Puasa Senin Kamis adalah amalan sunnah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Hal ini diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda,
"Amal-amal perbuatan itu diajukan ke hadapan Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karenanya, aku ingin agar amal-amal perbuatanku itu diajukan saat aku sedang berpuasa." (HR At Tirmidzi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengerjakan puasa Senin Kamis tak hanya mengikuti sunnah Rasul. Ada banyak keutamaan di dalamnya.
Lantas, apa saja keutamaan yang bisa diraih muslim dari puasa Senin Kamis? Berikut bahasannya yang dinukil dari buku Kedahsyatan Puasa tulisan M Syukron Maksum.
Keutamaan Puasa Senin Kamis bagi Muslim
1. Dijauhkan dari Api Neraka 70.000 Musim
Keutamaan pertama dari puasa Senin Kamis adalah dijaga dari api neraka. Hal ini tertuang dalam hadits berikut,
"Setiap hamba yang berpuasa satu hari karena Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70.000 musim." (HR Muslim)
2. Bertepatan dengan Hari Pencatatan Amal
Mengacu pada hadits yang diriwayatkan Tirmidzi sebelumnya, Senin dan Kamis merupakan hari pelaporan amal. Dengan berpuasa Senin Kamis, maka amal perbuatan muslim dilaporkan ketika sedang berpuasa.
3. Termasuk Sunnah Rasul
Puasa Senin Kamis adalah kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Artinya, amalan ini menjadi salah satu sunnah Rasulullah SAW yang bisa dihidupkan kaum muslimin.
4. Sebagai Syafaat pada Hari Kiamat
Muslim yang melakukan puasa Senin Kamis secara rutin akan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak. Beliau bersabda,
"Pada hari kiamat, puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba. Puasa akan berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makanan dan hawa nafsu di siang hari, izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya.'
Sedangkan Al-Qur'an akan berkata, 'Aku telah menahannya dari tidur di malam hari, izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya.' Selanjutnya, Rasulullah melanjutkan, 'Maka keduanya, puasa dan Al-Qur'an, akhirnya memberikan syafaat kepada hamba tersebut." (HR Ahmad)
5. Senin Hari Kelahiran Nabi SAW
Mengutip dari buku The Miracle of Puasa Senin Kamis yang disusun Ubaidurrahim El Hamdy, Senin adalah hari kelahiran dari Rasulullah SAW. Hal ini diterangkan dalam hadits dari Abu Qatadah RA,
"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, Beliau menjawab: Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan Beliau ditanya tentang puasa Asyura, Beliau menjawab: Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu. Beliau ditanya lagi tentang puasa Senin Kamis, lalu Beliau menjawab: Pada hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan, aku dijadikan seorang utusan (Rasul), dan pada hari itu juga aku menerima wahyu." (HR Muslim dari Abi Qatadah al-Anshariy RA)
6. Diganjar Kebaikan 700 Kali
Melalui sebuah hadits, dikatakan bahwa puasa menjadi amalan yang dinilai langsung oleh Allah SWT. Selain itu, muslim yang mengerjakan puasa juga diganjar kebaikan sebanyak 700 kali lipat. Berikut bunyi haditsnya,
"Demi keberadaan-Nya yang menjaga nyawaku, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kesturi. Dia menahan nafsu dan menahan diri dari makanan dan minuman karena Aku. Oleh karena itu, puasa adalah hak milik-Ku, dan Aku yang akan memberikan pahalanya. Setiap kebaikan dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali, kecuali puasa. Puasa adalah hak milik-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya." (HR Malik)
7. Masuk Surga Lewat Pintu Ar Rayyan
Surga memiliki banyak tingkatan dan nama, salah satunya Ar Rayyan. Muslim yang rutin berpuasa bisa masuk surga melalui pintu Ar Rayyan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Dalam surga terdapat satu pintu yang disebut sebagai Ar Rayyan, yang pada Hari Kiamat tidak ada seorang pun yang akan masuk surga melalui pintu tersebut kecuali para orang yang berpuasa. Tidak akan ada seorang pun yang melewati pintu tersebut kecuali mereka. Kemudian dikatakan kepada mereka, 'Di mana orang-orang yang berpuasa?' Maka para orang yang berpuasa akan berdiri menghadap. Tidak akan ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Setelah mereka semua masuk, pintu itu akan ditutup dan tidak akan ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut." (HR Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama