Israel Kian Berang, Usai Prancis & Inggris Giliran Kanada Akui Negara Palestina

Israel Kian Berang, Usai Prancis & Inggris Giliran Kanada Akui Negara Palestina

Rita Uli Hutapea - detikHikmah
Kamis, 31 Jul 2025 11:20 WIB
Canadas Liberal Leader and Prime Minister-elect Mark Carney speaks after being elected as the new Liberal Party leader, in Ottawa on March 9, 2025. Canadas Liberal Party overwhelmingly elected Mark Carney as its new leader and the countrys next prime minister on March 9, 2025, tasking the former central banker with helming Ottawas response to threats from US President Donald Trump. (Photo by Dave Chan / AFP)
Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Foto: AFP/DAVE CHAN
Jakarta -

Pemerintah Kanada akan mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang. Pengumuman ini disampaikan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyusul deklarasi yang dilakukan Prancis dan Inggris.

Dilansir detikNews dari AFP, Kamis (31/7/2025), Carney mengatakan perlunya mengambil langkah tersebut untuk menjaga harapan terwujudnya solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

"Kanada bermaksud untuk mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025," kata Carney.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Rencana Kanada ini, kata Carney, didasari pada komitmen Otoritas Palestina terhadap reformasi yang dibutuhkan. Selain itu karena janji Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengadakan pemilihan umum pada 2026 yang mana Hamas tidak bisa berperan dan untuk mendemiliterisasi negara Palestina.

Kanada menjadi negara ketiga yang mengumumkan akan mengakui negara Palestina pada September mendatang, menyusul deklarasi terbaru Prancis dan Inggris.

Israel Kecam Rencana Kanada

Pemerintah Israel mengecam keras pengumuman PM Kanada Mark Carney yang akan mengakui negara Palestina. Mereka menyebut hal ini membahayakan upaya gencatan senjata di Gaza.

"Perubahan dalam posisi pemerintah Kanada saat ini adalah hadiah bagi Hamas dan membahayakan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kerangka kerja untuk pelepasan sandera," tulis Kementerian Luar Negeri Israel dalam unggahan di media sosial X, dilansir media The Times of Israel, Kamis (31/7/2025).

Duta Besar Israel untuk Kanada, Iddo Moed, mengatakan bahwa Israel "tidak akan tunduk pada kampanye tekanan internasional yang menyimpang terhadapnya."

"Kami tidak akan mengorbankan keberadaan kami dengan mengizinkan pengakuan negara jihadis di tanah leluhur kami yang mengupayakan penghancuran kami," kata Moed dalam sebuah pernyataan.

Menurut Moed, mengakui negara Palestina hanya akan memberi hadiah bagi Hamas dan "melegitimasi kebiadaban Hamas yang mengerikan".

Baca selengkapnya di sini dan di sini.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads