30 SPPG Telah Kantongi Sertifikat Halal, 1500 Lainnya Menyusul

Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyepakati langkah strategis untuk memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui implementasi sertifikasi halal pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Sertifikasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan setiap makanan yang diproduksi SPPG untuk program MBG aman, higienis, dan sesuai dengan standar kehalalan yang ditetapkan. Ditegaskan oleh Mamat S. Burhanudin, Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal, BPJPH, saat ini, proses percepatan sertifikasi halal SPPG sudah berjalan dan menunjukkan perkembangan signifikan melalui kolaborasi antara BPJPH dengan berbagai lembaga pendukung.

" Iya, pasti. Jadi sekarang ini kita akan mensertifikat SPPG. SPPG akan kita sertifikat halal," ujar Mamat di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Lebih lanjut Mamat menjelaskan proses sertifikasi halal untuk SPPG meliputi penggunaa bahan, produksi masak hingga penggunaan alat masak maupun alat penyajiannnya.

"Untuk proses mensertifikasi halal SPPG, harus di-tracing itu penggunaan bahannya, bahan-bahan produksi masaknya, sampai kepada alatnya. Semua food trade. Food trade-nya juga harus halal," tegas Mamat.

Nantinya yang akan diberi label halal adalah SPPG-nya, bukan satuan produk tertentu yang dihasilkan. Sama seperti rumah sakit, restoran atau rumah makan, seluruh fasilitas pengolahan makanan dalam SPPG harus memenuhi standar halal.

Progres Sertifikasi Halal SPPG

Mamat S. Burhanudin menjelaskan program sertifikasi halal untuk SPPG telah dimulai, dan saat ini sudah terdapat kurang lebih 30 SPPG yang sudah bersertifikat halal.

"Sekarang ini BPJPH sedang berkomunikasi dan bekerjasama dengan BGN untuk mensertifikat SPPG. Untuk sampai Desember ini ada 1.500 yang kita targetkan," kata Mamat.

Video Langkah BGN-Kemenkes Bereskan Masalah Sertifikasi SPPG MBG

Video Langkah BGN-Kemenkes Bereskan Masalah Sertifikasi SPPG MBG