Wafatnya Imam Syafi'i di Hari Jumat Terakhir Bulan Rajab

Wafatnya Imam Syafi'i di Hari Jumat Terakhir Bulan Rajab

Kristina - detikHikmah
Jumat, 17 Feb 2023 16:45 WIB
Arab man praying on mat in desert. Male is in traditional wear. He is kneeling on sand.
Ilustrasi Imam Syafi'i yang wafat pada Jumat terakhir bulan Rajab. Foto: Getty Images/xavierarnau
Jakarta -

Jumat terakhir bulan Rajab 204 H silam, Imam Syafi'i mengembuskan napas terakhirnya. Mufti besar umat Islam ini mewariskan peninggalan berharga bagi umat Nabi SAW, karya ilmiah dan mazhab fikih.

Imam Syafi'i memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin As-Sa'ib bin Ubaid bin Yazid bin Al-Muthalib bin Abdi Manaf. Nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah SAW pada kakeknya yang bernama Abdi Manaf, sebagaimana dikatakan Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Manaqib Imam Asy-Syafi'i.

Para ulama sejarah sepakat bahwa Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, tahun di mana Imam Abu Hanifah wafat. Dalam sebuah riwayat, Imam Syafi'i pernah mengatakan bahwa dirinya lahir di Kota Gaza--dalam riwayat lain di Yaman. Ketika berumur dua tahun, ia pindah ke Kota Makkah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Syafi'i dikenal sebagai pemikir besar. Semasa hidupnya, ia belajar dan menguasai banyak ilmu. Ia ahli dalam ilmu ushul fikih dan dikenal sebagai ulama pertama yang mengarang kitab ilmu ushul fikih serta ahli dalam ilmu hadits.

Ia juga memiliki kejeniusan dalam ilmu bahasa dan memiliki pengetahuan tinggi dalam bidang kedokteran, perbintangan, dan firasat. Tak terlewat, Imam Syafi'i juga memiliki pengetahuan dalam ilmu kalam.

ADVERTISEMENT

Di usia 54 tahun, imam ahlussunnah wal jamaah pendiri mazhab Syafi'i ini meninggal dunia dengan meninggalkan karya yang menjadi rujukan umat Islam. Khususnya yang berkaitan dengan fikih.

Riwayat Wafatnya Imam Syafi'i

Imam Syafi'i wafat pada waktu Isya di malam Jumat. Ahmad Nahrawi Abdus Salam al-Indunisi mengatakan dalam al-Imam al-Syafi'i fi Mazhabihi al-Qadim wa al-Jadid, pada waktu itu, Imam Syafi'i telah melaksanakan salat Maghrib. Ia dimakamkan pada hari Jumat setelah waktu Ashar. Peristiwa tersebut terjadi pada akhir bulan Rajab.

Ahli hadits dan ulama bidang fikih, Ar-Rabi, mengatakan, Imam Syafi'i dimakamkan di pemakaman Al-Muqatham dekat pemakaman orang-orang Quraisy yang terletak di antara kuburan bani Abdul Hakam. Ia menyebut, ketika mereka selesai dari pemakaman jenazah Imam Syafi'i, mereka melihat hilal bulan Syakban.

Ia juga menceritakan, beberapa hari sebelum Imam Syafi'i meninggal dunia, ia bermimpi bahwa Adam AS meninggal dan orang-orang berkumpul untuk mengiringi jenazahnya. Ketika terbangun dari mimpi, Ar-Rabi bertanya kepada para ulama mengenai tafsir mimpinya.

Para ulama tersebut menjawab, "Tidak lama lagi, akan meninggal seorang ulama besar di dunia ini, karena Allah berfirman, "Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya..." (Al Baqarah: 31) Dan, tidak lama setelah peristiwa mimpi tersebut, Imam Syafi'i rahimahullah meninggal dunia.

Wafatnya Imam Syafi'i ini juga diceritakan Imam an-Nawawi dalam Mukadimah al-Majmu' dan Ibnu Qosim Al Ghazi dalam Kitab Fathul Qorib. Kemudian, dalam Kitab Nasyrul Mahasin karya Imam al-Yafi'i juga disebutkan bahwa Rabi' bin Sulaiman menceritakan setelah wafatnya Imam Syafi'i, ia bermimpi bertemu dengan beliau lalu bertanya, "Wahai Abu Abdillah, apa yang Allah berikan padamu?"

Imam Syafi'i menjawab, "Allah mendudukanku di sebuah kursi dari emas dan menaburkan mutiara-mutiara basah kepadaku."




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads