Salat sunnah Dhuha sama seperti salat pada umumnya. Pada setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah dan diikuti dengan bacaan surat lain.
Membaca surat Ad-Dhuha dan Asy-Syams ketika mendirikan salat Dhuha bukanlah kewajiban, melainkan sekadar anjuran sebagian ulama atau tradisi yang berkembang di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, tidak ada keterangan dari Rasulullah SAW mengenai surat tertentu yang harus dibaca ketika salat Dhuha. Umat Islam dipersilakan membaca surat apapun sesuai dengan kemampuan dan keinginan setiap orang.
Para ulama sepakat bahwa dalam salat sunnah, termasuk Dhuha, tidak ada surat khusus yang diwajibkan kecuali jika ada dalil tegas dari Rasulullah SAW. Sedangkan untuk salat Dhuha, tidak ditemukan hadits sahih yang memerintahkan bacaan surat tertentu.
Imam Nawawi dalam Al-Majmū' menegaskan bahwa tidak ada surat tertentu yang ditetapkan untuk salat Dhuha.
Syaikh Ibn Utsaimin menjelaskan bahwa membaca surat apa pun dalam salat Dhuha adalah sah dan tidak ada bacaan baku yang diperintahkan oleh Nabi SAW.
Dengan demikian, bacaan Ad-Duha dan Asy-Syams hanya bersifat anjuran kebaikan, bukan syariat yang mengikat.
Mengapa Banyak Orang Membaca Ad-Duha dan Asy-Syams?
Meskipun tidak wajib, dua surat ini sering dianjurkan karena beberapa alasan:
1. Nama surat "Ad-Dhuha" bermakna "Waktu Dhuha"
Surat Ad-Dhuha berisi firman Allah SWT tentang ketenangan, harapan, dan janji Allah SWT bahwa masa depan lebih baik daripada masa lalu. Pesan ini selaras dengan semangat salat Dhuha yang penuh syukur.
2. Surat Asy-Syams berbicara tentang penyucian jiwa
Asy-Syams memberikan pesan kuat tentang pentingnya mensucikan jiwa dan menjauhi kemaksiatan. Makna ini sangat relevan dengan ibadah salat Dhuha sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Tata Cara Salat Dhuha
Dirangkum dari Buku Praktis Ibadah yang disusun Ahmad Jafar dkk, berikut tata cara dan bacaan niat salat Dhuha 2 rakaat:
Niat Salat Dhuha 2 Rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."
Tata Cara Salat Dhuha 2 Rakaat
- Mengucapkan niat salat Dhuha dua rakaat
- Niat dalam hati bersamaan takbiratul ihram
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat dalam Al-Qur'an
- Ruku'
- I'tidal atau berdiri untuk melakukan sujud
- Sujud
- Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat dalam Al-Qur'an
- Ruku'
- I'tidal
- Sujud
- Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Tahiyat
- Salam
Doa setelah Salat Dhuha
Merujuk buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap oleh Drs Moh Rifai, berikut bacaan doa setelah salat Dhuha:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.
Artinya : "Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu".
"Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".
(dvs/inf)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Hukum Memelihara Anjing di Rumah Menurut Hadits dan Pendapat 4 Mazhab