Kapan Rasulullah Melaksanakan Mandi Junub? Begini Haditsnya

Kapan Rasulullah Melaksanakan Mandi Junub? Begini Haditsnya

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Senin, 14 Apr 2025 20:45 WIB
Kisah Nabi Muhammad
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: Getty Images/Muhammet Emin Oyar.
Jakarta -

Dalam Islam, mandi junub memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesucian diri setelah mengalami hadas besar. Cara dan waktu pelaksanaan mandi junub dicontohkan oleh Rasulullah dalam kesehariannya.

Terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan momen-momen tertentu di mana Rasulullah melakkan mandi junub. Berikut beberapa hadits yang menjelaskan terkait mandi junub Rasulullah.

Kapan Rasulullah Melakukan Mandi Junub?

Mandi junub pada laki-laki dilaksanakan karena mimpi basah atau terjadi hubungan suami-istri, meski tidak orgasme. Allah berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْ

Artinya: Jika dalam keadaan junub, mandilah. (QS Al-Maidah: 6)

ADVERTISEMENT

Ada beberapa waktu tertentu di mana Rasulullah melakukan mandi junub. Berikut di antaranya:

1. Awal Malam atau Akhir Malam

Menurut buku Sunan An-Nasai Jilid 1 kaya Abu Abdurrahman Ahmad, Rasulullah SAW biasanya mandi junub di awal malam atau di akhir malam. Hal tersebut tertuang dalam sebuah hadits.

۲۲۳ - (صَحِيحٌ) أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ بُرْدٍ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيِّ، عَنْ غُضَيْفِ بْن الْحَارِثِ، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ في فَسَأَلْتُهَا، قُلْتُ : أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَغْتَسِلُ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ أَوْ مِنْ آخِرِهِ؟ قَالَتْ: كُلَّ ذَلِكَ؛ رُبَّمَا اغْتَسَلَ مِنْ أَوَّلِهِ ، وَرُبَّمَا اغْتَسَلَ مِنْ آخِرِهِ، قُلْتُ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الأمْر سَعَةً [م أَنْظُرُ مَا قَبْلَهُ]

Artinya: (Shahih) Yahya bin Habib bin Arabiy mengabarkan bahwa Hammad dari Burdin dari Ubadah bin Nusaiy dari Ghudaif bin Harits yang berkata, "Saya datang menemui Aisyah RA lalu bertanya kepadanya, 'Apakah Rasulullah mandi pada permulaan malam atau akhir malam?' Aisyah RA menjawab, 'Pada kedua waktu 23333-e4][[[itu. Terkadang beliau mandi di permulaan malam dan terkadang di akhir malam. Saya lalu berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kelonggaran dalam masalah ini'." (HR Muslim).

2. Saat Fajar

Selain saat awal malam atau akhir malam, Rasulullah juga pernah mandi junub saat fajar. Dalam buku Mukhtasar Shahih Al Bukhari karya mam Zainuddin az-Zubaidi, Rasulullah mencampuri salah seorang istrinya pada suatu malam dan tidur hingga fajar.
Rasulullah langsung melakukan mandi junub dan melakukan puasa.

٩٤١ - عَنْ عَائِشَةَ وَأَمَّ سَلَمَةَ : أَنَّ رَسُولَ الله ولا كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

Artinya: Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah RA, "Suatu ketika, Rasulullah SAW bangun di pagi hari dalam ke adaan junub setelah mencampuri istrinya. Sesudah itu, Nabi SAW mandi dan berpuasa." (HR Muslim).

Cara Mandi Junub Rasulullah

Cara mandi junub Rasulullah juga dijelaskan dalam beberapa hadits. Berikut di antaranya:

1. Memulai dengan Berwudhu

Rasulullah mengawali mandi junub dengan mencuci tangan dan berwudhu. Kemudian barulah mengalirkan air ke celah rambut dan menyiram kepala tiga kali. Barulah setelah itu Rasulullah membasuh seluruh tubuhnya.

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ، قَالَ: أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ غَسَلَ يَدَيْهِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ اغْتَسَلَ؛ ثُمَّ يُخَلِّلُ بِيَدِهِ شَعْرَهُ، حَتَّى إِذَا ظَنَّ أَنَّهُ قَدْ أَرْوَى بَشَرَتَهُ؛ أَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ. [ق، وَمَضَى (٢٤٣)]

Artinya: Suwaid bin Nashr mengabarkan bahwa Abdullah mengatakan dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah yang berkata, "Apabila Rasulullah saw. hendak mandi junub, maka beliau mencuci tangannya kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian mengalirkan air ke celah-celah rambutnya dengan tangannya hingga ketika beliau merasa kulit kepalanya itu telah basah beliau pun lantas menyiramkan air ke kepala-nya itu tiga kali. Setelah itu, barulah beliau menyiram seluruh anggota badannya." (Muttafaqun 'Alaih).

2. Membersihkan Kemaluan

Dalam hadits lainnya, dijelaskan bahwa dalam mandi junub Rasulullah membasuh kemaluan, mengusapkan tangan ke tanah, membasuh dengan air, kemudian berwudhu. Selanjutnya, Rasulullah menyiram air ke kepala dan membasuh seluruh badan.

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ كُرَيْبٍ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ - زَوْجَ النَّبِيِّ ، قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ؛ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ، ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ، ثُمَّ يَضْرِبُ بِيَدِهِ عَلَى الْأَرْضِ، ثُمَّ يَمْسَحُهَا، ثُمَّ يَغْسِلُهَا، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ يُفْرِغْ عَلَى رَأْسِهِ وَعَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ، ثُمَّ يَتَنَكَّى، فَيَغْسِلُ رِجْلَيْهِ.

Artinya: Muhammad bin Ala mengabarkan kan bahwa Abu Mu'awiyah mengatakan, dari al-A'masy dari Salim bin Abu Ja'ad dari Kuraib dari Ibnu Abbas dari Maimunah binti Harits, istri Rasulullah saw., yang berkata, "Apabila Rasulullah ingin mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya. Kemudian menuangkan air ke tangan kirinya dengan tangan kanan dan membasuh kemaluannya (dengan tangan kiri itu). Setelah itu mengusapkan tangannya ke tanah kemudian membasuh dan mencucinya (dengan air). Selanjutnya, beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat kemudian menyiramkan air ke kepalanya dan baru setelah itu membasuh seluruh badannya. Setelah selesai mandi, beliau bergeser dari tempatnya berdiri tadi." (Muttafaqun 'Alaih).




(row/row)

Hide Ads