Surah Al-Fath Ayat 29: Arab, Latin, Terjemahan dan Tajwidnya

Surah Al-Fath Ayat 29: Arab, Latin, Terjemahan dan Tajwidnya

Indah Fitrah - detikHikmah
Senin, 28 Jul 2025 19:17 WIB
Rear View Of Young Muslim Girl Reading Quran On Prayer Mat
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. Foto: Getty Images/Rani Nurlaela Desandi
Jakarta -

Al-Qur'an memuat banyak ayat yang tidak hanya berisi ajaran keimanan, tetapi juga menggambarkan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Beberapa ayat bahkan turun bertepatan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti Perjanjian Hudaibiyah. Salah satu ayat yang berkaitan dengan peristiwa tersebut adalah Surah Al-Fath ayat 29.

Dalam buku Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an karya Jalaluddin As-Suyuthi, disebutkan bahwa seluruh Surah Al-Fath diturunkan saat Rasulullah SAW dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah, setelah Perjanjian Hudaibiyah. Peristiwa ini menjadi titik balik penting dalam dakwah Islam, meski di awal banyak yang menganggapnya sebagai kekalahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surah Al-Fath Ayat 29: Arab, Latin, dan Terjemahan

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

Arab latin: Muḥammadur rasūlullāh(i), wal-lażīna ma'ahū asyiddā'u 'alal-kuffāri ruḥamā'u bainahum tarāhum rukka'an sujjaday yabtagūna faḍlam minallāhi wa riḍwānā(n), sīmāhum fī wujūhihim min aṡaris-sujūd(i), żālika maṡaluhum fit-taurāh(ti), wa maṡaluhum fil-injīl(i), kazar'in akhraja syaṭ'ahū fa āzarahū fastaglaẓa fastawā 'alā sūqihī yu'jibuz-zurrā'a liyagīẓa bihimul-kuffār(a), wa'adallāhul-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti minhum magfirataw wa ajran 'aẓīmā(n).

ADVERTISEMENT

Artinya: Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. (Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Tafsir Surah Al-Fath Ayat 29

Menurut Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, Surah Al-Fath ayat 29 menggambarkan keagungan Rasulullah SAW dan karakteristik umat Islam yang setia mengikutinya.

Ayat ini dibuka dengan penegasan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, sebuah kalimat yang menjadi dasar keyakinan, arah hidup, dan perjuangan umat Islam. Mengakui kerasulan Nabi berarti meneladani ajarannya, mengikuti jejak langkahnya, dan menjadikan sunnahnya sebagai pedoman dalam hidup dan jihad.

Umat Islam disebut sebagai satu kesatuan yang terikat dalam ukhuwwah islamiyah, yakni persaudaraan yang tumbuh dari kesamaan akidah, ibadah, dan pandangan hidup. Mereka bersatu dalam tujuan, saling mencintai dan menguatkan, serta bersikap tegas terhadap musuh Islam, namun penuh kasih terhadap sesama Muslim. Nabi SAW menggambarkan hubungan ini seperti tubuh yang satu: bila satu bagian sakit, seluruh tubuh ikut merasakannya.

Karakter khas orang beriman lainnya adalah kekhusyukan dalam ibadah. Mereka tampak ruku' dan sujud dengan ikhlas, hanya mengharap rahmat dan ridha Allah. Bekas sujud di wajah mereka menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati di hadapan Allah. Wajah mereka berseri karena cahaya iman dan kebersihan jiwa.

Ayat ini juga menyebutkan bahwa sifat-sifat umat Islam telah disebut dalam Taurat dan Injil. Di Injil, mereka diibaratkan seperti tanaman yang tumbuh dari tunas kecil, lalu berkembang kuat dan kokoh, mengagumkan penanamnya namun membangkitkan kemarahan orang-orang yang menolaknya. Ini menggambarkan perjalanan dakwah Islam, dari awal yang kecil dan penuh tantangan, hingga berkembang luas dan tetap bertahan meskipun ditentang.

Sebagai penutup, Allah menjanjikan ampunan dan pahala besar bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ini menjadi harapan besar bagi siapa pun yang ingin kembali kepada Islam dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Hukum Tajwid Surah Al-Fath Ayat 29

1. Qalqalah

Terjadi ketika salah satu huruf qalqalah dalam keadaan sukun asli atau karena berhenti bacaan (waqaf). Huruf-huruf qalqalah terdiri dari: ba (ب), jim (ج), dal (د), tha (ط), dan qaf (ق).
Contoh bacaan qalqalah dalam Surah Al-Fath ayat 29 dapat dikenali dengan tanda warna ungu.

Cara baca: Dibaca dengan suara yang memantul (terpantul jelas).

2. Madd Wajib Muttasil

Madd wajib muttasil terjadi apabila huruf mad (ا, و, ي) bertemu dengan hamzah (ء) dalam satu kata. Bacaan ini dalam Surah Al-Fath ayat 29 ditandai dengan warna biru.

Cara baca: Panjangkan suara antara 4 hingga 5 harakat.

3. Idgam Bigunnah, Idgam Mimi, Gunnah, Madd Lazim, Madd Farq

Terjadi saat nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًــ, ـٍــ, ـٌــ) bertemu dengan huruf-huruf idgam tertentu.
Bacaan idgam bigunnah, idgam mimi, gunnah, madd lazim, dan madd farq dalam Surah Al-Fath ayat 29 ditandai dengan warna pink.

Cara baca:

  • Tahan suara selama 2 harakat untuk idgam bigunnah, idgam mimi, dan gunnah
  • Panjangkan suara sampai 6 harakat untuk madd lazim dan madd farq

4. Ikhfa, Ikhfa Syafawi, Madd Jaiz Munfasil, Madd Silah Tawilah

Ikhfa terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًــ, ـٍــ, ـٌــ) bertemu dengan huruf-huruf ikhfa.
Bacaan ikhfa, ikhfa syafawi, madd jaiz munfasil, dan madd silah tawilah dalam Surah Al-Fath ayat 29 ditandai dengan warna hijau.

Cara membaca:

  • Untuk ikhfa dan ikhfa syafawi, suara ditahan selama 2 harakat
  • Untuk madd jaiz munfasil dan madd silah tawilah, suara dipanjangkan 4 hingga 5 harakat

5. Idgam Bilagunnah, Idgam Mutaqaribain, Idgam Mutajanisain, Idgam Mutamasilain

Terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًــ, ـٍــ, ـٌــ) bertemu dengan salah satu huruf idgam.

Bacaan idgam bilagunnah, idgam mutaqaribain, idgam mutajanisain, dan idgam mutamasilain dalam Surah Al-Fath ayat 29 ditandai dengan warna merah.

Cara membaca: Huruf dibaca lebur tanpa menahan suara.

Penjelasan lengkap mengenai bacaan dan hukum tajwid dalam Surah Al-Fath ayat 29 juga dapat dilihat melalui TAUTAN INI.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads