Bank Indonesia Bersama Forjukafi Dorong Literasi Ekonomi Syariah untuk Jurnalis

Bank Indonesia Bersama Forjukafi Dorong Literasi Ekonomi Syariah untuk Jurnalis

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 15 Nov 2025 18:00 WIB
Perwakilan Bank Indonesia dan Forkafi selaku panitia penyelenggara Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Perwakilan Bank Indonesia dan Forjukafi selaku panitia penyelenggara Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah. Foto: detikcom/Devi Setya
Jakarta -

Jurnalis dari berbagai media se-Jabodetabek mengikuti Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah, yang diadakan Bank Indonesia (BI) bersama Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Hotel Sari Pacific, Jakarta pada 14-15 November 2025.

Pelatihan ini bertujuan memperluas literasi ekonomi syariah di kalangan media serta meningkatkan pemahaman mengenai perkembangan keuangan syariah nasional.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, menegaskan bahwa media memiliki peran krusial dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jurnalis adalah ujung tombak dalam mendekatkan ekonomi syariah kepada masyarakat. Literasi yang tepat akan membantu generasi muda memahami dan mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari," kata Imam, Jumat (14/11/2025).

Selama dua hari pelatihan, peserta mendapatkan pemaparan mendalam terkait tren global ekonomi syariah, regulasi terbaru, inovasi produk keuangan syariah, serta prinsip transparansi dalam peliputan ekonomi syariah.

ADVERTISEMENT

Dalam kegiatan ini, narasumber dari Bank Indonesia dan para praktisi ekonomi serta keuangan syariah juga menyoroti tantangan serta peluang pengembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.

Menurut data State of Global Islamic Report 2024/2025, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dalam ekonomi syariah dunia. Bank Indonesia menargetkan Indonesia bisa merajai ekonomi syariah dunia pada 2029.

"Bank Indonesia juga mengajak Forjukafi untuk lebih mengimplementasikan dan menyebarluaskan sistem ekonomi syariah, agar semakin berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar di Indonesia," ujar Imam.

Dalam kegiatan ini, Imam berharap agar ekonomi syariah bisa disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat. "Kita jadikan ToT ini sebagai momentum untuk bersama-sama membangun narasi ekonomi syariah yang lebih kuat, lebih dekat dengan masyarakat, dan lebih berdampak nyata bagi kesejahteraan bangsa," lanjut Imam.

Dalam kegiatan ini, Forjukafi memiliki peran kunci dalam memperkuat ekonomi syariah melalui beberapa fungsi utama. Di antaranya, meningkatkan pemberitaan yang positif dan konstruktif mengenai ekonomi syariah, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda digital terhadap ekonomi syariah, serta menyampaikan informasi secara transparan dan kredibel untuk membangun kepercayaan publik.

Selain itu, Forjukafi juga mendorong edukasi dan literasi ekonomi syariah melalui komunitas dan pesantren, meningkatkan permintaan terhadap produk halal dalam negeri, serta memperkuat inklusi sosial-ekonomi melalui ZISWAF (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf), koperasi, dan pemberdayaan UMKM.

Ketua Umum Forjukafi, Wahyu Muryadi, menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam mengakselerasi ekonomi syariah di Indonesia. Media bisa menjadi penggerak perubahan.

"Kami percaya melalui pemberitaan yang akurat, transparan, dan edukatif, jurnalis dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya wakaf, zakat, dan produk halal dalam pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, isu-isu terkait ekonomi syariah tidak hanya penting tetapi juga memiliki daya tarik.

"Nilai beritanya digali dan dipertajam dengan angle yang menarik, dan yang penting adalah untuk disebarkan karena dapat memberikan impact yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia, termasuk umat muslim di Indonesia," katanya.

Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan media, Indonesia diharapkan lebih cepat mewujudkan targetnya menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2029. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Hadir pula beberapa narasumber dari bidang ekonomi dan keuangan syariah pada kegiatan ini, antara lain Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty; Drs. Inza Putra, MM, Deputi Direktur Promosi dan Kerja Sama Strategis KNEKS, Nyimas Rohmah Kepala Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Bank Syariah, Otoritas Jasa Keuangan; Mamat S. Burhanudin, Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal, BPJPH dan masih banyak lagi.

Sementara untuk penguatan jurnalis dalam menulis artikel tentang ekonomi syariah hadir sebagai pemateri, Erwin Dariyanto, Managing Editor detik.com.




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads