Kisah Siti Aminah, Menikah hingga Melahirkan Nabi Muhammad SAW

Kisah Siti Aminah, Menikah hingga Melahirkan Nabi Muhammad SAW

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Jumat, 14 Okt 2022 16:58 WIB
Roti kesukaan Rasulullah
Ibunda Rasulullah SAW. Foto: Getty Images/iStockphoto/Gogosvm
Jakarta -

Siti Aminah adalah ibu kandung Nabi Muhammad SAW. Ia merupakan wanita paling baik garis keturunan dan kedudukannya di kalangan Quraisy.

Dikutip dari Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah karya Ibnu Hisyam, Aminah merupakan putri dari Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. Ayah Siti Aminah yakni, Wahb bin Abdu Manaf merupakan tokoh paling terhormat dan berasal dari Bani Zuhrah yang memiliki nasab paling baik.

Dari keturunan ibunya, Aminah adalah putri Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. Nasa baik juga mengalir dari ibunda Siti Aminah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kisah Siti Aminah

Ada sejumlah kisah mengenai Aminah binti Wahb dalam Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam, beberapa di antaranya akan dimuat pada tulisan ini.

Pertama, kisah tentang wanita yang mengajak Abdullah menikah, ketika ia hendak dinikahkan dengan Siti Aminah.

ADVERTISEMENT

Suatu ketika Abdul Muthalib yakni kakek Rasul, menjepit tangan anaknya Abdullah, lalu mengajaknya pergi ke sutu tempat. Ternyata Abdul Muthalib hendak pergi ke rumah Wahb bin Abdu Manaf, yang mana adalah ayah dari Siti Aminah.

Di perjalanan, Abdullah bertemu seorang wanita dari Bani Asad. Wanita itu berkata: "Wahai Abdullah, akan pergi kemana engkau?". Abdullah menjawab, "Aku akan pergi bersama dengan ayahku". Wanita tersebut berkata kembali, "Wahai Abdullah, nikahilah aku sekarang juga!". Abdullah berkata: "Aku bersama ayahku dan aku tidak bisa menentang pendapatnya tidak pula berpisah dengannya".

Sesampainya di rumah Wahb bin Abdu Manaf, Siti Aminah pun dinikahkan oleh ayahnya dengan Abdullah bin Abdul Muthalib.

Kedua, kisah Aminah binti Wahb bermimpi bertemu seseorang. Orang itu memerintah ibu Rasulullah untuk menamai anak dalam kandungannya dengan nama Muhammad.

Saat mengandung Rasulullah SAW, Aminah binti Wahb bermimpi didatangi seseorang. Kemudian orang itu berkata kepada Siti Aminah, "Sesungguhnya engkau sedang mengandung pemimpin umat ini. Jika dia telah lahir ke bumi, maka ucapkanlah: 'Aku berlindung kepada Allah Tuhan Yang Esa dari keburukan semua pendengki', dan namakanlah dia Muhammad".


Ketiga, ketika mengandung Rasul, Siti Aminah melihat cahaya memancar dari perutnya. Melalui cahaya tersebut, ia bisa melihat istana-istana Bushra di wilayah Syam


Keempat, dilansir dari buku Dan Bidadari Surga Pun Cemburu karya KH. Adrian Mafatihallah Kariem, disebutkan dalam kitab An-Ni'matul Kubra 'Alal Alam, kisah Aminah binti Wahb ketika melahirkan Nabi Muhammad.


Allah SWT menurunkan empat wanita untuk menemani dan membantu proses persalinan Siti Aminah. Keempatnya diliputi dengan cahaya kemilau, dan wanita pertama mengatakan, "Sungguh berbahagialah engkau Wahai Aminah, karena telah mengandung Muhammad, pemimpin setiap insan". Kemudian ia duduk di sebelah kanan Aminah. Ia adalah Hawa, istri Nabi Adam AS.


Wanita kedua juga mendekat, dan setelah ditanya oleh Aminah binti Wahb, ia menjawab bahwa dirinya adalah Sarah, istri Nabi Ibrahim AS. Kemudian ia duduk di sebelah kiri Siti Aminah.


Wanita ketiga menghampiri Siti Aminah, dan ia adalah Asiyah binti Muzahim, kemudian duduk di belakang Aminah. Wanita terakhir maju mendekat, dan duduk di depan Aminah binti Wahb, lalu ia berkata "Sesungguhnya aku adalah Maryam binti Imran, ibunda Nabi Isa AS".


Siti Aminah binti Wahb menjadi tenang setelah ditemani keempat wanita mulia. Saat persalinan, empat wanita tersebut membantu persalinan hingga lahirlah manusia Nabi Muhammad SAW.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads