Shalat 5 waktu merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban utama bagi setiap Muslim. Ibadah ini bukan sekadar rutinitas harian, tetapi juga menjadi tiang agama yang menopang keimanan seorang hamba kepada Allah.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Mula Ibadah Shalat 5 Waktu
Dikutip dari buku 99 Kisah Menakjubkan di Alquran susunan Ridwan Abqary, bahwa peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW, di mana beliau menaiki Buraq dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari sana, beliau diterbangkan ke langit tertinggi hingga mencapai Sidratul Muntaha atas kehendak Allah SWT. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an, Surat Al-Isra ayat 1,
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Arab latin: Subḥānal-lażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī'ul-baṣīr(u).
Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam perjalanan tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan kewajiban shalat.
Awalnya, shalat diperintahkan sebanyak lima puluh kali sehari. Namun, atas saran Nabi Musa, Rasulullah SAW memohon kepada Allah SWT untuk mengurangi jumlah tersebut. Akhirnya, jumlah shalat ditetapkan menjadi lima kali sehari semalam dengan total tujuh belas rakaat.
Peristiwa Isra Miraj menjadi tonggak penting bagi umat Islam, karena pada saat inilah kewajiban shalat 5 waktu ditetapkan sebagai ibadah wajib bagi seluruh umat Islam.
Keutamaan Shalat 5 Waktu
Berdasarkan buku The Miracle Of Sholat (Keajaiban Sholat dalam Kesehatan) karya Marsidi, Edy sutrisno, Mazro'atul Akhiroh dan buku Mutiara Ihya Ulumuddin karya Al-ghazali terjemahan Irwan Kurniawan, berikut beberapa keutamaan shalat 5 waktu.
1. Sebagai Tanda dan Pendorong Keimanan
Shalat adalah tanda sekaligus sebagai pendorong untuk meningkatkan keimanan seseorang. Al-Qur'an menekankan pentingnya shalat dalam banyak ayat, termasuk Surat Al-Mukminun ayat 1 dan 2.
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
Arab latin: Qad aflaḥal-mu'minūn(a). Allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi'ūn(a).
Artinya: Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.
Ayat-ayat ini menyebutkan shalat sebagai salah satu ciri utama orang-orang beriman.
Shalat adalah amalan yang sangat mulia. Orang yang rajin melaksanakannya mencerminkan keimanan yang kuat. Dengan keimanan ini, seseorang terdorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan terus berbuat kebaikan. Selain itu, shalat menjaga hati tetap dekat dengan Allah, sehingga keimanan pun tetap terjaga.
2. Sebagai Tuntunan dalam Hal Kebaikan
Shalat adalah ibadah yang paling mulia dan cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Ankabut ayat 45,
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Arab latin: Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā 'anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya'lamu mā taṣna'ūn(a).
Artinya: Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Selain itu, shalat juga mengajarkan kedisiplinan, yang merupakan salah satu kunci keberhasilan. Dalam Surat An-Nisa' ayat 103, Allah SWT berfirman,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Arab latin: Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbikum, fa iżaṭma'nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu'minīna kitābam mauqūtā(n).
Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.
Dari ayat tersebut mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan melaksanakan ibadah dengan tepat waktu.
3. Menghapuskan Dosa
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
"Shalat-shalat adalah penghapus dosa (kafarah) bagi dosa yang terjadi di antara satu shalat dengan shalat lainnya, selama dosa-dosa besar (kabâ'ir) dijauhi." (HR. Muslim)
Selain itu, ada juga hadits lainnya yang mengemukakan bahwa shalat membersihkan diri dari dosa.
"Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti sungai yang mengalir di depan rumah seseorang. Jika dia mandi di sungai itu lima kali dalam sehari, tentu tubuhnya akan selalu bersih." (HR Muslim)
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sebagai sarana untuk membersihkan diri dari kesalahan dan kekhilafan, sekaligus sebagai pengingat untuk senantiasa menjaga diri agar terhindar dari perbuatan dosa besar.
(inf/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah