Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) akan diperingati pada tanggal 16 Januari 2025.
Harlah NU adalah memperingati berdirinya Nahdlatul Ulama sejak tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah (31 Januari 1936 Masehi), yang diperingati setiap tanggal 16 Rajab. Tahun ini tanggal 16 Rajab 1446 Hijriah bertepatan pada tanggal 16 Januari 2025.
Milad ke-102 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 2025 ini mengangkat tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang diangkat tahun ini kita ingin mengikuti Asta Citanya presiden dengan memperkuat masyarakat. Kita ingin bekerja bersama umat menuju Indonesia yang maslahat dalam rangka merealisasikan Asta Cita," jelas Saifullah Yusuf, Sekjen PBNU kepada detikHikmah (13/01/2025).
Sebagai informasi, berikut ini Asta Cita Prabowo-Gibran selengkapnya:
1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
"Karena memang ini harus diperkuat di masyarakat, kita ingin bekerja bersama umat menuju Indonesia yang maslahat dalam rangka merealisasikan Asta Cita. Bagaimana memperkuat keluarga jadi awal dimulainya sesuatu dan benteng terakhir," ujar pria yang biasa disapa Gus Ipul.
Gus Ipul juga mengatakan, ketika di luar ketemu bermacam-macam hal dan ketika pulang ketemu orang tua kemudian diluruskan lagi paham yang salah. Konsep kembali ke keluarga inilah yang menjadi sangat penting.
Kongres Pendidikan NU dan Kongres Keluarga Maslahat NU juga akan mengisi rangkaian acara Harlah ke-102 NU tahun ini.
"Dalam rangkaian ini ada kegiatan yg kita lakukan Kongres Pendidikan akan dibahas bagaimana Nahdlatul Ulama menghadapi tantangan dunia pendidikan. Disamping kemajuan teknologi, kualitas SDM guru tapi juga hal-hal yang menyangkut kekerasan seksual di dunia pendidikan, isu soal bullying yang mengangkat dan intoleransi. Ini isu yang harus dibahas secara utuh dan keseluruhan dengan mengundang narasumber termasuk diantaranya para menteri yang terkait," Gus Ipul menjelaskan.
Ia juga menambahkan bahwa ada Kongres Keluarga yang nantinya juga akan melibatkan UMKM. "Jadi kembali lagi kepada keluarga. Karena keluarga menjadi sangat penting bagaimana nilai-nilai keluarga disertai dengan perkembangan literasi keuangan sehingga keluarga akan menjadi keluarga yang tangguh mengerti apa yg harus dilakukan dalam situasi dan kondisi saat ini," ujarnya.
Dari segi ekonomi NU juga membina UMKM melalui program di lembaga perekonomian NU. "Nu ini kan punya struktur di pusat, wilayah, cabang, tingkat kabupaten kota dan juga tingkat desa. Lengkap. Pembinaan UMKM juga dilakukan oleh NU," tambah Gus Ipul.
Rincian Acara Harlah ke-102 NU:
- Kick Off Harlah ke-102 NU: 16 Januari 2025 di PWNU Jawa Timur
- Kongres Pendidikan NU: 22-23 Januari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan
- Kongres Keluarga Maslahat NU: 31 Januari-1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan
- Resepsi Harlah ke-102 NU: 5 Februari 2025 di Istora Senayan
- Munas-Konbes NU: 6-7 Februari 2025 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan