Sholawat merupakan salah satu amalan istimewa yang sangat dianjurkan dalam Islam. Anjuran ini bersumber dari Al-Qur'an.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 56,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Ayat ini menjadi dasar betapa pentingnya memperbanyak sholawat, karena selain mengikuti perintah Allah SWT, amalan ini juga mendekatkan umat kepada Rasulullah SAW.
Di antara banyak sholawat, salah satunya adalah Sholawat Mansub yang disebarkan oleh Habib Sholeh Tanggul.
Lafaz Sholawat Mansub
Dalam buku Biografi Habib Sholeh, Sang Matahari Tanggul karya Nurul Jannah, diceritakan bahwa Habib Sholeh adalah ulama dengan banyak karamah dan akhlak yang halus. Dia selalu menyambut tamu dengan penuh kasih sayang, baik dari kalangan sederhana maupun pejabat tinggi. Sikapnya yang penuh kelembutan membuat namanya terus dikenang hingga sekarang.
Salah satu amalan yang Habib Sholeh wariskan kepada umat adalah Sholawat Mansub. Berikut teks lengkapnya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبَ , وَتُصْلِحُ بِهَا الْقُلُوْبَ , وَتَنْطَلِقُ بِهَا الْعُصُوْبُ , وَتَلِيْنُ بِهَا الصُّعُوْبُ , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ إِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ
Arab latin: Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammadin sholatan taghfiru bihadzunuba, wa tuslihu bihal quluba, wa tantholiqu bihal usuba, wa talinu bihasshu'uba, wa'ala alihi wa sohbihi wa man ilaihi mansubun.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya Engkau ampuni kami. Engkau perbaiki hati kami, menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarga dan para sahabatnya."
Sejarah Sholawat Mansub
Asal-usul Sholawat Mansub memiliki kisah yang menarik. Berdasarkan jurnal Tradisi Sholawat Mansub Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid di Tempeh Tengah, Lumajang karya Rizqotul Luqi Mufidah dan Norma Azmi Farida (UIN Sunan Ampel Surabaya), terdapat dua riwayat utama mengenai awal kemunculannya.
Riwayat pertama menyebutkan bahwa Habib Sholeh mendapatkannya saat berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Ketika melakukan khalwat di sana, terdengar suara lembut melantunkan sholawat. Suara itu diyakini berasal dari Rasulullah SAW.
Riwayat kedua menuturkan bahwa sholawat ini disampaikan oleh Nabi Khidir AS. Dikisahkan, Habib Sholeh pernah bertemu seorang pengemis di stasiun. Saat pengemis itu meminta uang, Habib Sholeh sadar bahwa sosok tersebut adalah jelmaan Nabi Khidir AS, dan dari pertemuan itu Sholawat Mansub diberikan.
Selain dua riwayat tersebut, ada juga penuturan murid bahwa Habib Sholeh menjalani khalwat hingga tiga tahun lamanya tanpa makan, minum, atau berinteraksi dengan orang lain. Dalam masa khalwat itu, Sholawat Mansub terdengar sayup-sayup di telinga beliau hingga akhirnya dihafalkan dan diamalkan.
Keutamaan Membaca Sholawat
Membaca sholawat, termasuk Sholawat Mansub, memiliki banyak keutamaan. Dalam buku Mukjizat Shalawat karya Habib Abdullah Assegaf, Lc., M.A. & Hj. Indriya R. Dani, S.E., disebutkan beberapa di antaranya:
1. Mendapatkan Sepuluh Sholawat dari Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda,
"Orang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim)
Artinya, dengan satu kali sholawat, seorang hamba memperoleh sepuluh rahmat dari Allah SWT.
2. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."
Keutamaan ini menjadi dorongan besar bagi umat Islam untuk senantiasa memperbanyak sholawat, termasuk Sholawat Mansub yang diwariskan oleh Habib Sholeh Tanggul.
Wallahu a'lam.
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike