Siti Maryam adalah seorang wanita shalihah yang sangat menjaga kesuciannya. Ia adalah ibu Nabi Isa AS yang merupakan utusan Allah SWT.
Dalam buku Seperti Maryam Seperti Rabiah oleh Dian Nafi, diceritakan sosok Maryam yang memiliki banyak keikhlasan karena penjagaan atas dirinya dan penghambaannya pada Allah SWT yang penuh kekhusyukan.
Mengutip buku Cerita 99 Rasul untuk Anak karya Abdullah Zaedan, ia adalah keturunan dari Nabi Daud as dan bagian dari Bani Israil. Selain itu, Siti Maryam pun terkenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan berdoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti Maryam Melahirkan Nabi Isa
Melansir dari buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra oleh Arsikum Almasyhudi, Siti Maryam melahirkan Nabi Isa pada tahun 622 sebleum hijriah. Siti Maryam tidak memiliki suami, namun ia dianugerahi putera di dalam kandungannya atas izin Allah SWT. Sebelumnya, malaikat Jibril datang dan meniupkan roh ke dalam tubuh Siti Maryam.
Semakin besar kandungan Siti Maryam, masyarakat di sekitar semakin gempar bahwa ia mengandung tanpa adanya suami. Orang-orang kafir pada saat itu selalu mengejek dan memfitnah Siti Maryam bahwa ia sudah berbuat maksiat dengan laki-laki yang bukan suaminya.
Mendekati waktu kelahiran, Siti Maryam hijrah ke daerah lain untuk terhindar dari fitnah-fitnah orang di sekitarnya tersebut. Setelah jauh dari tempat asalnya, ia merasakan sakit pada perutnya. Kemudian, ia pun melahirkan setelah menyandarkan dirinya pada pohon kurma.
Kemudian Malaikat Jibril menghampiri Siti Maryam dan berkata, "Hai Maryam, kamu jangan bersedih hati, Allah SWT telah memberimu air di bawah kakimu pada pohon kurma yang kau sandari itu, goyangkanlah ke arahmu, maka pohon kurma itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan minum dan bersenanglah kamu, dan jangan bersedih hati. Bila kamu nanti bertemu dengan orang maka katakanlah: sesungguhnya aku rela bernadzar akan berpuasa karena Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini."
Kembalinya Siti Maryam Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, Siti Maryam kembali ke kampung halamannya. Kedatangannya disambut oleh ejekan kembali dari masyarakat. Namun, Siti Maryam tetap sabar dan bangga dengan bayi yang digendongnya itu.
Beberapa orang bertanya perihal bayi tersebut, dan Siti Maryam menyuruh mereka untuk mengajak bicara anak tersebut langsung. Atas kuasa Allah SWT, bayi atau Nabi Isa tersebut mengatakan,
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah yang kelak Allah menganugerahiku kitab injil dan aku dijadikan Nabi, di mana saja aku, Allah memberi berkah kepadaku, dan berguna bagi orang banyak. Dan selama hidupku aku perintahkan salat dan aku perintahkan zakat. Aku sangat berbakti kepada ibuku dan aku tidak dijadikan orang yang menyombongkan diri dan durhaka. Aku diberi keselamatan oleh Allah dari semua kesukaran, mulai dari aku dilahirkan dan pada saat aku mati dan saat aku dihidupkan lagi dan pada saat aku mati dan saat aku dihidupkan lagi. Anak bayi (Nabi Isa) mengeluarkan kata-kata yang demikian itu sebetulnya, akan tetapi orang-orang yang menyaksikan kejadian itu tercengang dan bingung penuh menyaksikan kejadian itu tercengang dan bingung penuh ragu, bahkan ada di antara mereka yang menyangka bahwa anak Maryam itu adalah anak Tuhan, dan bahkan sebagian lagi ada yang menyangkanya Tuhan." (QS. Maryam : 27-34)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi