Sunnah Makan Sebelum Sholat Idul Fitri, Sebagai Penanda Berakhirnya Ramadan

Sunnah Makan Sebelum Sholat Idul Fitri, Sebagai Penanda Berakhirnya Ramadan

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 30 Mar 2025 16:00 WIB
Minum kopi ditemani makan kurma
Ilustrasi makan sebelum sholat Ied Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Rasulullah SAW mencontohkan untuk makan lebih dahulu sebelum berangkat melaksanakan salat Idul Fitri. Hal ini yang membedakan dengan hari raya Idul Adha.

Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang sangat dinantikan oleh umat Islam setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Idul Fitri tidak hanya menjadi momen kemenangan dalam mengendalikan hawa nafsu, tetapi juga menjadi hari penuh berkah yang dihiasi dengan berbagai amalan sunnah.

Salah satu sunnah yang dianjurkan pada Hari Raya Idul Fitri adalah mendahulukan makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, disebutkan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan beberapa butir kurma, dan beliau memakannya dalam jumlah ganjil." (HR. Bukhari No. 953)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW membiasakan diri makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri. Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa beliau lebih memilih untuk makan kurma dalam jumlah ganjil.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dalam hadits lain disebutkan:

"Nabi SAW memerintahkan kami pada hari Idul Fitri untuk makan sebelum berangkat sholat." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Kedua hadits di atas menunjukkan bahwa makan sebelum salat Idul Fitri bukan hanya sekadar kebiasaan Nabi SAW tetapi juga sesuatu yang dianjurkan kepada umatnya.

Dari hadits yang disebutkan, Rasulullah lebih memilih makan kurma dalam jumlah ganjil. Namun, jika tidak ada kurma, seseorang tetap dianjurkan untuk makan makanan lainnya sebelum sholat Idul Fitri.

Hikmah Makan Sebelum Salat Idul Fitri

1. Sebagai Pembeda dengan Puasa

Mengutip buku Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, makan sebelum salat Idul Fitri menegaskan bahwa hari tersebut bukan lagi hari berpuasa. Dalam Islam, diharamkan berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri, sehingga makan sebelum salat menjadi penanda bahwa puasa Ramadan telah berakhir.

2. Bentuk syukur

Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan dan kebahagiaan bagi umat Islam. Dengan makan sebelum salat, menjadi ekspresi rasa syukur kepada Allah atas nikmat Ramadan dan kesempatan merayakan Idul Fitri.

3. Menjalankan Perintah Rasulullah SAW

Mengikuti sunnah Rasulullah dalam hal makan sebelum salat Idul Fitri merupakan bentuk ketaatan kepada beliau. Hal ini juga menjadi bukti kecintaan umat Islam terhadap sunnahnya.

Sunnah di Hari Idul Fitri

Selain makan, ada sunnah lain yang bisa dikerjakan di hari Idul Fitri. Berikut diantaranya:

1. Mandi Sebelum Berangkat Sholat Id

Sayyid Sabiq dalam buku Fikih Sunnah menjelaskan hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu mandi sebelum mengerjakan salat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dan dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwasanya Nabi SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha," (HR. Ibnu Majah)

2. Memakai Pakaian Terbaik

Mengutip buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW memiliki kebiasaan yang dilakukan saat Idul Fitri. Termasuk diantaranya mandi dan mengenakan baju terbaik.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan Al-Hasan bin Ali ra. (cucu Rasulullah SAW), "Pada setiap hari raya, Rasulullah SAW menyuruh kami agar mengenakan pakaian terbaik yang kami miliki, memakai minyak wangi terbaik yang kami punyai, dan menyembelih kurban hewan termahal yang mampu kami sediakan." (HR AI-Hakim).

3. Mengucapkan Takbir

Takbir pada malam dan pagi hari Idul Fitri adalah sunnah yang sangat ditekankan. Berikut lafadz takbir yang dapay diamalkan:

اللهُ Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω اللهُ Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω اللهُ Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω Ω„ΩŽΨ§ Ψ₯Ω„Ω°Ω‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ اللهُ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω„Ω‡Ω Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω ΩˆΩŽΩ„ΩΩ„Ω‘Ω°Ω‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya."

4. Melewati Jalan Berbeda Saat Pergi dan Pulang dari Sholat Id

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari sholat Id (HR. Bukhari).




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads