Ramadan di Saudi dipenuhi suasana meriah. Jutaan orang berkumpul di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di awal Ramadan 1446 H/2025 M. Tercatat, sejak awal puasa, dua masjid ini sudah menyajikan lebih dari 4,87 juta paket makanan berbuka puasa.
Dikabarkan Saudi Gazette, Senin (10/3/2025) Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci Masjidil Haram dan Masjid Nabawi melaporkan telah mendistribusikan sebanyak 4.879.682 makanan berbuka puasa kepada para jamaah. Jutaan porsi makanan buka puasa ini dibagikan di minggu pertama Ramadan.
Tak hanya makanan, otoritas ini juga mencatat konsumsi air Zamzam mencapai 8.393 meter kubik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangeran Salman Pastikan Layanan Maksimal bagi Jamaah
Emir Madinah Pangeran Salman bin Sultan turut serta bersama para imam Masjid Nabawi dalam acara buka puasa bersama di masjid.
Dalam kesempatan itu, Pangeran Salman menekankan semangat dan perhatian para pemimpin yang bijaksana dalam merawat Dua Masjid Suci, dan memanfaatkan semua kemampuan untuk memastikan kenyamanan para jamaah dan pengunjung, dengan cara yang memberi mereka suasana spiritual yang damai dan tenteram.
Emir memuji peran yang dilakukan oleh para imam Masjid Nabawi dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi dan memperkuat pesan luhur Dua Masjid Suci. Ia juga berdoa kepada Allah SWT agar semua orang bisa menjalankan puasa dengan lancar serta dapat melaksanakan salat malam di hari-hari yang tersisa di bulan suci ini.
Layanan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Sejumlah layanan di dua masjid ini juga ikut dimaksimalkan. Termasuk urusan sampah dan akses jalan bagi jamaah agar tidak terjadi kepadatan yang membahayakan.
Banyaknya jumlah jemaah yang beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tentu membuat produksi sampah ikut melonjak. Otoritas tersebut mengelola pembuangan 1.196 ton sampah untuk memastikan lingkungan yang bersih dan aman bagi jamaah dan pengunjung di Dua Masjid Suci.
Tercatat dalam satu hari jumlah jamaah umroh tertinggi mencapai 500.000 jamaah.
Terkait pengelolaan kerumunan, otoritas tersebut, bekerja sama dengan badan-badan terkait. Lebih dari 196 pintu masuk ditetapkan untuk memudahkan akses dan keberangkatan yang bertujuan memperlancar pergerakan jamaah di Masjidil Haram, termasuk lima pintu masuk utama, yang secara signifikan meningkatkan arus kerumunan.
Sarana teknologi canggih diperkenalkan untuk memantau arus kerumunan di pintu masuk utama untuk meningkatkan pengalaman dan efisiensi operasional di Masjidil Haram.
Sebanyak 200 layar digital dipasang sebagai penunjuk jalan di dalam masjid dan halaman. Ini berguna untuk memberi petunjuk agar jamaah tidak tersasar.
Otoritas tersebut juga meluncurkan layanan "tim bantuan pejalan kaki" untuk memberikan bantuan di tempat bagi jamaah yang membutuhkan. Di momen ini juga ada uji coba pengoperasian kendaraan cukur rambut yang memungkinkan jamaah umrah untuk mengakhiri Ihram dengan lebih efektif.
Selain itu, pusat penyimpanan barang bawaan juga mendapat tambahan layanan berupa enam titik pengambilan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan jemaah sehingga memberi kesan ibadah yang nyaman.
Otoritas tersebut juga menggandeng organisasi sukarelawan untuk berperan aktif dalam menyediakan layanan di dalam Masjidil Haram. Para sukarelawan menawarkan bimbingan dan dukungan di lima bidang, termasuk layanan informasi, organisasi, dan kesehatan.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis