Ini Sosok Sahabat yang Menemani Rasulullah Hijrah ke Madinah

Ini Sosok Sahabat yang Menemani Rasulullah Hijrah ke Madinah

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 06 Mar 2023 05:30 WIB
Three camels in the desert during sunset
Ilustrasi Sahabat yang Menemani Rasulullah Hijrah ke Madinah. Foto: Getty Images/jacquesvandinteren
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW telah menyerukan risalahnya di kota Makkah selama 13 tahun. Namun, sepanjang tahun itu, Rasulullah dan para sahabatnya harus menelan penderitaan yang tak ada habisnya dari penduduk kafir Makkah yang menentang Islam.

Rasulullah SAW kemudian diperintahkan oleh Allah SWT untuk memindahkan poros dakwahnya ke Kota Madinah. Dalam Perjanjian Aqabah, penduduk Madinah pun telah menyatakan diri siap menerima kehadiran Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka telah mengetahui dengan mata mereka sendiri jika Rasulullah SAW beserta sahabatnya kerap dilanda kesengsaraan atas ancaman dari kafir Makkah. Akan tetapi, ketika berangkat hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW tidak pergi seorang diri. Beliau ditemani oleh salah seorang sahabatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahabat yang Menemani Nabi Sewaktu Hijrah ke Madinah

Mengutip dari buku Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrulloh, dikisahkan ketika sebagian besar sahabat Nabi telah meninggalkan Makkah untuk berhijrah ke Madinah, Rasulullah SAW masih menunggu perintah dari Allah SWT untuk pergi hijrah.

Abu Bakar, salah satu sahabatnya, datang kepada Rasulullah SAW untuk memohon izin agar diperkenankan pergi berhijrah bersama sahabat lainnya. Akan tetapi, Rasulullah SAW tidak mengizinkannya.

ADVERTISEMENT


Abu Bakar pada saat itu sangat mengharapkan bahwa dialah yang akan diminta Rasulullah SAW untuk menemani beliau hijrah ke Kota Madinah. Dengan penolakan tersebut, harapan Abu Bakar pun semakin tinggi karena besar kemungkinan alasan Rasulullah tidak mengizinkannya untuk hijrah bersama sahabat lain agar Abu Bakar dapat menemani beliau hijrah.

Tepat di hari Senin, Rasulullah SAW mendatangi ke rumah Abu Bakar untuk memberitahukan bahwa perintah untuk hijrah dari Allah telah turun. Rasul kemudian meminta Abu Bakar untuk menemaninya di perjalanan menuju Madinah. Tentu kala itu Abu Bakar sangat bahagia terpilih menjadi sahabat yang menemani Nabi sewaktu hijrah ke Madinah. Ia gembira karena dalam kondisi yang sangat penting, Rasulullah SAW selalu memilih Abu Bakar sebagai temannya.
Besarnya kebahagiaan yang dirasakan Abu Bakar ia wujudkan dengan diam-diam dirinya menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan agar dapat digunakan Rasulullah SAW ketika hijrah ke Madinah.

Perjalanan Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW Sewaktu Hijrah ke Madinah

Nabi Muhammad SAW ditemani Abu Bakar berangkat menuju kota Madinah untuk berhijrah. Akan tetapi, mereka memilih rute yang berlawanan dari perjalanan seharusnya. Letak Madinah seharusnya berada di sebelah Utara Makkah, tetapi Abu Bakar beserta Nabi justru pergi ke arah Selatan.
Pilihan rute yang berlawanan ini bertujuan untuk mengecoh para kafir Makkah sebab sebelumnya mereka telah bersepakat akan membunuh Rasulullah SAW. Di arah Selatan, Abu Bakar dan Nabi menaiki bukit Tsur terlebih dahulu dan bersembunyi di dalam gua.

Kisah perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW hanya diketahui oleh Abu Bakar dan keluarganya. Selama berada di dalam gua, Abu Bakar memerintahkan putranya Abdullah untuk menguping pembicaraan orang-orang kafir Makkah dan melaporkan hiruk pikuk yang terjadi di dalam kota.

Abdullah kemudian membaur dengan orang-orang kafir Makkah dari pagi hingga siang hari dan merekam berbagai hal penting untuk dilaporkan di sore harinya. Abu Bakar juga memerintahkan budaknya, Amir bin Fahirah, untuk menggembalakan ternaknya agar dapat menghapus jejak-jejak kaki Rasul dan Abu Bakar ketika pergi meninggalkan Madinah. Sementara itu, keluarga Abu Bakar ikut kompak dalam menyusun siasat untuk melindungi Rasulullah SAW.

Kecintaan dan Pengorbanan Abu Bakar pada Nabi Sewaktu Hijrah

Kecintaan Abu Bakar pada Rasulullah SAW sangat besar sehingga ia rela berkorban untuk Rasulullah SAW. Dalam buku Sahabat Rasul Penghuni Surga karya Ariany Syurfah, diceritakan peristiwa ketika Abu Bakar dan Nabi bersembunyi di Gua Tsur untuk beristirahat.

Sebelum memasuki Gua Tsur, Abu Bakar membersihkan gua tersebut agar dapat ditinggali Nabi. Saat Nabi tertidur di dalam gua, kepala beliau bersandar ke badan Abu Bakar. Lalu tiba-tiba Abu Bakar melihat seekor ular yang keluar dari lubang kecil di dekat Nabi. Abu bakar pun segera menutup lubang itu dengan kakinya yang tanpa alas apapun.

Tak selang lama, Abu Bakar melihat seekor kalajengking keluar dari lubang yang lain. Abu bakar dengan cepat menutup lubang tersebut dengan kakinya sebab khawatir binatang itu akan menggigit Nabi. Namun, ular dan kalajengking tersebut pada akhirnya malah menggigit Abu Bakar. Saat itu dirinya merasa kesakitan, tetapi tetap berusaha untuk tidak bergerak agar tidak mengganggu Nabi yang sedang beristirahat.

Pengorbanan Abu Bakar tersebut dilakukan karena kecintaannya kepada Nabi sehingga Nabi Muhammad SAW tetap dapat beristirahat dan selamat dari binatang buas tersebut ketika di dalam gua.

Itulah kisah sahabat Abu Bakar yang menemani Nabi Muhammad SAW sewaktu hijrah ke Kota Madinah. Semoga kisah ini dapat menambah wawasan bagi detikers.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads