Budaya Memberi di Hari Idul Fitri, Wamenag Tolak Aksi Paksa Minta THR Lebaran

Budaya Memberi di Hari Idul Fitri, Wamenag Tolak Aksi Paksa Minta THR Lebaran

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 26 Mar 2025 22:49 WIB
Wamenag Tolak Aksi Paksa Minta THR Lebara
Wamenag Tolak Aksi Paksa Minta THR Lebaran Foto: Dok. Kemenag
Jakarta -

Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafii mendukung tradisi saling memberi di momen Idul Fitri. Menurutnya, hal itu sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu.

Meskipun mendukung tradisi saling beri, tetapi Wamenag Romo Syafii tegas menolak aksi paksa minta THR (Tunjangan Hari Raya) yang dilakukan oleh pihak manapun.

"Yang saya maksud sebagai budaya kita itu saling memberi, terlebih di Hari Idul Fitri. Sejak dulu, kita diajarkan untuk peduli," sebut Wamenag Romo Syafii seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Rabu (26/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai contoh, setiap lebaran, saya siapkan uang khusus untuk diberikan kepada cucu, anak-anak sekitar rumah, dan tetangga yang membutuhkan. Ini juga dilakukan sekaligus mendidik anak untuk peduli dan mau berbagi," sambungnya.

Ditegaskan Wamenag, memberi adalah hal positif. Puasa juga melatih umat Islam untuk peduli sehingga lahir pribadi-pribadi yang dermawan.

ADVERTISEMENT

"Kedermawanan penting agar harta tidak hanya bergulir di kalangan orang-orang kaya saja. Ada pemerataan," sebutnya.

Tentang adanya pihak yang meminta, apalagi dengan cara memaksa, Wamenag Romo Syafii tegas menolak. Aksi semacam itu menurutnya tidak baik.

"Meminta apalagi dengan memaksa, itu jelas bukan budaya kita. Agama tidak mengajarkan hal itu. Karenanya, tidak seharusnya dilakukan. Kita tolak itu," tegas Wamenag.

"Agama mengajarkan untuk memberi, bukan meminta. Tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah," tandasnya.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads