Tata Cara Sholat Dhuha, Waktu Pelaksanaan dan Keutamaannya

#RamadanJadiMudah by BSI

Tata Cara Sholat Dhuha, Waktu Pelaksanaan dan Keutamaannya

Indah Fitrah - detikHikmah
Senin, 03 Mar 2025 07:30 WIB
Waktu shalat dhuha dan shalat syuruq.
Salat Dhuha. Foto: Artur Aldyrkhanov/ Unsplash
Jakarta -

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan. Sholat ini memiliki berbagai keutamaan dan dapat dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit. Artikel ini akan membahas tata cara, waktu pelaksanaan, dan keutamaan sholat Dhuha.

Tata Cara Sholat Dhuha

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melaksanakan sholat Dhuha:

1. Niat Sholat Dhuha

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ψ§ΩΨ΅ΩŽΩ„ΩΩ‘Ω‰ Ψ³ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ©ΩŽ Ψ§Ω„ΨΆΩŽΩ‘Ψ­Ω°Ω‰ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω مُسْΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ¨Ω’Ω„ΩŽΨ©Ω Ψ§ΩŽΨ―ΩŽΨ§Ψ‘Ω‹ ِللهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab Latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Aku berniat melaksanakan shalat sunnah Dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca Surah Al-Fatihah.
5. Membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an.
6. Rukuk dengan tuma'ninah.
7. I'tidal (berdiri setelah rukuk).
8. Sujud pertama dengan tuma'ninah.
9. Duduk di antara dua sujud.
10. Sujud kedua.
11. Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulang langkah-langkah seperti pada rakaat pertama.
12. Tasyahud akhir dan salam.

Setelah dua rakaat selesai, sholat Dhuha bisa ditambah sesuai keinginan. Jika ingin melaksanakan empat rakaat, bisa dilakukan dalam dua kali sholat (2-2). Untuk enam rakaat, bisa dilakukan dalam tiga kali sholat (2-2-2). Jumlah rakaat bisa disesuaikan dengan kemampuan dan keikhlasan masing-masing.

Dalil tentang rakaat sholat Dhuha juga terdapat dalam hadits berikut:

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
"Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat, dan beliau menambahkannya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki." (HR. Muslim)

Kapan Waktu yang Tepat untuk Sholat Dhuha?

Berdasarkan buku Seri Fikih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, sholat Dhuha dilakukan pada waktu dhuha, yaitu setelah matahari naik setinggi satu tombak hingga menjelang tengah hari. Hal ini sesuai dengan hadits berikut:

Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Shalat awwabin (Dhuha) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sholat ini bersifat mustahabbah (dianjurkan), meskipun tidak termasuk dalam sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan).

Namun, Mazhab Maliki dan Syafi'i menggolongkannya sebagai sunnah muakkadah karena ibadah ini memiliki keutamaan yang besar.

Keutamaan Sholat Dhuha

Menurut buku Fikih Wanita oleh Ust. Muiz al Bantani, sholat Dhuha memiliki berbagai keutamaan, salah satunya disebutkan dalam hadits berikut:

Dari Abu Dzar, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:

"Pada pagi hari, diwajibkan bagi setiap persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap bacaan tahlil (Laa ilaha illallah) adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga adalah sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi mungkar (mencegah kemungkaran) adalah sedekah. Semua ini dapat dicukupi dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak dua rakaat." (HR. Muslim)

Menurut Imam Nawawi, hadits Abu Dzar ini menunjukkan keutamaan besar sholat Dhuha. Dengan dua rakaat, seorang muslim telah mencukupi kewajiban sedekah untuk setiap persendiannya.

Dari hadits ini, dapat dipahami bahwa setiap persendian manusia memiliki hak untuk disyukuri, dan salah satu cara yang paling mudah serta bernilai tinggi untuk menunaikannya adalah dengan melaksanakan sholat Dhuha.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads