dijebloskan ke dalam penjara sendiri dikarenakan terlalu tampan dan membuat majikannya Al-Aziz tidak nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika di penjara, Nabi Yusuf AS bertemu dengan dua orang pegawai istana Raja, mereka saling bercerita dan berbagi kisah. Kepribadian Yusuf AS yang baik menyebabkan dirinya dapat berteman akrab dengan kedua pekerja itu.
Dahulu, mereka adalah pelayan kerajaan, namun karena dituduh memasukkan racun ke dalam makanan dan minuman akhirnya mereka dimasukkan ke dalam penjara. Suatu malam, saat semua orang dalam penjara itu tertidur, kedua orang bekas pelayan kerajaan itu mendapat sebuah mimpi yang sungguh menakjubkan.
Keduanya sama-sama bermimpi memiliki kaitan dengan pekerjaan mereka sebelum masuk penjara. Karena merasa ada hal yang aneh, maka mereka menceritakan perihal mimpi itu kepada Nabi Yusuf AS.
Melalui mukjizat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Yusuf AS, beliau mengetahui arti mimpi dari kedua bekas pelayan itu. Namun, Yusuf AS tidak menceritakan secara langsung, melainkan menggunakan kesempatan tersebut untuk berdakwah dan mengajarkan kepada mereka untuk menyembah Allah SWT.
Kemampuan Yusuf AS dalam menafsirkan mimpi ini juga menjadi penyelamat bagi dirinya. Dikisahkan dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 43, seorang Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau, dan tujuh tangkai lainnya yang kering.
Tidak ada seorang pun yang dapat menafsirkan mimpi sang raja. Akhirnya, salah seorang pemuda yang mengingat kemampuan Nabi Yusuf AS mengusulkan kepada raja.
وَقَالَ ٱلْمَلِكُ إِنِّىٓ أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَٰتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنۢبُلَٰتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٍ ۖ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَأُ أَفْتُونِى فِى رُءْيَٰىَ إِن كُنتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُونَ
Artinya: "Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering". Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi'
Raja Mesir itu kemudian memanggil Nabi Yusuf AS dan memintanya menafsirkan mimpi serba tujuh itu. Jadi, tujuh sapi gemuk mewakili kebaikan dan kesuburan, sedangkan tujuh sapi kurus menandakan keburukan dan kekeringan. Nabi Yusuf memaknainya sebagai tujuh tahun musim panen dan tujuh tahun kekeringan panjang.
Sementara itu, biji gandum mewakili hasil pertanian. Menurut Nabi Yusuf, selama tujuh tahun musim panen dan tanah sedang subur, pemerintah dan rakyat perlu berhemat dengan menyimpan sebagian hasil pertanian untuk tujuh tahun berikutnya.
Setelahnya, sang raja langsung memerintahkan anak buahnya untuk membuat lumbung. Lumbung tersebut digunakan untuk menyimpan bahan makanan perbekalan yang sekiranya cukup untuk tujuh tahun kemarau panjang seperti yang diramalkan.
Berkat mukjizatnya itu, Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara dan diangkat menjadi bendahara kerajaan.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat