Surat Tabarok (Al-Mulk): Teks Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Surat Tabarok (Al-Mulk): Teks Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 05 Feb 2025 08:00 WIB
Ilustrasi membaca Al-quran (quran).
Foto: Freepik
Jakarta -

Surat Al-Mulk, yang juga dikenal sebagai surat Tabarok, merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah dan memiliki berbagai keutamaan.

Surat Al-Mulk, Arab Latin dan Artinya

1. تََؚارَكَ الَّذِي ؚِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ ؎َيْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: TabārakallaŌī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

2. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَؚْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

ADVERTISEMENT

Arab latin: AllaŌī khalaqal-mauta wal-ឥayāta liyabluwakum ayyukum aឥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụr

Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

3. الَّذِي خَلَقَ سَؚْعَ سَمَاوَاتٍ طَِؚاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الَؚْصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ

Arab latin: AllaŌī khalaqa sab'a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raឥmāni min tafāwut, farji'il-baṣara hal tarā min fuṭụr

Artinya: Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

4. ثُمَّ ارْجِعِ الَؚْصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِؚْ إِلَيْكَ الَؚْصَرُ خَاسِ؊ًا وَهُوَ حَسِيرٌ

Arab latin: Summarji'il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ឥasīr

Artinya: Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا ؚِمَصَاؚِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِل؎َّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَاَؚ السَّعِيرِ

Arab latin: Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīឥa wa ja'alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'aŌābas-sa'īr

Artinya: Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا ؚِرَؚِّهِمْ عَذَاُؚ جَهَنَّمَ ۖ وَؚِ؊ْسَ الْمَصِيرُ

Arab latin: Wa lillaŌīna kafarụ birabbihim 'aŌābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr

Artinya: Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

7. إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا ؎َهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ

Arab latin: IŌā ulqụ fīhā sami'ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr

Artinya: Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,

8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْ؞ِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ

Arab latin: Takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fÄ«hā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum naŌīr

Artinya: hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"

9. قَالُوا َؚلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَؚّْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ ؎َيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَؚِيرٍ

Arab latin: Qālụ balā qad jā`anā naŌīrun fa kaŌŌabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ឍalāling kabīr

Artinya: Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."

10. وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَاؚِ السَّعِيرِ

Arab latin: Wa qālụ lau kunnā nasma'u au na'qilu mā kunnā fī aṣ-ឥābis-sa'īr

Artinya: Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala."

11. فَاعْتَرَفُوا ؚِذَنؚِْهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَاؚِ السَّعِيرِ

Arab latin: Fa'tarafụ biŌambihim, fa suឥqal li`aṣ-ឥābis-sa'īr

Artinya: Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

12. إِنَّ الَّذِينَ يَخْ؎َوْنَ رََؚّهُمْ ؚِالْغَيؚِْ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَؚِيرٌ

Arab latin: InnallaŌīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

13. وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا ؚِهِ ۖ إِنَّهُ عَلِيمٌ ؚِذَاتِ الصُّدُورِ

Arab latin: Wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ 'alīmum biŌātiṣ-ṣudụr

Artinya: Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَؚِيرُ

Arab latin: Alā ya'lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr

Artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

15. هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْ؎ُوا فِي مَنَاكِؚِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّ؎ُورُ

Arab latin: HuwallaŌī ja'ala lakumul-arឍa Ōalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

16. أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ ؚِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ

Arab latin: A amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arឍa fa iŌā hiya tamụr

Artinya: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

17. أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصًِؚا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ

Arab latin: Am amintum man fis-samā`i ay yursila 'alaikum ឥāṣibā, fa sata'lamụna kaifa naŌīr

Artinya: Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

18. وَلَقَدْ كَذََؚّ الَّذِينَ مِنْ قَؚْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ

Arab latin: Wa laqad kaŌŌaballaŌīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr

Artinya: Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

19. أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقؚِْضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ ؚِكُلِّ ؎َيْءٍ َؚصِيرٌ

Arab latin: A wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiឍn, mā yumsikuhunna illar-raឥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr

Artinya: Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

20. أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ

Arab latin: Am man hāŌallaŌī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raឥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr

Artinya: Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

21. أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ ۚ َؚلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ

Arab latin: Am man hāŌallaŌī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī 'utuwwiw wa nufụr

Artinya: Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

22. أَفَمَنْ يَمْ؎ِي مُكًِؚّا عَلَىٰ وَجْهِهِ أَهْدَىٰ أَمَّنْ يَمْ؎ِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Arab latin: Afa may yamsyī mukibban 'alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan 'alā ṣirāṭim mustaqīm

Artinya: Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

23. قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْ؎َأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَؚْصَارَ وَالْأَفْ؊ِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَ؎ْكُرُونَ

Arab latin: Qul huwallaŌī ansya`akum wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn

Artinya: Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."

24. قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْ؎َرُونَ

Arab latin: Qul huwallaŌī Ōara`akum fil-arឍi wa ilaihi tuឥsyarụn

Artinya: Katakanlah, "Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."

25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Arab latin: Wa yaqụlụna matā hāŌal-wa'du ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan mereka berkata, "Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?"

26. قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُؚِينٌ

Arab latin: Qul innamal-'ilmu 'indallāhi wa innamā ana naŌīrum mubīn

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

27. فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِي؊َتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَٰذَا الَّذِي كُنْتُمْ ؚِهِ تَدَّعُونَ

Arab latin: Falammā ra'auhu zulfatan sī'at wujµhul-laŌīna kafarụ wa qāla hāŌal-laŌī kuntum bihī tadda'ụn(a).

Artinya: Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), "Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta."

28. قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَاٍؚ أَلِيمٍ

Arab latin: Qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma'iya au raឥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min 'aŌābin alīm

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"

29. قُلْ هُوَ الرَّحْمَٰنُ آمَنَّا ؚِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُؚِينٍ

Arab latin: Qul huwar-raឥmānu āmannā bihī wa 'alaihi tawakkalnā, fa sata'lamụna man huwa fī ឍalālim mubīn

Artinya: Katakanlah, "Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata."

30. قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصَؚْحَ مَا؀ُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ ؚِمَاءٍ مَعِينٍ

Arab latin: Qul ara`aitum in aṣbaឥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma'īn

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?"

Keutamaan Surat Al-Mulk

Berikut beberapa keutaman surat Tabarok yang dikutip dari buku Keutamaan Al-Qur'an Dalam Perspektif Hadits susunan Ahsantudhonni Ahsantudhonni.

1. Memberi Syafaat di Akhirat Kelak

Surat Al-Mulk akan memberikan syafaat kepada pembacanya di akhirat kelak. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ ؚْنُ َؚ؎َّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ ؚْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا ؎ُعَؚْةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عََؚّاسٍ الْجُ؎َمِىِّ عَنْ أَؚِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَؚِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً ؎َفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تََؚارَكَ الَّذِى ؚِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Qotadah, dari 'Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, 'Ada suatu surat dari Al-Quran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa'at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: Tabaarakalladzii biyadihil mulku...' (surat Al Mulk)." (HR Tirmidzi).

2. Diamalkan Rasulullah SAW sebelum Tidur

Rasulullah SAW menjadikan membaca surat Tabarok sebagai rutinitas sebelum tidur. Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits,

عَنْ جَاؚِرٍ، أَنَّ النَؚِّيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ: المَ تَنْزِيلُ وَتََؚرَكَ الَّذِي ؚِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: "Jabir berkata, "Nabi biasa tidak tidur sehingga membaca surat As-Sajdah dan Al-Mulk terlebih dahulu." (HR At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ahmad dan Al Hakim)

3. Pengampunan Dosa

Salah satu keutamaan besar dari surat Al-Mulk adalah kemampuannya untuk memberikan syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat, yang akan membantu mengampuni dosa-dosa mereka. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

"Sebuah surat dari Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat dapat memberikan syafaat bagi pembacanya hingga dosanya diampuni yaitu surat Tabarakalladzi biyadihil mulku." (HR Abu Dawud)

Selain itu, dari Anas bin Malik, ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, 'Suatu surat dari Al-Qur'an yang hanya terdiri dari 30 ayat akan membela pembacanya sampai menghantarkannya masuk surga. Surat itu adalah Al-Mulk'." (HR At-Thobroni)

Hadits ini semakin menguatkan keyakinan bahwa surat Al-Mulk tidak hanya memberi keutamaan dalam pengampunan dosa, tetapi juga sebagai penolong di akhirat kelak, yang akan mengantarkan pembacanya menuju keselamatan dan kebahagiaan abadi di surga Allah SWT.

4. Mencegah dari Siksa Kubur

Keutamaan lain dari surat Tabarok adalah dapat terhindar dari siksa kubur. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA, beliau berkata,

"Surat Al-Mulk adalah surat yang mampu mencegah dari azab kubur." (HR Abu Syaikh).

Selain itu, terdapat pula hadits yang menjelaskan hal serupa. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata,

"Barang siapa yang membaca surat Tabarok (Tabarakalladzi biyadihil mulku) setiap malam, maka Allah akan mencegahnya dari siksa kubur. Dan kami pada masa Nabi Muhammad SAW menamainya dengan nama Al-Mani'ah (pencegah), dan sesungguhnya di dalam kitab Allah ada sebuah surat, yang barangsiapa membacanya di setiap malam, maka ia telah memperbanyak kebaikan." (HR An-Nasa'i)

Wallahu a'lam.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads