Puasa Arafah Hapus Dosa 2 Tahun, Catat Waktu Pelaksanaannya

Puasa Arafah Hapus Dosa 2 Tahun, Catat Waktu Pelaksanaannya

Kristina - detikHikmah
Minggu, 11 Mei 2025 09:00 WIB
Senior Muslim woman preparing food
Ilustrasi puasa Arafah. Foto: iStock
Jakarta -

Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Menurut sebuah hadits puasa ini bisa menghapus dosa dua tahun, setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.

Keutamaan puasa Arafah ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah RA. Redaksi hadits cukup panjang karena menceritakan jenis-jenis puasa dan keutamaannya. Di akhir hadits Rasulullah SAW bersabda, "...sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pada Allah agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.." (HR Muslim)

Berikut redaksi hadits lengkapnya seperti dikutip dari Mukhtashar Shahih Muslim,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ: رَجُلٌ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ غَضَبَهُ قَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ فَجَعَلَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُرَدَّدُ هَذَا الْكَلَامَ حَتَّى سَكَنَ غَضَبُهُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ لَا صَامَ وَلَا أَفْطَرَ أَوْ قَالَ لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرُ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمَيْنِ وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ وَيُطِيقُ ذَلِكَ أَحَدٌ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامِ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمَيْنِ قَالَ وَدِدْتُ أَنِّي طُوَّقْتُ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: Dari Abu Qatadah RA, bahwasanya ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, "Bagaimana engkau berpuasa?" Rasulullah marah dengan pertanyaan lelaki itu. Ketika Umar melihat Rasulullah marah, ia berkata, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi. Kami berlindung kepada Allah dari murka Allah dan murka Rasul-Nya."

ADVERTISEMENT

Lalu Umar mengulang ucapan tersebut sehingga kemarahan Rasul mereda, kemudian Umar berkata, "Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?" Rasul menjawab, "Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka." Umar bertanya lagi, "Bagaimana orang yang berpuasa dua hari dan berbuka satu hari?" Rasul balik bertanya, "Adakah orang yang sanggup?' Umar bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa satu hari dan berbuka satu hari?" Beliau menjawab, "Itu adalah puasa Daud AS." Umar bertanya, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?" Beliau menjawab, "Aku senang jika diberi kekuatan untuk itu."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadan ke Ramadan sama dengan puasa setahun penuh. Sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pada Allah agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa pada hari Asyura aku mohonkan kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR Muslim)

Jadwal Puasa Arafah 2025: Kamis, 5 Juni

Puasa Arafah dikerjakan pada hari Arafah yang bertepatan dengan 9 Zulhijah. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, 9 Zulhijah 1446 H jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Dengan demikian, umat Islam bisa puasa Arafah pada tanggal tersebut.

Meski sudah tertulis di kalender Islam, penetapan resmi hari Arafah 2025 masih menunggu keputusan hasil sidang isbat pemerintah Indonesia dan bagi jemaah haji bisa menunggu keputusan Kerajaan Arab Saudi.

Puasa Arafah Disunnahkan bagi yang Tidak Berhaji

Pada hari Arafah, jemaah haji sedang melakukan wukuf. Ini adalah puncak ibadah haji. Wukuf berlangsung sejak 9 Zulhijah siang hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah (Idul Adha).

Dalam pelaksanaannya, wukuf di Arafah berlangsung sejak selesai Dzuhur hingga tiba waktu Maghrib. Akan tetapi jika ada jemaah yang telat datang sampai Arafah hingga malam hari, selama itu belum terbit fajar jelang Hari Raya Idul Adha maka dianggap terhitung mendapatkan wukuf dan sah.

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji. Dijelaskan dalam buku Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan karya Ahmad Sarwat, jemaah haji yang sedang wukuf di Arafah tidak disyariatkan berpuasa. Para ulama menghukumi makruh puasa Arafah bagi orang yang melaksanakan haji, sebagian ulama lain menyatakannya haram.

Niat Puasa Arafah

Bagi umat Islam yang akan melaksanakan puasa Arafah, bisa berniat dengan bacaan berikut,

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."




(kri/lus)
Puasa Arafah

Puasa Arafah

8 konten
Puasa Arafah adalah salah satu amalan sunnah yang disyariatkan dalam Islam. Penyebutan Arafah sendiri dikarenakan bertepatan dengan berkumpulnya kaum muslim yang tengah menunaikan ibadah haji di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

Hide Ads