Sebanyak 20 dai dan daiyah diberangkatkan ke Uni Emirat Arab (UEA) oleh Kementerian Agama (Kemenag RI). Para dai dan daiyah tersebut akan berpartisipasi dalam pelatihan dakwah yang berlangsung pada 13-16 April 2025.
Pemilihan dai dan daiyah itu didasarkan kinerja, rekam jejak pengabdian dan hasil penilaian dari Direktorat Penerangan Agama Islam dan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah. Pelepasan dilakukan oleh Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi di Jakarta, Sabtu lalu (12/4/2025).
"Pengiriman dai dan daiyah ini didasarkan pada nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab. Para peserta terdiri dari penyuluh agama terbaik, termasuk yang aktif di Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia, penyuluh dengan metodologi inovatif, anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia, kelompok kerja majelis taklim, serta organisasi kemasyarakatan Islam lainnya," kata Zayadi, dikutip pada Minggu (13/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatihan tersebut bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman internasional para dai dalam berdakwah serta memberikan layanan keagamaan.
"Kesempatan ini menjadi momen terbaik untuk melakukan benchmarking, yaitu proses 3N: Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (mengembangkan). Dari proses Niteni, kita bisa melihat mengapa mereka berhasil dan apa rahasianya. Lalu kita Niru. Setelah itu, Nambahi karena kondisi Indonesia dan UEA berbeda. Identitas keindonesiaan justru menjadi nilai tambah di sana," lanjut Zayadi.
Para peserta juga akan berziarah ke sejumlah situs sejarah dan tokoh penting di UEA. Salah satu lokasi yang diusulkan adalah Abrahamic House, kompleks yang terdiri atas masjid, gereja Katolik dan sinagog Yahudi yang letaknya di tepi Teluk Persia.
Zayadi mengingatkan pentingnya menjaga integritas serta nama baik bangsa selama menjalani kegiatan tersebut.
"Ini adalah bagian dari implementasi nota kesepahaman yang baru diperpanjang oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025. Hubungan antarpemerintah harus dijaga dengan baik," jelasnya.
Ia berharap, para dai dan daiyah bisa memberi kontribusi nyata setelah kembali ke Tanah Air.
"Saya berharap angkatan kedua ini dapat menyusun catatan perjalanan dan pengalaman selama berada di UEA dalam bentuk buku dengan tema besar Peta Dakwah di Uni Emirat Arab," pungkasnya.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza