Peta Kekuatan Pendukung Palestina Merdeka vs Menolak

Peta Kekuatan Pendukung Palestina Merdeka vs Menolak

Kristina - detikHikmah
Senin, 15 Sep 2025 13:18 WIB
Pro-Palestinian demonstrators hold Palestinian flags, as they take part in a protest against U.S. President Donald Trumps plan to resettle Palestinians from Gaza, in Cape Town, South Africa, February 22, 2025. REUTERS/Esa Alexander
Protes Donald Trump, warga Cape Town kibarkan bendera palestina, 22 Februari 2025. Foto: REUTERS/Esa Alexander
Jakarta -

Terwujudnya negara Palestina yang merdeka kian dekat usai Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Deklarasi New York yang mendapat dukungan mayoritas. Sebanyak 142 dari 193 negara anggota PBB menyatakan setuju.

Deklarasi New York merupakan hasil konferensi internasional yang diselenggarakan Prancis dan Arab Saudi pada 28-30 Juli 2025 lalu. Deklarasi tersebut memuat penyelesaian damai masalah Palestina dengan solusi dua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duta Besar Prancis JΓ©rΓ΄me Bonnafont mengatakan dalam Majelis Umum PBB, dilansir UN News, Deklarasi New York menetapkan satu peta jalan untuk mewujudkan solusi dua negara. Hal tersebut melibatkan gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, dan pembentukan negara Palestina yang layak dan berdaulat.

Dalam voting Majelis Umum PBB yang diambil pada Jumat (12/9/2025), pembentukan negara Palestina merdeka mendapat dukungan negara-negara Arab dan Islam hingga mayoritas negara Barat, sementara Amerika Serikat menolak.

ADVERTISEMENT

Sekutu Amerika Serikat seperti Prancis dan Inggris masuk daftar hijau alias setuju. Terlihat, Rusia dan China juga mendukung Palestina merdeka. Selain itu, Suriah yang dikenal sebagai "musuh AS" juga menjadi kekuatan pendukung Palestina.

Indonesia termasuk negara yang konsisten mendukung terbentuknya negara Palestina, seperti halnya negara-negara Arab dan Islam lainnya.

Sementara itu, bersama Amerika Serikat, mereka yang menolak kemerdekaan Palestina antara lain Israel, Argentina, Hungaria, Mikronesia, Nauru, Palau, Papua Nugini, Paraguay, dan Tonga.

Hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB tentang solusi dua negara, Jumat, 12 September 2025.Hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB tentang solusi dua negara, Jumat, 12 September 2025. Foto: X/@UN_News_Centre

Israel keukeuh menolak adanya negara Palestina dan mengatakan deklarasi dan konferensi tersebut "sepihak" dan sebagai "taktik prosedural dan penyalahgunaan Majelis".

"Ini bukan diplomasi, ini sandiwara," tegas perwakilan Israel.

Adapun perwakilan Amerika Serikat menyebut deklarasi itu merusak upaya diplomatik dan menjadi "hadiah bagi Hamas".




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads