Pertanyaan tentang status seseorang yang meninggal karena tertimpa bangunan kerap muncul di tengah masyarakat. Apakah kematian semacam ini termasuk mati syahid? Dalam ajaran Islam, mati syahid dikenal sebagai bentuk kematian yang mulia dan dijanjikan surga oleh Allah SWT bagi orang beriman.
Umur manusia tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT. Setiap detik kehidupan sudah digariskan dalam takdir-Nya. Salah satu bentuk kematian yang memiliki kedudukan istimewa adalah mati syahid.
Menurut Kaha Anwar dalam buku Dijamin Masuk Surga Tanpa Hisab, mati syahid tidak hanya terbatas pada gugur di medan perang. Ada bentuk-bentuk kematian lain yang juga digolongkan sebagai syahid karena menunjukkan pengorbanan dan keteguhan di jalan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, surah Fussilat ayat 30:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah' kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat turun kepada mereka (seraya berkata), 'Janganlah kamu takut dan janganlah bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.'" (QS. Fussilat: 30).
Syahid karena Reruntuhan
Reruntuhan bangunan bisa terjadi karena bencana alam, gempa bumi, atau sebab lain. Dalam Islam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan termasuk dalam golongan syahid.
Imam An-Nasai meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa mati syahid bukan hanya di medan perang. Rasulullah menyebutkan tujuh golongan syahid selain gugur di jalan Allah, di antaranya:
"Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?' Mereka menjawab, 'Ya mereka yang gugur di jalan Allah.' Rasulullah lalu menjelaskan, 'Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) orang meninggal karena wabah tha'un (wabah pes) adalah syahid, (2) orang meninggal karena sakit perut juga syahid, (3) orang tenggelam juga syahid, (4) orang meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid, (5) orang meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid, (6) orang meninggal terbakar juga syahid, dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.'" (HR An-Nasa`i).
Pada riwayat lain Rasulullah SAW menyebutkan lima pintu syahid termasuk orang yang gugur di jalan Allah SWT. Riwayat berikut ini datang dari Imam Bukhari dan Muslim yang menyebutkan lima pintu mati syahid:
"Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang mendapat derajat syahid ada lima jenis, yaitu (1) orang yang meninggal karena wabah tha'un (pes), (2) orang yang meninggal karena sakit perut, (3) orang yang tenggelam, (4) orang yang tertimpa reruntuhan, dan (5) orang gugur di jalan Allah,'" (HR Bukhari dan Muslim).
Berbicara soal syahid, dalam Islam terdapat beberapa penjelasan mengenai hal tersebut. Dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 yang ditulis Syaikh Abdurrahman Al-Jauzairi menyebutkan bahwa menurut madzhab As-Syafi'i, syahid itu terbagi menjadi tiga:
Pertama, syahid dunia akhirat yaitu orang yang berjuang memerangi orang kafir untuk menegakkan kalimat Allah tanpa bermaksud riya ataupun hanya untuk mencatut harta ghanimah saja.
Kedua: syahid di dunia saja, yaitu orang yang ikut berjuang di jalan Allah SWT namun bertujuan untuk mendapatkan harta ghanimah.
Ketiga: syahid di akhirat saja, yaitu seseorang yang meninggal dunia akibat kejatuhan benda berat, atau karena tenggelam, atau semacamnya.
Dua kelompok yang pertama hukum jenazahnya tidak boleh dimandikan dan disalatkan, meskipun mereka berhadats, baik kecil atau besar.
Adapun untuk kelompok ketiga, yaitu syahid yang hanya mendapatkan pahala di akhirat saja, hukum jenazah mereka sama seperti jenazah lain pada umumnya, mereka harus dimandikan dan disalatkan.
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia