Nasihat Kematian Imam Syafi'i, Jadikan Akhirat di Hatimu Dunia di Tanganmu

Nasihat Kematian Imam Syafi'i, Jadikan Akhirat di Hatimu Dunia di Tanganmu

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Selasa, 31 Okt 2023 07:15 WIB
Mengaji Alquran.
Foto: Anis Coquelet/Unsplash
Jakarta -

Nasihat kematian Imam Syafi'i berisi tentang peringatan kepada manusia untuk fokus terhadap akhirat. Bagaimana kata beliau?

Kehidupan dunia ini tidaklah kekal dan hanya sementara. Akan ada masa di mana semuanya berakhir termasuk dunia dan seisinya. Ketika itu, manusia dan makhluk lainnya akan binasa.

Hari kiamat tidak diketahui kapan akan terjadi. Namun yang pasti, kiamat kecil atau kematian sangat dekat dengan setiap manusia dan bisa terjadi kapan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, tidak semestinya seorang muslim terlalu asyik terhadap kehidupan duniawi, sehingga lalai atau lupa akan akhirat, tulis M. Robi Awamy dalam bukunya yang berjudul La Tusrifu! Jangan Lebay.

Allah SWT sering memperingatkan manusia untuk tidak hanya mementingkan kehidupan duniawi saja, namun harus fokus pada akhirat. Di antara peringatan tersebut adalah umur yang semakin bertambah, tubuh yang semakin lemah, dan sakit-sakitan.

ADVERTISEMENT

Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ruum ayat 54 yang berbunyi,

۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ َؚعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ َؚعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّ؎َيَؚْةً ۗيَخْلُقُ مَا يَ؎َاۀءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ ٥ـ

Terjemahan: Allah adalah Zat yang menciptakanmu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan(-mu) kuat setelah keadaan lemah. Lalu, Dia menjadikan(-mu) lemah (kembali) setelah keadaan kuat dan beruban.595) Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.

Nasihat Kematian Imam Syafi'i

Sadar atau tidak, sesungguhnya seluruh manusia sedang menuju kepada kematian. Siap atau tidak, cepat atau lambat, tua atau muda, semua manusia akan menghadapinya.

Orang yang cerdas akan menjadikan kematian sebagai nasihat dan guru dalam kehidupan. Sedikit saja lengah, maka ia telah kehilangan guru terbaik dalam hidupnya.

Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,

"Cukuplah kematian itu sebagai penasihat." (HR Thabrani dan Baihaqi)

Sementara itu, Imam Syafi'i juga memberi nasihat perihal kematian. Nasihat kematian Imam Syafi'i tersebut di antaranya:

"Tidak sepantasnya seorang mukmin lalai dari mengingat mati dan menyiapkan diri untuk menyambutnya."

Pesan yang dapat diambil dari nasihat ini, setiap mukmin harus senantiasa mengingat kematian setiap saat. Dengan begitu, dirinya akan selalu terhindar dari perbuatan tercela maupun perbuatan dosa.

Mukmin tersebut tidak mungkin menyia-nyiakan waktunya yang hanya sebentar sebelum kematian menjemput ini dengan perbuatan sia-sia atau bahkan tercela. Oleh karena itu, dirinya akan senantiasa memperbanyak perbuatan baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Nasihat kematian Imam Syafi'i yang kedua tercantum dalam buku Samudra Hikmah Para Imam Mazdhab karya Muhammad Ainur Rasyid. Nasihat tersebut berbunyi,

"Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."

Nasihat ini memiliki pesan yang hampir sama dengan nasihat sebelumnya. Nasihat ini muncul karena banyaknya orang yang di dunia yang sangat tidak memprioritaskan akhirat dan malah fokus pada kehidupan duniawi.

Banyak dari manusia yang berpikiran bahwa akhirat adalah ilusi atau cerita fiksi yang keberadaannya tidak diyakini. Itulah sebabnya, Imam Syafi'i menasihati agar menjadikan akhirat senantiasa ada di hati kita.

Sementara itu, mestinya hal-hal yang duniawi harus ditempatkan di "tangan." Artinya manusia tidak boleh menjadikannya tujuan utama dalam kehidupan. Sebab semua hal yang ada di dunia ini adalah fana dan tidak kekal.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads