Berapa Lama Perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha? Ini Jawabannya

Berapa Lama Perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha? Ini Jawabannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 25 Jan 2025 06:00 WIB
Kartu Ucapan Isra Miraj 2022
Ilustrasi Isra Mi'raj (Foto: Dok. iStock, Canva)
Jakarta -

Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW adalah salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam yang penuh dengan pelajaran berharga. Banyak yang penasaran, berapa lama perjalanan Rasulullah menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya dapat dicapai atas kehendak Allah SWT?

Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW melewati berbagai tingkatan langit dan bertemu dengan para nabi sebelumnya sebelum mencapai Sidratul Muntaha. Keajaiban perjalanan ini tidak hanya menunjukkan kekuasaan Allah, tetapi juga mengandung hikmah besar bagi umat Islam di seluruh dunia.

Waktu Perjalanan Isra Mi'raj

Dalam buku Isra' Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, dijelaskan bahwa istilah Isra' merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa di Yerusalem. Sementara itu, Mi'raj adalah lanjutan perjalanan beliau dari Baitul Maqdis hingga mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, seluruh perjalanan yang penuh keajaiban ini, mulai dari Masjidil Haram, Baitul Maqdis, hingga mencapai Sidratul Muntaha, hanya memakan waktu dalam satu malam. Perjalanan ini merupakan bukti nyata kekuasaan Allah SWT dan menjadi salah satu mukjizat besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW menerima pengalaman spiritual yang mendalam. Pada momen ini, beliau bercakap langsung dengan Allah SWT yang menjadi puncak perjalanan agung ini.

ADVERTISEMENT

Salah satu hasil penting dari peristiwa ini adalah diterimanya perintah salat, yang merupakan kewajiban utama bagi setiap umat Islam. Awalnya, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk melaksanakan salat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam.

Namun, melalui dialog dengan Nabi Musa AS, Rasulullah SAW memohon keringanan kepada Allah SWT karena menyadari keterbatasan umatnya. Akhirnya, perintah salat diringankan menjadi 5 waktu sehari semalam.

Keputusan ini menunjukkan kasih sayang Allah SWT terhadap kita sebagai umat manusia, sekaligus pentingnya salat sebagai ibadah utama yang harus dijalankan setiap Muslim. Salat menjadi wujud penghambaan dan kedekatan umat kepada Sang Pencipta.

Peristiwa Isra Mi'raj tidak hanya memberikan kita kewajiban salat, tetapi juga menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Islam, peristiwa ini mengajarkan pentingnya ketaatan, penghambaan, dan menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh keikhlasan.

Seperti Apa Sidratul Muntaha?

Mengutip dari buku Berlabuh di Sidratul Muntaha karya KH. Muhammad Sholikhin, dijelaskan mengenai keberadaan Sidratul Muntaha sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari melalui Anas, dari Malik bin Sha'sha'ah, Rasulullah SAW bersabda:

"Kemudian Jibril membawaku naik ke langit ketujuh, lalu Jibril meminta untuk dibukakan."

Lanjutan hadits hingga Rasulullah SAW berkata: "Kemudian aku ditinggikan ke Sidratul Muntaha."

Hadits ini secara tegas menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha terletak di langit ketujuh. Hampir seluruh riwayat hadits sepakat mengenai keberadaan Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

Kemudian, dalam buku Surga Kenikmatan yang Kekal oleh Mahir Ahmad Ash Shufiy, disebutkan bahwa Rasulullah SAW melalui sebuah hadits menceritakan kepada kita tentang sebuah pohon berdasarkan apa yang pernah beliau lihat.

"Kemudian, aku diangkat ke Sidratul Muntaha. Tiba-tiba, aku menemukan bukitnya seperti punuk unta yang paling baik dan daunnya seperti telinga gajah. Jibril berkata, "Ini Sidratul Muntaha yang mempunyai empat sungai, dua di antaranya tersembunyi dan dua lagị adalah nyata.' Maka aku bertanya, 'Apa itu, wahai Jibril?' Jibril menjawab, Dua yang tersembunyi adalah sungai di surga, sedangkan dua yang tampak adalah Nil dan Eufrat." (HR Bukhari dan Muslim)




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads