Di Akhir Zaman, Haji-Umrah Tak Lagi Dilaksanakan dan Ka'bah Dihancurkan

Di Akhir Zaman, Haji-Umrah Tak Lagi Dilaksanakan dan Ka'bah Dihancurkan

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 28 Mei 2025 06:30 WIB
Ilustrasi kabah
Makkah Foto: Getty Images/nmemmedzade
Jakarta -

Di akhir zaman, akan muncul berbagai tanda yang menunjukkan bahwa kiamat semakin dekat. Salah satu tandanya adalah ketika ibadah haji dan umrah tidak lagi dilakukan oleh umat Islam.

Fenomena ini merupakan bagian dari rangkaian besar peristiwa akhir zaman sebagaimana disampaikan dalam berbagai riwayat hadits.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari, Abu Sa'id al-Khudri RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW,

"Hari kiamat belum akan terjadi sampai Ka'bah tidak lagi dikunjungi untuk berhaji." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa akan tiba suatu masa di mana Ka'bah tidak lagi dikunjungi oleh para jamaah. Aktivitas haji dan umrah akan ditinggalkan, bukan karena syariatnya dihapus, melainkan karena kondisi dunia yang sudah kacau dan menakutkan menjelang kiamat.

Ditinggalkannya Haji-Umrah dan Kehancuran Ka'bah Menjadi Tanda Akhir Zaman

Dikutip dari buku Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi & Dajjal karya Syeikh Mutawalli Sya' Rawi, setelah ibadah haji dan umrah mulai ditinggalkan, tanda berikutnya adalah kehancuran Ka'bah.

Dari Abdullah bin Amr RA, ia mengatakan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Yang akan merobohkan Ka'bah adalah seorang yang memiliki dua betis lembut dari daerah Habasyah. Kemudian ia akan mengambil benang-benang dari penutup Ka'bah dan akhirnya membiarkannya tanpa kiswah (kain penutup Ka'bah). Seolah-olah aku melihat dia berusaha menghancurkan nya dengan linggis dan cangkul." (HR. Ahmad).

Dalam riwayat lain disebutkan, akan datang seorang laki-laki dari Habasyah (Ethiopia) yang bernama Dzu as-Suwaiqatain, yang akan menghancurkan Ka'bah.

Hadis dari Abdullah bin Amr menyebutkan:

"Ka'bah akan dihancurkan oleh Dzu as-Suwaiqatain dari Habasyah. Ia akan merampas perhiasan Ka'bah dan melepas kain penutupnya. Seolah-olah aku melihatnya: berkepala botak, bertubuh kecil, dan menghantam Ka'bah dengan cangkul dan sekopnya." (HR. Ahmad)

Kehancuran Ka'bah ini bukan hanya peristiwa fisik, melainkan juga simbol runtuhnya syiar Islam secara global, ketika dunia berada dalam kegelapan spiritual dan kekacauan moral.

Haji dan Umrah Tetap Berlangsung setelah Munculnya Ya'juj dan Ma'juj

Meskipun kehancuran Ka'bah akan terjadi menjelang kiamat, ibadah haji dan umrah tidak langsung terhenti begitu Ya'juj dan Ma'juj muncul. Bahkan, disebutkan bahwa Nabi Isa AS akan melaksanakan haji dan umrah setelah fitnah Ya'juj dan Ma'juj berlalu.

Dikutip dari buku bertajuk Kiamat Sudah Dekat? oleh Muhammad al-'Areifi, ada hadits dari Ahmad bin Hafsh, dari Abdullah bin Ibrahim, dari ayahnya, dari Ibrahim bin Thahman, dari Hajjaj bin Minhal, dari Qatadah.

لَيُحَجَّنَّ البَيْتُ وَلَيُعْتَمَرَنَّ بَعْدَ خُرُوجِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ

Artinya: "Niscaya Isa bin Maryam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berumrah setelah munculnya Ya'juj dan Ma'juj," (HR Ahmad).

Dalam buku Dahsyatnya Hari Kiamat karya Ibnu Katsir, Qatadah juga menceritakan, usai kebinasaan Ya'juj dan Ma'juj, manusia mulai mendapatkan ketentraman dan rezeki kembali.

Setelah itu, Allah SWT juga mengirimkan angin sejuk yang kemudian ditugaskan untuk merenggut ruh setiap mukmin yang tersisa di hari akhir nanti.

"Saat itu juga, Nabi Isa bin Maryam diwafatkan dan disalatkan oleh kaum muslimin serta dikebumikan bersama Rasulullah SAW di kamarnya," ungkap Qatadah.

Hal ini menunjukkan bahwa masa setelah Ya'juj dan Ma'juj hancur masih menyisakan waktu di mana syariat Islam terus dijalankan. Manusia akan kembali mendapatkan ketenangan, dan sebagian besar dunia akan kembali tunduk kepada perintah Allah melalui dakwah Nabi Isa AS.




(dvs/inf)

Hide Ads