Islam tidak melarang umatnya untuk berutang. Namun, siapa saja yang berutang wajib melunasinya sesuai kesepakatan yang telah ditentukan.
Menurut buku Islamic Transaction Law in Business oleh Veitzal Rivai, hukum utang piutang disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 282.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya..."
Memberi utang bahkan dianjurkan dalam Islam karena membantu orang yang membutuhkan. Selain itu, orang yang memberi utang akan mendapat pahala karena menolong sesama muslim yang sedang kesulitan.
Jika orang yang berutang tidak bisa melunasi utang sesuai waktu yang ditentukan, sebaiknya dibicarakan dengan pihak yang memberi utang. Dengan begitu tidak akan timbul konflik antara kedua pihak.
Lalu, bagaimana jika orang yang berutang enggan melunasinya?
Azab yang Diganjar kepada Orang yang Enggan Membayar Utang
Dinukil dari buku Berdamai dengan Kematian oleh Komaruddin Hidayat, berikut beberapa azab yang diganjar bagi orang yang tidak melunasi utangnya.
1. Pahalanya Diambil untuk Membayar Utang
Pahala dari orang yang tidak membayar utang akan diambil untuk melunasinya. Hal ini tertuang dalam hadits berikut,
"Barang siapa meninggal sementara ia mempunyai tanggungan utang satu dinar atau satu dirham, maka akan diganti dari pahala kebaikannya pada hari yang dinar dan dirham tidak berguna lagi." (HR Ibnu Majah)
2. Jiwanya Tergantung oleh Utangnya
Jiwa orang yang tidak membayar utang akan tergantung di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda,
"Jiwa (ruh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi." (HR Ahmad)
3. Penghalang Masuk Surga
Utang yang belum dilunasi menjadi penghalang masuk surga. Meski ia syahid sekalipun, jika mempunyai utang maka tidak bisa masuk surga.
Dari Tsauban RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barang siapa yang meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yakni sombong, ghulul (khianat), dan utang, maka dia akan masuk surga." (HR Ibnu Majah)
Dalam hadits lainnya dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah SAW bersabda,
"Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali utang." (HR Muslim)
Adab Menagih Utang dalam Islam
Berikut beberapa adab yang bisa diperhatikan muslim ketika ingin menagih utang seperti dikutip dari buku Dosa Besar Kecil yang Terabaikan Penyebab Siksa Azab Kubur yang Maha Pedih karya Nur Aisyah Albantany.
- Jangan menagih sebelum waktu yang ditentukan
- Tidak menetapkan bunga
- Jangan menagih ketika orang yang berutang kesulitan
- Menagih baik-baik tanpa kekerasan atau emosi
- Menagih saat jatuh tempo
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris
Desak Solusi Damai, Negara-negara Arab Ingatkan Trump Bahaya Aneksasi Tepi Barat