Kisah Ali bin Abi Thalib Serahkan Seluruh Ternak untuk Orang yang Menghina Nabi

Kisah Ali bin Abi Thalib Serahkan Seluruh Ternak untuk Orang yang Menghina Nabi

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 27 Nov 2023 05:00 WIB
Bridport Dorset
ilustrasi hewan ternak Foto: Thinkstock
Jakarta -

Ali bin Abi Thalib termasuk sahabat Rasulullah SAW yang setia, berani dan tegas. Bersama Rasulullah SAW, ia berada di garis terdepan dalam membela ajaran Islam.

Ada banyak kisah Ali bin Abi Thalib yang mati-matian membela ajaran Allah SWT. Ali juga dikenal sebagai sosok yang dermawan. Salah satu kisah yang bisa menjadi pelajaran adalah ketika ia rela menyerahkan seluruh hewan ternak miliknya yang diperoleh dari ghanimah atau harta rampasan perang kepada orang yang menghina Rasulullah SAW.

Mengutip buku The Great of Two Umars oleh Fuad Abdurrahman dikisahkan, seusai Perang Hunain, Rasulullah SAW membagikan ghanimah (harta rampasan perang) kepada pasukan yang ikut terlibat dalam peperangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat perlima bagian harta dibagikan secara merata sesuai dengan tugas masing-masing. Sedangkan seperlimanya, sesuai dengan ketentuan Al-Qur'an adalah hak Rasul secara utuh.

Beliau berhak untuk memberikan kepada siapa pun yang dikehendakinya, termasuk kerabat dan anggota keluarganya.

ADVERTISEMENT

Dalam pembagian ghanimah ini, Rasulullah selalu berusaha keras untuk bersikap hati-hati dan seadil-adilnya. Namun, selalu saja ada seseorang atau kelompok tertentu yang merasa kurang mendapatkan keadilan.

Salah seorang di antara mereka adalah Abbas ibn Mirdas, seorang mualaf yang baru saja memeluk Islam dan harus dijinakkan hatinya.

Abbas ini sebelumnya terkenal sebagai penyair ulung. Syair-syair karyanya begitu populer pada zamannya.

Terdorong oleh perasaan tidak puasnya, Abbas kemudian mencela Rasulullah. Ia tidak langsung menghina dan mencela Rasulullah, namun mengungkapkannya melalui syair.

Kabar tidak mengenakkan ini kemudian sampai kepada Nabi, beliau segera bangkit dan marah seraya berkata, "Andai kata Rasulullah sudah tidak bisa berbuat adil, siapa lagi yang akan menegakkan keadilan? Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat kepada Musa, saudaraku. la telah banyak disakiti oleh kaumnya melebihi apa yang aku alami, tetapi ia tetap tabah dan sabar. Bawa ke sini orang itu, dan potong lidahnya!"

Mendengar perintah Rasul tersebut, para sahabat, termasuk Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab langsung mencari Abbas si penyair itu.

Ketika ia ditemukan, hampir saja Umar langsung memotong lidahnya, sebagaimana pesan Rasulullah SAW. Namun tidak dengan Ali. Ia punya cara sendiri untuk 'memotong' lidah Abbas.

Ali segera menyeret si penyair yang sudah pucat pasi itu karena ketakutan. Mereka menuju ke sebuah lapangan yang masih dipenuhi binatang ternak hasil rampasan perang.

Kepada Abbas, Ali kemudian berkata, "Ambillah (ternak-ternak dan harta pampasan perang ini) sebanyak yang kamu suka."

Mendengar perkataan Ali, Abbas justru merasa bingung sekaligus malu. "Apa? Begitukah cara Rasulullah memotong lidahku? Demi Allah, aku tidak mau mengambil sedikit pun," ujar Abbas dengan rona wajah merah padam karena malu.

Sejak saat itu, Abbas tidak pernah mendendangkan lagi syair berisi kata-kata negatif yang ditujukan kepada Rasulullah, ia justru kerap membuat syair berisi puji-pujian.

Ali bin Abi Thalib adalah sosok yang tegas namun memiliki hati yang lembut. Ali juga dikenal sebagai sahabat Rasulullah SAW yang pintar. Ia bahkan dianugerahi gelar Babul 'Ilm atau pintu ilmu pengetahuan karena kecerdasannya.




(dvs/lus)
Kisah Sahabat Nabi

Kisah Sahabat Nabi

49 konten
Kisah para sahabat nabi ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dari kisah tersebut tentunya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan juga teladani.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads