Nabi Shaleh adalah nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada bangsa Tsamud. Kaum Tsamud adalah kaum yang muncul setelah kaum Ad. Kaum Tsamud merupakan para penyembah berhala. Kaum Tsamud menjadi kaum yang diberikan kemampuan oleh Allah SWT dalam membuat bangunan yang megah berupa istana. Melansir buku Kisah para Nabi yang ditulis oleh Ibnu Katsir, begini kisahnya.
Dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 74, diceritakan bahwa kaum tsamud memiliki kemampuan dalam memahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah.
وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ ٱلْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَٱذْكُرُوٓا۟ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Artinya: "Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan." (QS. Al-A'raf: 74)
Dengan segala kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kaum itu tidak membuat kaum tersebut mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT, melainkan kesombongan dan keangkuhan lah yang ditimbulkan dari kelebihan tersebut.
Selanjutnya, Allah SWT mengutus salah seorang dari kaum mereka sendiri sebagai Nabi, yaitu Nabi Shaleh. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Hud ayat 61 sebagai berikut:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَٱسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَٱسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)". (QS. Hud: 61)
Pembangkangan Kaum Tsamud
Sebagai seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya, Nabi Shaleh pun berdakwah untuk beribadah dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Kesabaran dan kelembutan budi bahasa yang digunakan oleh Nabi Shaleh dalam berdakwah tidak membuat kaum Tsamud mematuhinya, melainkan mereka mengolok-olok Nabi Shaleh.
Berbagai penolakan, tuduhan, dan omongan yang menyakitkan kepada Nabi Shaleh As tidak membuat Nabi Shaleh gentar. Beliau tetap menghadapinya dengan kesabaran.
Mukjizat Nabi Shaleh
Suatu hari, ketika kaum Tsamud tengah berkumpul, Nabi Shaleh As menghampiri mereka untuk berdakwah dengan tujuan mengajak kaum tersebut beriman kepada Allah SWT. Namun, kaum Tsamud berkata,
"Dapatkah engkau mengeluarkan seekor unta untuk kami dari batu ini dengan ciri-ciri yang kami sebutkan?"
Kemudian, Nabi Shaleh menjawab,
"Seandainya aku dapat memenuhi permintaan kalian sesuai yang kalian minta, apakah kalian akan beriman dan membenarkan yang aku sampaikan?"
Kaum Tsamud mengiyakan pertanyaan dari Nabi Shaleh. Setelah itu, Nabi Shaleh menuju tempat sholatnya dan memohon kepada Allah SWT untuk memenuhi apa yang mereka minta. Lalu, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Shaleh dan memerintahkan sebongkah batu untuk merekah. Kemudian, muncul lah sebuah unta besar yang sedang hamil dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Melansir pada buku Kisah para Nabi oleh Ibnu Katsir, Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Hud ayat 64 yang menceritakan mukjizat Nabi Shaleh,
وَيَٰقَوْمِ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ
Artinya: "Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat" (QS. Hud: 64)
Azab Allah SWT kepada Kaum Tsamud
Dijelaskan pada buku yang berjudul Kisah para Nabi oleh Ibnu Katsir, azab kepada kaum Tsamud dimulai ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk melemparkan bebatuan kepada sejumlah orang yang berniat untuk membunuh Nabi Shaleh.
Ketika hari Jumat pagi, seluruh wajah kaum Tsamud berubah menjadi merah. Pada sore harinya, mereka berkata, "sudah dua hari berlalu dari waktu yang ditentukan.". Pada hari Selanjutnya, seluruh wajah mereka berubah warna menjadi hitam. Ketika waktu sore tiba, mereka berkata, "Sepertinya waktu yang ditentukan sudah tiba."
Keesokan hari ketika matahari telah terbit, terdengar suara yang sangat keras dari atas sehingga memecahkan jantung mereka, dan dari bawah mereka bumi terguncang dengan sangat keras. Maka tidak lama kemudian, nyawa-nyawa pun melayang. Kekuasaan Allah SWT dalam memberikan azab kepada kaum Tsamud dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 68 yang berbunyi sebagai berikut:
كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا۟ فِيهَآ ۗ أَلَآ إِنَّ ثَمُودَا۟ كَفَرُوا۟ رَبَّهُمْ ۗ أَلَا بُعْدًا لِّثَمُودَ
Artinya: "Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud." (QS. Hud: 68)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan