Atap Asrama Ambruk di Pesantren Syekh Abdul Qodir, Kemenag Turun Tangan

Atap Asrama Ambruk di Pesantren Syekh Abdul Qodir, Kemenag Turun Tangan

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 30 Okt 2025 08:42 WIB
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno Foto: Kemenag
Jakarta -

Kementerian Agama menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ambruknya atap satu ruang asrama putri di Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo. Kemenag menyatakan keprihatinan dan segera menyalurkan bantuan sebesar Rp200 juta untuk renovasi asrama tersebut.

Bantuan ini akan diserahkan langsung oleh Direktur Pesantren, Basnang Said, pada 30 Oktober 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sampaikan duka cita atas peristiwa ini," terang Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Kamis (30/10/2025).

"Insya Allah Kemenag akan beri bantuan Rp200 juta dan itu akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren pada Kamis (30/10)" sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan Kankemenag Situbondo, peristiwa ambruknya atap asrama terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 00.30 WIB. Saat kejadian, hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut. Ruangan asrama putri yang ambruk memiliki luas sekitar 48 mΒ².

"Saat kejadian, dalam ruang asrama yang ambruk itu ada 19 santri putri. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi beserta pengurus pondok pesantren," jelas Suyitno.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, 11 santri putri mengalami luka. Enam di antaranya dirawat di Puskesmas Besuki, empat lainnya di RSUD Besuki (dua rawat jalan dan dua opname), serta satu santri dirawat di RSIA Jatimed.

"Ada satu santri putri yang meninggal dunia atas nama Putri Helmikia Okta Viantika. Almarhumah meninggal sekitar pukul 05.37 WIB di RSIA Jatimed dan dikebumikan pada pukul 08.00 WIB," sebut Suyitno.

"Kita doakan semoga santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt. Santri yang luka semoga lekas sehat dan pulih. Aamiin," sambungnya.

Dirjen Pendidikan Islam berharap kejadian serupa tidak terulang. Kemenag saat ini melakukan pendataan agar langkah afirmatif dan pencegahan dapat segera dilakukan.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads