Pasukan muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW pernah melewati sebuah lembah di kawasan kaum Tsamud yang diazab Allah SWT. Nabi SAW lantas melarang memasuki tempat bekas kaum tersebut.
Kaum Tsamud adalah kaum Nabi Saleh AS. Mereka dibinasakan Allah SWT karena durhaka pada Nabi Saleh AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu Katsir dalam Qashshul Anbiya' yang diterjemahkan Umar Mujtahid menceritakan sebuah riwayat dari Imam Ahmad, saat Perang Tabuk, Nabi Muhammad SAW dan pasukan muslim singgah di Hijir, dekat rumah-rumah kaum Tsamud. Orang-orang kemudian mengambil air di sumur-sumur yang dulu digunakan oleh kaum Tsamud. Setelah itu, mereka membuat adonan dan memasang tungku.
Melihat hal itu, Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan menuangkan semua tungku dan memberikan adonan tadi untuk unta-unta. Beliau lalu pergi ke sumur yang dulu menjadi tempat minum unta Nabi Saleh AS.
Pada saat itu, Rasulullah SAW melarang memasuki tempat-tempat suatu kaum yang pernah diazab. "Sungguh, aku khawatir jika kalian tertimpa (azab) seperti yang pernah menimpa mereka. Untuk itu, jangan memasuki (tempat-tempat) mereka," kata beliau.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW melarang memasuki kawasan kaum yang diazab kecuali dengan menangis. "Janganlah kalian memasuki (tempat-tempat) mereka yang pernah tertimpa azab kecuali dengan menangis, jika kalian tidak menangis, jangan memasuki (tempat-tempat) mereka, (agar kalian tidak) tertimpa (azab) seperti yang pernah menimpa mereka."
Rasulullah SAW, seperti diceritakan dalam riwayat lain, menutup kepala saat melewati kediaman kaum Tsamud. Beliau juga mempercepat laju kendaraan, dan melarang umatnya masuk tempat itu kecuali dengan menangis karena khawatir azab serupa akan menimpa mereka.
Kisah Dibinasakannya Kaum Tsamud
Allah SWT membinasakan kaum Tsamud karena durhaka kepada Nabi Saleh AS yang diutus untuk mereka. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al A'raf, Al Hijr, Hud, Asy-Syams, dan An-Naml.
Berdasarkan sejumlah kitab tafsir, Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS, seorang nabi dari kalangan kaum Tsamud, dengan mukjizat berupa unta betina. Menurut sebagian ahli tafsir, unta tersebut keluar dari batu besar.
Bukan taat, kaum Tsamud justru menyombongkan diri dan membunuh unta Nabi Saleh AS. Mereka kemudian menantang Nabi Saleh AS agar diturunkan ancaman siksa yang pernah disampaikan Nabi Saleh AS. Benar saja. Gempa dahsyat kemudian menimpa dan menghancurkan tempat tinggal mereka.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al A'raf ayat 78,
فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ
Artinya: "Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi (mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka."
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad