Misteri Sungai Eufrat yang Disebut Nabi Menjelang Akhir Zaman

Misteri Sungai Eufrat yang Disebut Nabi Menjelang Akhir Zaman

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 16 Agu 2025 14:00 WIB
The Euphrates river is the longest and one of the most historically important rivers of Western Asia.
Ilustrasi Sungai Eufrat (Foto: Getty Images/iStockphoto/bodrumsurf)
Jakarta -

Sungai Eufrat adalah sebuah sungai yang terletak di Timur Tengah dan memanjang melintasi tiga negara yakni Turki, Suriah serta Irak. Dalam sebuah hadits, mengeringnya sungai Eufrat merupakan tanda akhir zaman.

Menukil dari buku The Tigris & Euphrates River susunan Shane Mountjoy, Sungai Eufrat berasal dari dataran tinggi di bagian Timur Turki dan disebut sebagai sungai terpanjang di Asia Barat dengan panjang sekitar 1.739 mil.

Sungai Eufrat terbentuk dari pertemuan dua anak sungai utama, yaitu Murat (Efrat Timur) yang mengalir dari Danau Van, dan Karasu (Efrat Barat) yang bersumber dari pegunungan di utara Erzurum, Turki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benarkah Sungai Eufrat Mengering Jadi Tanda Kiamat?

Menurut Nihayatul 'Alam susunan Muhammad al 'Areifi terjemahan Zulfi Askar, Imam Nawawi menukil hadits dari kitab Riyadhus Shalihin terkait hadits yang menyatakan keringnya Sungai Eufrat jadi tanda kiamat.

ADVERTISEMENT

Dari Ubay bin Ka'ab RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Kiamat tidak akan terjadi sampai al-Furat (Sungai Eufrat) mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, 'Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat'." (HR Muslim)

Selain itu, dalam riwayat dari Abu Hurairah RA dikatakan Nabi SAW bersabda:

"Hampir terbuka al-Furat dengan (berisi) simpanan emas. Siapa yang mendatanginya jangan sekali-kali mengambilnya." (HR At Tirmidzi)

Kalimat "mengering akibat munculnya gunung emas" merujuk pada munculnya gunung emas yang bisa terjadi akibat perubahan aliran Sungai Eufrat. Gunung emas ini masih tertimbun tanah dan belum diketahui keberadaannya. Ketika muncul, umat disarankan untuk tidak mengambil apa pun dari gunung tersebut agar terhindar dari malapetaka dan pertumpahan darah. Waktu terjadinya peristiwa ini hanya diketahui oleh Allah SWT.

Meski demikian, diterangkan dalam buku Al Jannah: Misteri Surga Terungkap di Akhir Zaman karya Brilly El Rasheed, Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebut bahwa mengeringnya Sungai Eufrat berarti terbukanya dasar sungai karena air yang surut. Hal tersebut diakibatkan perubahan aliran sungai.

Abu Ubaidah dalam ta'liq-nya terhadap kitab An Nihayah Fi Al Fitan wa Al Malahim oleh Ibnu Katsir menyebut bahwa gunung emas dalam hadits tanda kiamat ini sebetulnya kiasan. Gunung emas bisa saja diibaratkan dengan minyak bumi karena keduanya memiliki nilai manfaat yang sama.

Sungai Eufrat Diprediksi Mengering Sepenuhnya pada 2040

Kementerian Sumber Daya Air Irak memprediksi Sungai Eufrat dan Tigris berisiko mengering sepenuhnya pada 2040 karena kekeringan dan penurunan permukaan air. Pembangunan bendungan di Turki dan Suriah serta pendirian pabrik-pabrik di sekitar Sungai Eufrat menyebabkan berkurangnya debit air sehingga menjadi awal dari potensi pengeringan sugai tersebut.

Perubahan iklim juga memperburuk kondisi. Suhu timur laut Suriah yang meningkat hingga satu derajat dalam 100 tahun terakhir dan curah hujan menurun 18 milimeter per bulan per abad.

Wallahu a'lam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads