Selain doa qunut Subuh, ada juga doa qunut nazilah yang diamalkan muslim untuk memohon keselamatan. Meski sama-sama doa qunut, keduanya memiliki sejumlah perbedaan.
Menukil dari buku Kupas Tuntas Qunut Subuh karya Galih Maulana, qunut dari segi bahasa artinya berdiri, tunduk, taat, diam dan doa. Pengertian qunut secara istilah adalah nama doa saat salat pada waktu tertentu ketika berdiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil terkait doa qunut Subuh merujuk pada hadits dari Anas bin Malik RA, dia berkata:
"Rasulullah SAW terus melakukan qunut pada salat Subuh sampai ia meninggal dunia." (HR Ahmad, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi)
Adapun, doa qunut nazilah dikatakan dibaca oleh Nabi Muhammad SAW saat teradi musibah di Bi'ru Ma'unah yang menimpa 70 orang. Bunyi haditsnya sebagai berikut,
"Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW berduka atas musibah yang menimpa delegasi beliau sebagaimana rasa duka beliau atas musibah yang telah menimpa delegasi beliau berjumlah 70 orang yang dibunuh di Bi'ru Ma'unah, yang mana mereka semua biasanya disebut dengan qurro'. Karenanya, beliau melakukan qunut selama sebulan guna mendoakan kecelakaan atas orang-orang yang telah membunuh mereka." (HR Muslim)
Perbedaan Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah
1. Bacaannya
Bacaan doa qunut Subuh dan qunut nazilah berbeda. Berikut bacaan doa qunut Subuh yang dikutip dari buku Doa & Dzikir Lengkap Sunnah oleh Kustiana Mara.
اÙÙÙÙÙÙ Ù٠اÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ¯ÙÙÙØªÙØ ÙÙØ¹ÙاÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ø¹ÙØ§ÙÙÙÙØªÙØ ÙÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙ٠تÙÙÙÙÙÙÙÙØªÙØ ÙÙØšÙارÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙØ§Ø£ÙØ¹ÙØ·ÙÙÙØªÙØ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ØŽÙØ±ÙÙÙ ÙØ§ ÙÙØ¶ÙÙÙØªÙØ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙ٠تÙÙÙØ¶ÙÙÙ ÙÙÙØ§ÙÙÙÙÙØ¶Ù٠عÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙÙ ÙØ§ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙÙØªÙØ ÙÙÙØ§ÙÙÙØ¹ÙزÙÙ Ù ÙÙÙ Ø¹ÙØ§Ø¯ÙÙÙØªÙØ ØªÙØšÙارÙÙÙØªÙ Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ ÙÙØªÙØ¹ÙØ§ÙÙÙÙØªÙØ ÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù عÙÙÙÙ Ù ÙØ§ÙÙØ¶ÙÙÙØªÙØ Ø£ÙØ³ÙØªÙØºÙÙÙØ±ÙÙÙ ÙÙØ£ÙتÙÙÙØšÙ اÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØµÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù اÙÙÙÙØšÙÙÙ٠اÙÙØ§ÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙÙÙÙ ÙÙØµÙØÙØšÙÙÙ ÙÙØšÙارÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù
Allahhummahdinii fiiman hadait, wa'a finii fiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawal-laiit, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik, wa innahu laayadzilu man walait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaa rakta rabbanaa wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqadhait, Astaghfiruka wa'atuubu ilaik, Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam
Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun.
Dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara. Dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada mereka. Dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum. Maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan. Aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."
Sementara itu, menukil buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 oleh Wahbah Az Zuhaili yang diterbitkan Gema Insani, doa qunut nazilah berasal dari riwayat Umar bin Khattab RA. Nabi SAW membaca doa berikut ketika mengamalkan qunut nazilah,
اÙÙÙÙÙ Ù٠اغÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙÙØ§ØªÙØ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙ ÙØ§ØªÙØ ÙÙØ£ÙÙÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙØšÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØ£ÙصÙÙÙØÙ Ø°ÙØ§Øª ØšÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØ§ÙÙØµÙر٠عÙÙÙÙ Ø¹ÙØ¯ÙÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙدÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙØ¹ÙÙÙ ÙÙÙÙØ±Ùة٠أÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙØªÙاؚ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ°ÙÙØšÙÙÙÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙÙÙØ ÙÙÙÙÙÙØ§ØªÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙÙÙÙÙØ§Ø¡ÙÙÙ. اÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ø®ÙØ§ÙÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙØªÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØ²ÙÙÙØ²ÙÙ٠أÙÙÙØ¯Ùا٠ÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØ£ÙÙÙØ²ÙÙÙ ØšÙÙÙÙ Ù ØšÙØ£ÙسÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙ ÙÙØ§ ÙÙØ±ÙدÙ٠عÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙ ÙØ¬ÙرÙÙ ÙÙÙÙ. ØšÙØ³Ù٠٠اÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙ ÙÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙÙ Ù. اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠إÙÙÙÙØ§ ÙÙØ³ÙØªÙØ¹ÙÙÙÙÙÙ
Allahummaghfir lilmu'minina walmu'minat, walmuslimina walmuslimat, wa alifa bayna qulubihim, wa ashlih dzat baynihim, wanshur ala a'uduwka waaduwwihim allahum an kafarata ahlil kitaabil ladziina yukadzibuuna rusulaka, wayuqaa tiluuna aw liyaa aka. Allahum khoolifun bayna kalimatihim, wazalzil aqda mahum, waanzil bihim ba'salkalladzii laayuraddu anilqowmil mujrimin. bismillahirrahmanirrahim. allahumma innanasta 'inuk.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat. Satukanlah hati-hati mereka, ciptakanlah kedamaian di antara mereka, dan bantu mereka mengatasi musuh-musuh-Mu dan musuh mereka. Ya Allah, timpakanlah kutukan kepada orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab yang telah mendustakan para utusan-Mu dan melawan para wali-Mu. Ya Allah, gagapkanlah kata-kata mereka, pecah belahkan kekuatan mereka, dan berikanlah hukuman-Mu yang tak terhindarkan bagi mereka. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami memohon pertolongan kepada-Mu."
2. Waktu Membacanya
Mengacu pada buku yang sama, doa qunut Subuh diamalkan sesuai namanya yaitu pada waktu sholat Subuh. Doa dibaca saat rakaat kedua dalam posisi i'tidal sebelum sujud.
Cara membaca qunut Subuh menurut ulama asal Irak adalah keras. Namun, sebetulnya terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait apakah doa qunut harus dibaca keras atau pelan.
Adapun, doa qunut nazilah dapat dibaca pada rakaat terakhir setiap salat fardhu tepatnya saat i'tidal. Doa qunut nazilah dibaca dengan suara pelan pada waktu Dzuhur dan Ashar, sementara jika salat berjamaah waktu Subuh, Maghrib dan Isya maka doa qunut nazilah dibaca keras.
Apa Hukum Membaca Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah?
Menurut kitab Al Adzkar susunan Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, hukum membaca doa qunut Subuh adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Dalilnya mengacu pada riwayat yang disebutkan oleh Anas bin Malik RA.
Sama halnya dengan doa qunut nazilah. Merujuk pada Terjemah Fiqhul Islam wa Adillatuhu, doa qunut nazilah adalah sunnah sebagaimana merujuk pada hadits berikut,
"Sungguh Nabi SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan karena (tragedi) terbunuhnya para qurra' (ahli Al-Qur'an) radhiyallahu 'anhum." (HR Bukhari dan Muslim)
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina