- Perjalanan Hidup dan Dakwah Maulana Malik Ibrahim 1. Awal Dakwah di Gresik 2. Strategi Dakwah Melalui Perdagangan 3. Perjalanan ke Majapahit 4. Pendirian Pesantren di Gapura 5. Akhir Hayat di Gapura
- Metode Dakwah Maulana Malik Ibrahim 1. Pendekatan Dakwah yang Persuasif dan Ramah 2. Dakwah Melalui Pendidikan 3. Dakwah Melalui Perdagangan 4. Dakwah dengan Kepedulian Sosial
Maulana Malik Ibrahim, atau Sunan Gresik, adalah Wali Songo pertama yang membawa Islam ke pulau Jawa. Perjalanan dakwahnya dengan pendekatan persuasif membuat banyak orang tertarik masuk Islam.
Dikutip dari buku Sejarah Islam Nusantara oleh Rizem Aizid, beliau dikenal pula dengan julukan Syekh Maghribi, Maulana Maghribi, dan Ki Ageng Bantal, ia dihormati sebagai wali paling senior di kalangan Wali Songo.
Selain itu, Sunan Gresik memiliki beberapa gelar lain, seperti Wali Quthub dan Mursyidul Auliya. Sebagai pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa, kontribusinya sangat besar dalam sejarah agama Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Hidup dan Dakwah Maulana Malik Ibrahim
Dikutip dari buku Sejarah lengkap Islam Jawa karya Husnul Hakim, berikut perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gresik.
1. Awal Dakwah di Gresik
Di Gresik, Maulana Malik Ibrahim mendirikan masjid di Desa Pesucinan, Kecamatan Manyar, yang berfungsi sebagai tempat ibadah sekaligus pusat pengajaran Islam.
Dakwahnya dilakukan dengan pendekatan persuasif, tidak menentang langsung kepercayaan lokal, melainkan menunjukkan keindahan dan kebaikan ajaran Islam. Sikap ramah-tamahnya berhasil menarik banyak orang untuk memeluk Islam.
2. Strategi Dakwah Melalui Perdagangan
Setelah berhasil menarik perhatian masyarakat Gresik, Maulana Malik Ibrahim mulai berdakwah ke luar dengan menggunakan perdagangan sebagai strategi. Ia berdagang di Desa Rumo, dekat pelabuhan yang dihuni orang-orang Rum (Persia).
Melalui pergaulan di pasar, Maulana Malik Ibrahim dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan, dari bangsawan hingga rakyat jelata. Dakwahnya melalui jalur perdagangan pun berhasil, banyak masyarakat yang memeluk Islam, baik dari kalangan rakyat kecil maupun bangsawan dan saudagar.
3. Perjalanan ke Majapahit
Maulana Malik Ibrahim merasa khawatir dakwahnya akan sampai ke telinga istana Majapahit. Oleh karena itu, ia mengunjungi Kutaraja Majapahit di Trowulan untuk meminta izin berdakwah kepada Raja Majapahit dan mengajak raja memeluk Islam. Pada waktu itu, Majapahit kemungkinan dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk atau Prabu Wikramawardhana.
Meskipun Raja Majapahit menyambut baik kedatangan Maulana Malik Ibrahim, beliau belum bersedia memeluk Islam. Sebagai gantinya, Raja Majapahit memberikan sebidang tanah di pinggiran Gresik, yang kini dikenal sebagai Desa Gapura.
4. Pendirian Pesantren di Gapura
Di Desa Gapura, Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren untuk melatih kader dakwah Islam yang kelak akan menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Nusantara. Pada masa itu, Majapahit sedang menghadapi krisis internal dan ketegangan politik, yang mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat miskin, terutama yang terpinggirkan oleh sistem kasta Hindu.
Pada saat itu, Sunan Gresik tidak hanya berdakwah, tetapi juga mengajarkan teknik bercocok tanam yang lebih produktif dan memberikan pengobatan gratis bagi orang-orang yang sakit. Ajaran dan kepeduliannya terhadap masyarakat miskin ini semakin menarik perhatian rakyat untuk memeluk Islam.
5. Akhir Hayat di Gapura
Maulana Malik Ibrahim menghabiskan sisa hidupnya di Desa Gapura, Gresik, dengan terus berdakwah hingga akhir hayatnya. Makam Sunan Gresik terletak di Kampung Gapura, Kota Gresik.
Menurut inskripsi yang terdapat di makam, beliau wafat pada tahun 882 H/1419 M. Pada batu nisan makamnya, tertulis:
- Laa ilaaha illallaah
- QS. al-Baqarah ayat 225
- QS. Ali 'Imran ayat 185
- QS. ar-Rahmaan ayat 26-27
- QS. at-Taubah ayat 21-22
Selain itu, terdapat penjelasan bahwa Maulana Malik Ibrahim adalah seorang tokoh terhormat, guru kebanggaan para pangeran (mafkharul umaraa), penasihat raja dan para menteri ('umdatus salathin wal wuzaraa), dermawan kepada fakir miskin (wa ghaisul masaakiin wal fuqaraa'), dan berbahagia karena syahid (as-sa'iidusy syahid thiraazu bahaaid daulah).
Metode Dakwah Maulana Malik Ibrahim
Berdasarkan sumber sebelumnya, metode dakwah yang digunakan oleh Sunan Gresik adalah sebagai berikut.
1. Pendekatan Dakwah yang Persuasif dan Ramah
Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam dengan pendekatan yang penuh kehangatan dan persuasif, menghindari konfrontasi langsung terhadap kepercayaan lokal. Sikap ramahnya berhasil menarik minat banyak orang untuk memeluk Islam secara sukarela.
Selain itu, mengutip buku Pengantar Sejarah Dakwah karya Wahyu Ilaihi, S.Ag., M.A. dkk ·, Sunan Gresik juga melakukan pendekatan dakwah dengan bergaul bersama para remaja setempat. Dengan berinteraksi langsung, beliau dapat memahami karakter mad'u, sehingga bisa menentukan metode yang tepat dalam menyampaikan ajaran Islam.
2. Dakwah Melalui Pendidikan
Maulana Malik Ibrahim mendirikan masjid dan pesantren di Desa Pesucinan dan Desa Gapura, menjadikan kedua tempat tersebut sebagai pusat ibadah dan pendidikan agama Islam. Melalui pesantren, ia melatih generasi da'i yang akan memperluas dakwah Islam di Nusantara.
3. Dakwah Melalui Perdagangan
Dengan berdagang di pasar-pasar, Maulana Malik Ibrahim dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat, dari bangsawan hingga rakyat biasa, dan memperkenalkan ajaran Islam secara langsung.
4. Dakwah dengan Kepedulian Sosial
Selain dakwah agama, Maulana Malik Ibrahim juga peduli pada kesejahteraan masyarakat. Ia mengajarkan metode bercocok tanam yang lebih baik dan memberikan pengobatan gratis, yang semakin menarik masyarakat untuk memeluk Islam.
Metode dakwah yang diterapkan oleh Maulana Malik Ibrahim mengedepankan pendekatan yang ramah, sosial, serta berbasis pada interaksi langsung dengan masyarakat, sehingga Islam dapat diterima dengan baik di kalangan masyarakat.
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi