Mahalul qiyam biasa dibaca saat peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana diketahui, maulid Nabi SAW biasa diisi dengan lantunan sholawat dan kisah-kisah kelahiran sang rasul.
Mahalul qiyam menjadi bacaan yang paling khas. Dengan mengamalkannya, maka muslim memberi penghormatan kepada Rasulullah SAW.
Panduan Membaca Mahalul Qiyam
1. Lantunkan Maulid Singkat Ad Diba'i
Menurut buku Maulid Adhiyaul Laami susunan Majelis Rasulullah SAW, sebelum membaca mahalul qiyam muslim bisa mengamalkan maulid ad-Diba'i terlebih dahulu. Berikut bacaannya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ŲŲØļŲØŦŲŲØĒŲ Ø§ŲŲŲ ŲŲØ§ŲØĻŲŲŲØŠŲ ØĒŲŲŲŲŲŲŲŲØ§Ų ŲŲØĒŲŲ ŲØŦŲŲŲØ¯Ųا ŲŲØ§ØŗŲØĒŲØēŲŲŲØ§ØąŲا . ( ØŗŲØ¨ŲØŲاŲŲ Ø§ŲŲŲŲ ŲŲØ§ŲŲØŲŲ ŲØ¯Ų ŲŲŲŲŲ ŲŲŲŲØ§ ØĨŲŲŲŲŲ ØĨŲŲŲŲØ§ اŲŲŲŲ ŲŲØ§ŲŲŲŲ ØŖŲŲŲØ¨ŲØąŲ ) ŲŲŲŲŲ Ų ØĒŲØ˛ŲŲŲ ØŖŲŲ ŲŲŲŲ ØĒŲØąŲŲ ØŖŲŲŲŲŲØ§ØšŲا Ų ŲŲŲ ŲŲØŽŲØąŲŲŲ ŲŲŲŲØļŲŲŲŲŲ . ØĨŲŲŲŲ ŲŲŲŲØ§ŲŲØŠŲ ØĒŲŲ ŲØ§Ų Ų ØŲŲ ŲŲŲŲŲ . ŲŲŲŲŲ ŲŲØ§ Ø§Ø´ŲØĒŲØ¯ŲŲ Ø¨ŲŲŲØ§ Ø§ŲØˇŲŲŲŲŲŲ Ø¨ŲØĨŲØ°ŲŲŲ ØąŲØ¨ŲŲ Ø§ŲŲØŽŲŲŲŲŲ . ŲŲØļŲØšŲØĒŲ Ø§ŲŲØŲØ¨ŲŲŲØ¨Ų ØĩŲŲŲŲŲ Ø§ŲŲŲŲ ØšŲŲŲŲŲŲŲ ŲŲØŗŲŲŲŲŲ Ų ØŗŲØ§ØŦŲØ¯Ųا Ø´ŲØ§ŲŲØąŲا ØŲØ§Ų ŲØ¯Ųا ŲŲØŖŲŲŲŲŲŲ Ø§ŲŲØ¨ŲØ¯ŲØąŲ ŲŲŲ ØĒŲŲ ŲØ§Ų ŲŲŲ
Arab Latin: Fahtazzal Arsyu Tharaban was tibsyara. Wazdadal kursiyyu haibatan wa waqara. Wamtala'atis samawatu anwara. Wa dhajjatil malaa-ikatu tahlilan wa tamjidan wastighfara. (baca: Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallahuallahu akbar 3x). Wa lam tazal ummuhu tara anwa'an min fakhrihi wa fadhlih. Ila nihayati tamami hamlih. Falammasytadda bihat talqu bi idzni rabbil halq. Wa dhaatil habiba shallallahu alaihi wa sallam sajidan, syakiran hamidan ka annahul badru fi tamamih.
Artinya:
Dan Arsy Allah berguncang dengan kegembiraan. Dan kursi-Nya bertambah keagungannya dan kemuliaannya. Langit-langit dipenuhi cahaya. Para malaikat bersorak dalam pujian, pengagungan, dan permohonan ampun. (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.)
Dan ibunya terus melihat berbagai macam kebanggaan dan kemuliaan-Nya hingga akhir kehamilannya. Ketika saat kelahiran semakin dekat dengan izin Tuhan pencipta, (Nabi Muhammad SAW) dilahirkan dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji seakan-akan dia adalah bulan purnama dalam keindahannya.
2. Membaca Sholawat Mahalul Qiyam
Setelah membaca maulid ad-Diba'i, maka muslim bisa berdiri sambil membaca sholawat mahalul qiyam.
īģŗŲīē īģ§ŲīēŲīģ˛ ØŗŲŲŲØ§īģĄŲ īģŲīģ Ųīģ´ŲīģŲ - īģŗŲīē īēŲīēŗŲīģŽīģŲ ØŗŲŲŲØ§īģĄŲ īģŲīģ Ųīģ´ŲīģŲ
Arab Latin: "Yaa nabii salaam 'alaika, Yaa rasuul salaam 'alaika"
Artinya: "Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai rasul salam sejahtera untukmu."
īģŗŲīē īēŖŲīēŲīģ´īēŲ ØŗŲŲŲØ§īģĄŲ īģŲīģ Ųīģ´ŲīģŲ - īēģŲīģ ŲīģŽŲīēīēŲ īēīģīģ ŲŲīģĒ īģŲīģ Ųīģ´ŲīģŲ
Arab Latin: "Yaa habiib salaam 'alaika, sholawaatullaah 'alaika"
Artinya: "Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan sholawat (rahmat) Allah untukmu."
īēŲīēˇīēŽŲīģŲ īēīģīēŲīēĒŲīēŲ īģŲīģ Ųīģ´Ųīģ¨Ųīē - īģŲīēīē§ŲīēŲīģŲīēŲ īģŖŲīģ¨ŲīģĒŲ īēīģīēŲīēĒŲīģŲīēŲ
Arab Latin: "Asyroqol badruu'alainaa, fakhtafat minhul buduuru"
Artinya: "Bulan purnama telah terbit menyinari kami, pudarlah purnama purnama lainnya."
īģŖŲīēŲīģŲ ØŲØŗŲŲŲŲ īģŖŲīē īēŲīēŲīģŗŲīģ¨Ųīē - īģŲīģŲŲ īģŗŲīē īģŲīēŲīģĒŲ īēīģīē´ŲŲīēŽŲīģŲīēŲ
Arab Latin: "Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri"
Artinya: "Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang."
īēŲīģ§ŲīēŲ īēˇŲīģ¤Ųīē˛Ų īēŲīģ§ŲīēŲ īēŲīēĒŲīēŲ - īēŲīģ§ŲīēŲ īģ§ŲīģŽŲīēŲ īģŲīģŽŲīģŲ īģ§ŲīģŽŲīēŲ
Arab Latin: "Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin"
Artinya: "Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya."
īēŲīģ§ŲīēŲ īēŲīŽŲīē´Ųīģ´ŲīēŽŲ īģŲīģŲīēīģŲīģ˛ - īēŲīģ§ŲīēŲ īģŖŲīēŧŲīēŲīēīēĄŲ īēīģīēŧŲŲīēĒŲīģŲīēŲ
Arab Latin: "Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri"
Artinya: "Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati."
īģŗŲīē īēŖŲīēŲīģ´ŲīēŲī¯Ŋ īģŗŲīē īģŖŲīē¤Ųīģ¤ŲŲīēĒ - īģŗŲīēīģŲīēŽŲīģŲīēąŲ īēīģīē¨ŲīēīģŲīģŲīģ´ŲīģĻŲ
Arab Latin: "Yaa habiibi yaa Muhammad, yaa 'aruusal-khoofiqoiini"
Artinya: "Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)."
īģŗŲīē īģŖŲīēŲīģŗŲŲīēĒŲ īģŗŲīēīģŖŲīģ¤Ųīē ŲŲīēĒŲ - īģŗŲīē īēŲīģŖŲīēīģĄŲ īēīģīģŲīēŲīģ ŲīēŲīģ´ŲīģĻŲ
Arab Latin: "Yaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini"
Artinya: "Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat."
īģŖŲīģĻŲ īēŲīēŲī¯ŧ īģŲīēŲīģŦŲīģŲ īģŗŲīē´ŲīģŲīēĒŲ - īģŗŲīēīŽīēŽŲīģŗŲīģĸŲ īēīģīģŽŲīēīģŲīēĒŲīģŗŲīģĻŲ
Arab Latin: "Man ro-aa wajhaka yas'ad, yaa kariimal waalidaini"
Artinya: "Siapa pun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya."
īēŖŲīģŽŲīēŋŲīģŲ īēīģīēŧŲŲīēīģŲī¯Ŋ īēīģīģ¤ŲīēŲīēŽŲŲīēŠŲ - īģŲīēŲīēŠŲīģ§Ųīē īģŗŲīģŽŲīģĄŲ īēīģīģ¨ŲŲīē¸ŲīģŽŲīēŲ
Arab Latin: "Haudlukash-shoofÃŽl mubarrod, wirdunaa yauman-nusyuuri"
Artinya: "Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak di hari kiamat."
اŲŲŲØĒŲ ŲŲŲØąŲŲØŗŲŲŲ ØŽŲØĒŲØ§Ų Ų - اŲŲŲØĒŲ ŲŲŲŲŲ ŲŲŲŲŲ°Ų Ø´ŲŲŲŲŲØąŲ
Arab Latin: "Anta lirrusuli khitaamu anta lil maulaa syakuuru"
Artinya: "Engkau penutup para Nabi, engkau syukur dari para hamba."
اŲŲŲØĒŲ ØēŲŲŲŲØ§ØąŲ Ø§ŲØŽŲØˇŲŲŲØ§ - ŲŲØ§ŲذŲŲŲŲŲŲØ¨Ų اŲŲ ŲŲŲØ¨ŲŲŲØ§ØĒŲ
Arab Latin: "Anta ghoffaarul khothoyaa wa dzunuubil muubiqooti"
Artinya: "Engkau maha pengampun kesalahan-kesalahan dan dosa yang membinasakan."
اŲŲŲØĒŲ ØŗŲØĒŲŲØ§ØąŲ اŲŲ ŲØŗŲاŲŲŲ - ŲŲŲ ŲŲŲŲŲŲŲ Ø§ŲØšŲØĢŲØąŲاØĒŲ
Arab Latin: "Anta sattarul masaawi wa muqiilul 'atssarooti"
Artinya: "Engkau Maha Penutup Aib-aib, dan pemaaf atas kesalahan-kesalahan."
ØšŲØ§ŲŲŲ Ų Ø§ŲØŗŲŲØąŲŲ ŲŲØ§ŲØŽŲŲŲ°Ų - Ų ŲØŗŲØĒŲØŦŲŲŲØ¨Ų Ø§ŲØ¯ŲŲØšŲŲŲØ§ØĒŲ
Arab Latin: "'Aalimus sirri wa akhfaa mustajiibud da'awaati"
Artinya: "Engkau Maha Tahu yang samar dan tersembunyi, yang mengabulkan doa-doa."
ØąŲØ¨ŲŲ ŲŲØ§ØąŲØŲŲ ŲŲŲØ§ ØŦŲŲ ŲŲŲØšŲا - Ø¨ŲØŦŲŲ ŲŲŲØšŲ Ø§ŲØĩŲŲØ§ŲŲØŲØ§ØĒŲ
Arab Latin: "Robbi farhamnaa jamii'a bijamii'is shoolihaati"
Artinya: "Ya Allah ya Tuhanku kasihilah kami semua dengan seluruh kebaikan-kebaikan."
ŲØĩŲØ§ØŠ اŲŲŲ ØĒØēشا ؚد ØĒØØąŲØą Ø§ŲØŗØˇŲØą ØŖØŲ د اŲŲØ§Ø¯Û Ų ØŲ د ØĩØ§ØØ¨ اŲŲØŦŲ Ø§ŲŲ ŲŲØą
Arab Latin: "Wa sholÃĸtullÃĸhi taghsyÃĸ 'adda tahrÃŽris-suthÃģri Ahmadal hÃĸdÃŽ Muhammad shôhibal wajhil munÃŽri"
Artinya: "Dan sholawat Allah semoga tercurah atas Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang bersinar."
3. Berdiri saat Membaca Mahalul Qiyam
Dalam kitab I'anah At-Tholibin Jilid 3 susunan Sayyid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Zainal Abidin Syatha al-Dimyathi al-Bakri yang dinukil NU Online, dijelaskan bahwa muslim dianjurkan berdiri ketika pembacaan mahalul qiyam.
"Ada sebuah faidah, telah menjadi kebiasaan saat orang-orang mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad, mereka berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini dianggap bagus, karena di dalamnya ada sebuah pengagungan terhadap nabi dan yang demikian telah dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti." tulisnya.
Berdiri ketika mahalul qiyam sama seperti memberi penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Meski bukan perkara diwajibkan, muslim tetap dianjurkan untuk berdiri.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Turki Desak Negara Islam Kompak Boikot Israel di Sidang PBB