Menag Nasaruddin Umar: Saatnya Madrasah Unjuk Gigi di Panggung Dunia

Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto: Dok. Kemenag)

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar punya impian besar. Ia ingin madrasah bisa diakui oleh dunia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Menurutnya, salah satu sekolah yang berprestasi adalah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC).

Dalam arahannya, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memperluas pengaruh MAN IC ke tingkat internasional. Pasalnya, banyak prestasi yang diraih oleh MAN IC yang perlu diketahui oleh orang banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keunggulan MAN IC bukan hanya untuk kita sendiri. Kita harus berbagi inspirasi dan menjadikan madrasah ini sebagai model pendidikan unggulan yang diakui di dunia internasional," ujar Nasaruddin Umar dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (26/5/2025).

Menag Nasaruddin Umar menyadari bahwa selama ini, MAN IC cenderung tawaduk atau rendah hati dalam mempublikasikan prestasi mereka. Padahal, menurutnya, dunia perlu tahu bahwa madrasah di Indonesia mampu bersaing dengan sekolah-sekolah terbaik di dunia.

"Jangan terlalu tawaduk hingga keberhasilan MAN IC tidak terlihat. Dunia perlu tahu bahwa madrasah kita mampu bersaing dengan sekolah-sekolah terbaik di dunia," katanya.

Sebagai langkah konkret, Nasaruddin Umar meminta MAN IC untuk memperkuat kerja sama internasional dengan universitas luar negeri dan lembaga pendidikan global. Upaya ini meliputi pembukaan program pertukaran pelajar dan perluasan akses beasiswa internasional bagi para lulusan MAN IC.

"Madrasah harus menjalin sinergi dengan dunia global, membuka peluang pertukaran pelajar, serta memperluas akses beasiswa internasional bagi lulusannya," jelas pria yang juga menjabat sebagai imam besar Masjid Istiqlal itu.

Selain itu, Menag Nasaruddin Umar juga mendorong MAN IC untuk aktif mengikuti kompetisi global. Menurutnya, kompetisi internasional adalah panggung yang tepat bagi MAN IC untuk menunjukkan kapasitas mereka.

"Kita harus berani berpikir berbeda dan tidak meniru model sekolah unggulan yang sudah ada. Yang penting adalah mempertahankan entitas keilmuan kita sendiri agar tidak hilang dalam arus globalisasi," tukasnya.