Dzikir merupakan amalan mulia yang sangat dianjurkan setelah melaksanakan sholat fardhu. Salah satu dzikir yang paling utama adalah tasbih, tahmid, dan takbir. Bacaan ini tidak hanya bernilai pahala besar, tetapi juga menjadi bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT.
Disebutkan terdapat lafal dzikir paling utama setelah Al-Qur'an, yakni empat kalimat. Empat kalimat ini yaitu tasbih (Subhallah), tahmid (Alhamdulilah), takbir (Allahu Akbar) dan tahlil (Laa ilaaha illallah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samurah bin Jundub meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: "Perkataan yang paling disukai Allah ada empat. Tidak ada mudharat bagimu memulai dari mana saja: Subhanallah (Maha Suci Allah), walhamdulillah (dan segala puji bagi Allah), wa laa ilaaha illallah (dan tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah), wallahu akbar (dan Allah Maha Besar)." (HR Muslim)
Dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar karya Dra. Neni Nuraeni M.Ag, dzikir artinya mengingat Allah SWT. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdzikir kepada Allah, baik di waktu pagi, sore atau setelah sholat fardhu.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman,
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepada kamu sebaik-baik amal-amal kamu, paling bersih di sisi raja kamu, paling kuat dalam mengangkat derajat kamu, lebih baik bagi kamu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagi kamu daripada kamu bertemu musuh lalu menebas leher mereka dan mereka menebas leher-leher kalian?" Mereka berkata, "Baiklah wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Dzikir kepada Allah." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Hakim)
Urutan Bacaan Dzikir yang Benar Setelah Sholat Fardhu
Dirangkum dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, berikut bacaan lengkap dzikir tasbih setelah sholat fardhu sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
1. Dzikir Pertama
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (٣×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Arab latin: Astaghfirullah (3x) Allahumma anta assalaam, wa minka assalaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, (3x). Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan." (Dari Tsauban, HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i & Ibnu Majah)
2. Lafaz Dzikir Kedua
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْت، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ
Arab latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir, Allahumma laa maani'a limaa a'thaita wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa dzal jaddi minka aljaddu
Artinya: "Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala ke- rajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang men- cegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu." (Dari al-Mughirah bin Syu'bah, HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, & ad-Darimi)
3.Dzikir Tasbih, Tahmid dan Takbir 33x
سُبْحَانَ اللهِ (۳۳×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (۳۳×) اللهُ أَكْبَرُ (۳۳×)
Arab latin: Subhaanallah (33x) Alhamdulillah (33x) Allahu akbar (33x)
Artinya: "Mahasuci Allah, (33x)" "Segala puji bagi Allah, (33x)" "Allah Mahabesar, (33x)"
4. Lanjutkan dengan Dzikir Lainnya
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
Arab latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir
Artinya: "Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah & Baihaqi)
5. Membaca Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq, dan Surah An Nas
Membaca surah Al Ikhlas terlebih dahulu,
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Arab latin: Qul huwallāhu aḥad
Artinya: "1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Arab latin: Allāhuṣ-ṣamad
Artinya: "2. Allah tempat meminta segala sesuatu."
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Arab latin: Lam yalid wa lam yụlad
Artinya: "3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Arab latin: Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: "4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Kemudian dilanjutkan dengan surah Al Falaq,
1. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Arab latin: qul a'ụżu birabbil-falaq
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)"
2. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Arab latin: min syarri mā khalaq
Artinya: "dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan"
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ 3.
Arab latin: wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Artinya: "dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita"
4. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
Arab latin: wa min syarrin-naffāsāti fil-'uqad
Artinya: "dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya)"
5. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
Arab latin: wa min syarri hāsidin iżā hasad.
Artinya: "dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
Lalu, membaca surat An Nas,
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١
Arab latin: qul a'ụżu birabbin-nās
Artinya: "1. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan manusia."
مَلِكِ النَّاسِۙ ٢
Arab latin: malikin-nās
Artinya: "2. Raja manusia,"
اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣
Arab latin: ilāhin-nās
Artinya: "3. sembahan manusia"
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤
Arab latin: min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: "4. dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi"
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥
Arab latin: allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: "5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦
Arab latin: minal-jinnati wan-nās
Artinya: "6. dari (golongan) jin dan manusia."
6. Membaca Ayat Kursi
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Arab latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Cerita Khalid Basalamah Mengaku Jadi Korban dalam Kasus Kuota Haji